Jangan lupa vote!
Selamat membaca~~~🍂🍂🍂🍂
***
Aya sudah tertidur pulas di atas sofa ruang rawat sagara saat ini, gadis cantik itu tak bisa menahan kantuknya karena jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Sementara ferdo masih terjaga, ia duduk di kursi yang sudah disediakan di sana, matanya tak pernah lepas dari wajah cantik Aya, ia akui Aya sangat cantik bahkan saat tertidur sekalipun. Sesekali ia melirik ke arah sagara yang masih tertidur, tak tau kapan bangunnya.Sedangkan aldo mengantarkan lana pulang karena besok pagi mereka harus bersekolah, nanti setelah mengantar lana laki-laki itu akan kembali lagi ke sini untuk menjaga sagara tentunya.
Mata ferdo rasanya tak tahan untuk selalu terbuka perlahan matanya tertutup untuk menyusul yang lainnya ke alam mimpi. Laki-laki itu tidur di atas kursi dengan menyandarkan punggungnya pada tembok di dekat sofa yang ditiduri Aya.
Tak berselang lama dari tertidur nya ferdo, Aya tiba-tiba saja membuka matanya karena merasa tidurnya tak nyaman, dan merasa terganggu entah apa yang mengganggu. Aya mengucek kedua matanya yang membengkak.
"Eeuugh, sagara? " Aya langsung bangun dari duduknya dan berjalan cepat ke tempat sagara tertidur.
Aya menghela nafas kecewa saat melihat sagara masih tertidur, padahal tadi ia jelas jelas melihat sagara bangun, aya mendengus saat menyadari bahwa dirinya hanya mimpi. Aya mendudukkan dirinya pada kursi di samping brankas tersebut, matanya tak pernah berpaling dari wajah tenang sagara.
"Kamu kapan bangunnya? Maafin aku ya, gara-gara aku kamu jadi kayak gini. " Ujar Aya pelan, ia takut menganggu ferdo yang sudah tertidur pulas.
"Gar, kamu denger suara aku? Ayo bangun, kamu tidur nya jangan lama-lama ya, aku di sini nunggu kamu. " Lanjut Aya mengelus punggung tangan sagara.
"I love you.. "
Ceklek
Suara pintu terbuka mengalihkan perhatian Aya, ia menoleh ke belakang melihat siapa yang datang, ternyata di sana sudah ada aldo dengan paper bag di tangannya. Laki-laki itu masuk dengan langkah pelan.
"Ay, sini" Bisik aldo menyuruh Aya mendekatinya. Aya pun mendekat lalu ikut duduk di sofa bersama dengan aldo.
"Kenapa? Itu apa? " Tanya Aya penasaran.
"Hem? Coba lo tebak ini apa, kalo bener gue kasih permen. " Tantang aldo menjauhkan paper bag tersebut agar Aya menebaknya sendiri.
"Eemm, kalo kata aku sih itu dessert, tapi kayaknya engga deh" Tebak Aya asal.
Mendengar itu aldo mendengus sebal. "Kok lo bisa tau sih? " Kesalnya membuat Aya cengo, ternyata tebakannya benar.
"Yah, aku juga nggak tau, kan nebak aja. Yaudah mana sini permennya. " Pinta Aya menjulurkan tangannya menagih permen yang aldo janjikan tadi.
Aldo merogoh saku jaketnya yang sudah ada banyak jenis permen, lalu diserahkannya pada Aya. Wajah gadis itu berbinar melihat banyak permen ditangannya, seperti anak kecil saja.
"Untung aja sagara udah ngasih tau gue gimana cara Ngeluluhin Aya kalo lagi sedih. Emang tuh cowok sweet banget. " Batin aldo tersenyum tipis.
"Makasih. Itu dessert dari lana ya? " Tanya Aya.
"Iya, tadi dia ngasih ini, buat lo. Katanya lo suka? Bener? " Tanya aldo balik.
Aya mengangguk menyetujui. "Iya, aku suka karena lana yang pertama ngasih, katanya itu buatan mamanya, aku disuruh nyobain. Dari situ aku suka banget sama dessert. " Jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setitik Luka Untuk Aya [TELAH TERBIT]
Teen FictionSETITIK LUKA UNTUK AYA OPEN PO DARI TANGGAL 8-23 MARET 2023! Beberapa part telah dihapus. Ini semua tentang Chelsya Alania Aya tentang luka yang Aya dapati dari orang sekitar dan juga orang tuanya. Tiada hari tanpa masalah, seolah masalah itulah m...