Hujan yang deras membuat gadis yang hanya memakai seragam sekolah yang tipis itu merasakan hawa dingin yang menusuk kulitnya.
"Lo kedinginan?" tanya Abizar saat melihat bibir gadis didepannya bergetar.
"Lumayan," jawab Byanca sembari menggosok-gosok kedua tangannya agar terasa lebih hangat.
"Mau pake hoodie gue gak? Tapi agak bau sih," seru Abizar.
"Gak usah nanti lo yang kedinginan," sergah Byanca.
"Jangan pikirin gue, lo pake aja yah tapi maaf agak bau hehe..," kekehnya.
"Beneran?" tanya Byanca.
"Iya," jawab Abizar yang langsung melepaskan hoodie warna coklat susu yang melekat ditubuh atletisnya.
"Makasih loh," ucap Byanca yang hanya dibalas senyuman.
***********
Didalam kelas IPS 2 seperti biasanya jika tidak ada guru maka mereka akan mengadakan konser band dadakan yang selalu siap siaga.
"Si Byanca kemana?" tanya Tomi.
"Paling bolos lagi," sahut seorang gadis yang duduk paling pojok bersama seorang gadis yang memakai hoodie merah.
"Ck, suuzon aja lo," decak Ben.
"Alah udah biasa kali lo berdua sekongkol sama Byanca," cerocos nya.
"Udah udah Ben kagak usah diladenin," ucap Lisa.
Ben hanya mengangguk dan kembali bergabung dengan teman-temannya yang lain.
***********
"Temen lo cantik-cantik yah By," ucap Abizar memulai pembicaraan saat beberapa menit yang lalu hening.
"Lo suka sama mereka?" tanya Byanca menoleh pada Abizar yang duduk disampingnya.
"Gue suka sama lo," Abizar to the points membuat tubuh Byanca menegang saat mata sayu milik Abizar mamandangnya.
Byanca tertawa,"Gue gak secantik mereka Bi," kata Byanca dengan sesekali meminum es susu miliknya.
"Yang menarik perhatian gue cuma lo By," ntah ini memang murni dari hati Abizar atau hanya candaan saja Byanca tidak tau, namun ia tidak menemukan kebohongan dari mana lelaki itu.
"Apa yang menarik sama gue? Gue jelek, berantakan, penyakitan lagi." jelas Byanca agar jikalau Abizar memang berkata benar ia harap lelaki itu bisa mempertimbangkannya lagi.
"Cinta sama sayang itu gak bisa kita atur buat jatuh sama siapa By,"
"Gue jatuh cinta sama lo," sambung Abizar.
"Haha..., Lo gak lagi nembak gue kan?" tanya Byanca dengan mimik wajah yang tidak bisa diartikan.
"Maaf mungkin gue terlalu cepat," ujar Abizar.
Dan saat itu hening mulai menjalar kembali, tidak ada yang memulai pembicaraan lagi. Abizar dan Byanca hanya diam dan sesekali saling pandang.
**********
Byanca memilih tidak masuk sekolah hari ini, perasaannya sedang tidak baik-baik saja. Ia merasa binggung dengan perasaannya sendiri, ia tidak bisa membohongi hatinya yang mengagumi Abizar lelaki yang baru beberapa hari ini menjadi siswa baru disekolahnya.
"Ini terlalu cepat buat gue," batin Byanca.
"Gue masih belum tau siap sebenarnya laki-laki yang selalu menghantui pikiran gue," gumamnya.
Saat ini ia tengah berada di sebuah cafe coklat kecil yang berada tidak jauh dari sekolahnya.
"Ada yang mau request lagu?" tanya penyayi cafe itu.
Byanca merasa tertarik, ia sangat menyukai musik.
"Saya mau ka,"
Byanca berjalan menuju panggung kecil yang berada di pojokan cafe itu.
"Mau request lagu apa?" tanya lelaki yang usianya lebih dewasa dari Byanca.
"Boleh gak saya yang nyanyi nya?" tanya Byanca dengan tersenyum kecil.
"Owh tentu silahkan," penyanyi lelaki itu segera mempersilahkan untuk Byanca naik keatas dan duduk dikursi yang berada diatas panggung.
"Makasih," seru Byanca yang hanya dibalas senyuman.
~bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Byanca
Teen FictionGadis manis yang selalu berpakaian seperti pria, namun siapa sangka dibalik itu semua ternyata banyak sekali pria-pria diluar sana yang sangat mengagumi gadis yang belum selesai dengan masa lalu diantara banyaknya pria tidak ada satu pun yang mampu...