Warning!
🔞🔞🔞🔞
Nate mengambil macbook yang ia taruh tadi diatas meja ruang tamu dan membawanya ke ruang tengah. Raden memakai bathrobe begitu juga dengan Nate. Baru saja Nate duduk dan membuka macbook, tiba-tiba ada notifikasi panggilan dari orang tua Raden.
"Halo, nak?" ucap wanita diseberang sana.
"Iyah mah.." sahut Nate sopan.
"Anak mamah yang satu-satunya itu mana? Kok ga keliatan?"
Raden berjalan tertatih-tatih dan duduk disamping Nate "Kenapa jalan kamu kek gitu sayang?"
"Habis Nate unboxing mah." celetuk Nate dan dihadiahi cubitan di paha Nate.
Nate merengis sakit "Awsshh sakitthh sayanggg. Kamu mah main nyubit terus-terusan.."
"Sayang, ga boleh gitu sama Nate."
"Tuh dengerin apa kata mamah." adu Nate.
"Iiihh mamah mah, yang anak siapa yang dibelain siapa.." kesal Raden.
"Eehh ehh ada apa nih?" sahut laki-laki yang ikut perbincangan.
"Papah? Apa kabar pah?" tanya Nate.
"Baik, nak. Gimana ngurusin bayi gede? Ngerepotin kamu ga dia?"
"Ga kok pah, dia kerjaannya tidur makan tidur makan. Jadi Nate ga repot kok pah.." jawab Nate.
Raden menyaksikan interaksi antara Nate dan kedua orang tuanya yang ternyata hubungan mereka sangat amat baik.
"Kenapa kamu natap Nate gituh sayang? Ada apa?" tanya Papah Raden.
"Raden habis di unboxing pah sama Nate. Mungkin Raden minta lagi ama Nate, yaudah yuk pah jangan ganggu waktu mereka berdua.." Mamah Raden yang paham pun dengan cepat menghentikan obrolan video malam hari ini.
"Ahh mamah ga kok mah.." jawab Raden.
"Kamu mau lagi sayang?" sahut Nate.
Raden melayangkan pukulan pelan di wajah Nate "Iihh kok mukul aku sih? Kan aku nanya baik-baik loh."
"Yaudah kalo gitu, nikmati waktu kalian berdua yahh." panggilan video berakhir.
"Kamu beneran mau lagi?" tanya memastikan Nate.
"Iihh ga ada ga ada. Masih sakit tau, kamu tuh yah mainnya brutal."
"Tapi kamu suka kan?" goda Raden.
Pipi gembul Raden berwarna merah muda di goda Nate. Raden menyembunyikan wajah nya di tekuk leher Nate.
"Kok malu-malu gitu sihh?"
"Iihh jangan digodainnn.." jawab Raden.
"Kamu lapar ga? Yuk kita makan.." tanya Nate.
"Iyahh aku juga lapar, go food aja gimana?" usul Raden.
"Ngapain harus go food sih? Aku aja yang masakin kamu gimana?"
"Emang kamu bisa masak?" satu alis naik di wajah Raden.
"Kalo aku beneran bisa masak dan masakannya enak. Aku ga mau tau nanti pagi kamu harus ngasih jatah ke aku.."
"Ya-yaudah coba buktikan." tantang Raden.
"Oke, kita ke dapur." Nate berdiri dari sofa ruang tengah berwarna abu-abu.
"Aku minta digendong, boleh?" puppy eyes keluar dari wajah Raden yang menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nate dan Raden
Teen FictionWarning! 🔞🔞🔞🔞 Bagi yang Homofobia dilarang keras memasuki dan membaca cerita ini! Cerita ini terinspirasi dari seorang anak muda yang masih duduk dibangku SMA bernama Nate dan Raden. Dan cerita ini fanfiction dari Nate dan Raden, ENJOYY?!