Kamar Hotel 101

1.3K 32 3
                                    

Kriiiiiing~~

Ponsel ku berdering,
Setengah sadar aku menggeser lengan besar Mas Handri.

Dengan sayup-sayup ku lihat layar ponselku tertera nama Ayah Endang.

"Iya yah?"jawabku

(Sayang kamu lagi dimana? Ayah denger katanya kamu lagi di Bandung ya?) Tanya Pak Endang.

"Iya yah. Aku di Bandung ini. Ayah mau ke Bandung?"

(Kemungkinan, sayang. Besok ayah kabari lagi ya. Ayah masih meeting sebentar ini.) Jelas nya

"Oke yah. WhatsApp-an aja ya."

Lalu percakapan pagi itu selesai.

Jam 7 pagi.

Aku memang sedang menginap dengan Mas Handri, sekaligus Mas Handri sedang ada pelatihan di Bandung.

Mungkin kalian bertanya kenapa aku yang diajaknya, kenapa bukan Mbak Gita dll.

Karena ini acara khusus petinggi tempat mas Handri bekerja. Sedangkan kami sudah lama tidak honeymoon. Makanya kami niatkan untuk sekalian honeymoon.

Semalam saja sudah 2 ronde aku digoyang, dihantam, dihujam, dan dihujani cairan hangat Mas Handri ku tercinta.

Pagi ini pelatihan sedang break atau libur sejenak. Maka dari itu aku dan Mas Handri masih tertidur dalam keadaan bugil.

Ku taruh ponselku di meja dan kembali menarik selimut ku sambil mendengarkan dengkuran pacar, suami, kesayanganku tertidur dengan pulasnya.

Aku selalu mengagumi nya di semua momen. Ia begitu sempurna dimataku. Tak tahu apa yang akan kulakukan jika aku tak bisa bersama nya.

Hari pun berjalan seperti biasa dengan kegiatan liburan kami. Berjelajah kota kembang ini, memburu kuliner dan jajan unik.

Tiba di sore hari nya,
Kami pun kembali ke hotel untuk beristirahat sejenak dan kembali jalan-jalan malamnya.

Setibanya di hotel, kami terkejut, melihat laki-laki yang sedang duduk di sofa sambil tersenyum melihat ke arah kami.

Laki-laki itu adalah om Danu, mas Seno, dan ayah Endang. Om Danu melambaikan tangan nya ke arah kami.

Seketika aku menelan ludah, aku berkeringat dan bingung, kenapa mereka bisa sampai di sini.

Selama ini Mas Handri tak tahu apa yang aku lakukan dengan mereka bertiga. Meskipun aku tau apa yang mas Handri lakukan dengan Ayah Endang.

Benar-benar situasi yang tak terduga.

Kami pun berjalan menghampiri mereka,

"Kalian disini?" Sapa Mas Handri

"Iya kita nyusul kalian." Jawab Om Danu.

"Liburan para pria tanpa istri ini." Sambung Ayah Endang.

"Terus kalian nginep di kamar nomor berapa?" Tanya Mas Handri lagi.

"101, ndri. Kamu?" Tanya balik Mas Seno.

"Aku bareng dek Tyo di kamar nomor 85."

"Wah sayang agak jauh ya." Jawab Mas Seno.

"Hehe iya ini. Tapi besok kita dah balik paling. Soalnya pelatihan ku selesai besok, Tyo juga selesai liburnya." Jelas mas Handri.

"Yah sayang sekali ya. Padahal bisa gabung sama refresing kami." Ujar Ayah Endang.

"Hehe bisa diatur itu mah yah." Jawab mas Handri.

Setelah berbincang-bincang sebentar kami pun pergi ke kamar kami masing-masing.

My Life, My ExperienceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang