2.💗💗

3.7K 384 17
                                    

Sunghoon sedang sendirian di ruang make up, ia tinggal menunggu di panggil untuk melakukan pemotretan. Fokus bermain game di handphone sampai tidak sadar kedatangan seseorang yang memakai jas hitam berharga ratusan hingga ribuan dollar.

"Heeseung hyung, cepat sekali kau datang? Bagaimana bisa pelayan nya dengan kilat membuatkan ice vanilla latte dan pizza nya?"

"Kau memakan junk food?"

Handphone yang digenggam kedua tangannya hampir saja terjatuh, ia lihat seseorang dari pantulan kaca. "A-aaa… ini yang terakhir, lagi pula aku tidak cepat gemuk." Ujar nya takut.

"Eomma meminta mu datang malam nanti, demi nenek." Ujar sang direktur dengan nada seperti biasa, tidak dingin atau pun datar.

Dengan cepat Sunghoon menoleh ke belakang. "Demi nenek atau kemauan mu?! Tidak, kita sudah putus." Tolak nya dengan kesal. Sudah ketahuan memesan junk food, sekarang dengan seenaknya meminta untuk datang ke kediaman keluarga Shim.

Jake menunjukkan handphone nya, pesan suara ia play. "Pinguin manis, nenek dan eomma Taeyeon membuat kan mu banyak makanan. Aku tidak menerima penolakan, nanti malam kau harus datang."

Pesan suara berakhir, Sunghoon langsung merebut handphone berharga puluhan juta milik si pemuda Shim. Ia langsung menelepon sang nenek untuk menanyakan kebenaran.

"Ad—"

"Nenek, Jake mengancam nenek, kan? Dia mengancam apa?"

Nenek Shim terkekeh mendengar suara kesal dari kekasih cucu nya, ia masih menganggap Sunghoon dan Jake tidak kenapa-napa. "Dia tidak mengancam, memang nenek yang ingin kau datang."

"Tapi nek…."

"Jika kau menolak… nenek akan mogok makan."

Nenek Shim benar-benar tau kelemahan seorang Park Sunghoon. "Baiklah, aku akan datang sedikit terlambat. Nenek, ku matikan teleponnya yah. Aku harus melakukan pemotretan."

"Ne, jangan lupa makan dan istirahat. Nenek dan eomma Taeyeon menunggu mu di rumah." Telepon dimatikan nenek Shim, padahal Sunghoon yang meminta izin akan mematikan teleponnya.

Ia kembalikan handphone bermerek apel digigit milik Jake. "Terima kasih." Ujar nya dengan kesal.

Handphone hitam itu pun masuk ke dalam saku jas nya, Jake sedikit merapihkan rambut orang dihadapan nya sebelum pergi. "Ingatlah dengan pesan nenek."

Chup

Tanpa merasa bersalah Jake pergi setelah mengecup singkat bibir manis milik Sunghoon. Di depan ruangan, ia lihat Heeseung berdiri sembari memegangi kotak pizza dan jinjingan berisi air minum. "Jangan terlalu sering memberikan Sunghoon junk food." Ujar nya pada manager Lee tersebut.

"Aku tau." Heeseung pun masuk ke dalam, sudah 15 menit ia menunggu di depan pintu. Kaki nya benar-benar terasa sangat pegal, ingin sekali menyuruh Sunghoon memijitinya.

═══*.·:·.✧ Only We Know ✧.·:·.*═══

Diantar Heeseung, Sunghoon sampai di kediaman keluarga Shim. Tentu saja Heeseung langsung pulang, ia tidak ada urusan apapun dengan kelurga yang menurut nya aneh. Entah apa yang aneh, hanya Heeseung yang tahu.

Disambut seorang pelayan paruh baya, menuntun nya ke ruang makan. Sambutan hangat dari Taeyeon dan nenek Shim saat dirinya baru saja menginjakkan kaki di ruang makan.

"Sunghoonie, kau baik-baik saja, 'kan?" Tanya Taeyeon sembari mengusap kepala kekasih anaknya. Yah sama seperti nenek Shim, baginya Jake dan Sunghoon masih sepasang kekasih.

"Iya eomma, aku baik-baik saja. Bagaimana dengan nenek? Yakin akan mogok makan?"

"Tidak, karena calon menantu ku datang. Sekarang kita duduk, lihatlah Jake yang seperti hanya pajangan." Ajak nenek Shim sembari menuntun Sunghoon agar duduk di samping Jake.

Tak lama Changmin turun, duduk di kursi nya dengan tenang.

"Kita mulai saja makan nya." Ajak nenek Shim, masa bodoh jika Hana belum ada.

Tapi seorang wanita datang dengan tergesa-gesa dengan seorang perempuan di belakang nya. "Maaf atas keterlambatan ku, ah aku membawa seseorang yang mungkin bisa menjadi pasangan Jake."

"Youngna?" Sunghoon bergumam bingung saat melihat asisten nya.

"Untuk saat ini aku tidak mau berkencan dengan siapapun." Ujar Jake dengan dingin.

Taeyeon mengangguk semangat. "Yah karena kau masih berpacaran dengan Sunghoon. Mana mungkin sudah putus tapi kissmark di leher Sunghoon terlihat baru saja dibuat kemarin."

Uhuk!

Keduanya terbatuk bersamaan. Sunghoon dengan bodohnya melupakan tanda yang dicurigai Heeseung kemarin malam, pantas saja pipi dan telinga MUA tadi memerah. Ia pikir karena panas, Korea Selatan kan baru saja memasuki musim panas.

"Ta- tanda itu sebelum kami putus." Jelas Jake terbata-bata.

"Sudah putus, kan? Lagi pula Youngna cukup can—"

"Kalau begitu appa saja yang menikahi nya, dia cantik menurut appa tapi tidak untuk ku."

Nenek Shim tersenyum misterius. "Memang siapa yang menurut mu cantik?" Pancing nya.

"Sunghoon … eh!"

"Aaaa telinga Sunghoonie memerah." Goda Taeyeon pada orang di seberang nya.

"Jake, Youngna akan menjadi model di agensi mu." Hana mencoba mengalihkan topik pembicaraan nya. "Aku yakin dia akan mengalahkan bintang agensi mu itu."

"Yakin? Belum debut saja banyak orang membenci nya, bukan hanya penggemar ku dan Sunghoon, tapi juga warga Korea dan orang luar. Mereka mengatakan jika perempuan itu tidak akan pernah sukses karena tidak akan mendapatkan dukungan dari mereka, jika dia terlihat di jalan akan dilempari tomat busuk, telur, air, tepung terigu. Aku tidak mau mengambil resiko buruk hanya untuk menuruti permintaan wanita seperti mu!"

Dengan kesal Jake pergi keluar dari rumah, tidak lupa menarik Sunghoon yang sejak tadi memasang ekspresi polos. "Aku akan mengantar mu pulang."

Mendengar nada suara Jake penuh penekanan, mau tak mau Sunghoon pasrah saat dirinya di tarik dengan paksa.

To be continued….

To be continued…

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] Only We Know || JakeHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang