Pertimbangan

445 48 0
                                    

"Bang, buka mata buka insto!" Ucap Alesha sedikit terkekeh seraya bermain-main rambut lebat Syawal.


"Bang, jalan-jalan yuk! Bosen nih." Lanjutnya manyun.

"Kita ke pantai nungguin sunset, yuk! Eh, tapi ini masih pagi. Nanti sore aja, ya?"

"Bang! Bangun dong! Biasanya Abang tuh yang paling nggak suka sama orang tidur pagi. Sekarang apa? Malah Abang sendiri yang tidur pagi. Nggak sholat shubuh lagi."

Meskipun sudah lama tinggal bersama Abban, Alesha tetap merasa kesepian ketika tidak mendengar suara Syawal di telinganya.

"Bang, laper nggak? Biasanya kan Abang ke rumah Alesha cuman mau numpang makan."

"Bang!"

Alesha menghela nafas besar.

"B-bang." Lirihnya memjamkan mata.

"Astaghfirullah .... Nggak, Alee. Jangan egois!" Celetuk Alesha yang berusaha menyadarkan dirinya.

"Rodhiitu billaahi robbaa ...." Pungkasnya lalu menundukkan kepalanya sampai tertempel pada hospital bed.

Tak lama kemudian, Abban masuk ke ruang ICU sembari membawa makanan untuk Alesha.

"Alee, makan dulu." Ucapnya sembari membuka tepak makan.

Alesha mendongakkan kepalanya. "Mas, mas udah makan? Astaghfirullah! Alesha lupa. Seharusnya Alesha pulang dulu buat masakin mas." Ucapnya histeris.

"Saya puasa, Alee."

"Hah? Sekarang hari apa?"

"Kamis."

"Kok nggak ngajak Alesha sih!?"

"Emang udah selesai, udzur-nya?"

"O-oh, iya. Lupa."

"Hmm, kebiasaan. Yaudah, makan gih!"

"Iya. Aa' keluar gih! Alesha mau makan."

"Kenapa? Makan aja nggak papa. Mau di suapin?"

"Hih, nggak." Sahut Alesha lalu beralih menuju sofa untuk makan.

"Kenapa, Alee?" Tanya Abban panik saat Alesha memegangi perutnya.

"Sssss!" Desisnya sedikit kencang seraya menekan perutnya.

"Perutnya kenapa?" Tanya Abban.

"Kalo libur emang sering gini, mas. Perutnya sakit sampe ke belakang." Lirihnya.

"Yaudah, saya suapin aja. Kamu tahan dulu, nanti saya cariin obat."

"Nggak usah."

"Nggak papa, Alee." Ucap Abban sedikit memaksa, lalu menyuapi Alesha yang tengah menahan rasa sakit di perutnya itu.

•••

Kini, malam hari pun tiba. Kondisi Syawal sudah membaik dan telah sadarkan diri. Setelah melakukan pemeriksaan, ia pun diputuskan untuk dipindahkan ke ruang rawat inap.

SENJA UNTUK ALESHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang