Chapter 37 - Pengadilan (2)

8.9K 412 3
                                    

"Han, lo uda ke biro pendaftaran buat ambil toga belum?" Suara Nadya terdengar dari samping sehingga membuat Hanah menoleh ke arahnya.

Melihat sosok itu, senyum lebar menghiasi wajah Hanah. "Udah." Gadis itu menjawab singkat. Sesudah dia menyelesaikan seluruh keperluannya, Nadya mengajaknya pergi ke cafetaria kampus.

"Bener-bener nggak terasa ya kita uda lulus dan bentar lagi wisuda," ujar Nadya sambil memperhatikan sekeliling. Banyak mahasiswa terlihat berlalu-lalang. Ada yang berkumpul terlihat sedang bersenda-gurau di area dekat cafetaria. Ada yang terlihat duduk serius mengerjakan tugas dosen. Semua itu rasanya baru mereka alami kemarin. Tiba-tiba saja mereka sudah hampir wisuda. Waktu benar-benar berjalan cepat. Dia tidak menunggu siapapun.

Hanah mengangguk pelan sambil mengikuti arah pandangan Nadya. Aku pasti akan kangen dengan pemandangan ini... "Nad, elo jadinya ngelamar kerja dimana?" tanya Hanah.

"Nah, pertanyaan bagus! Gue ngelamar di perusahaan suami lo, Han!" jawab Nadya sambil tersenyum puas saat melihat Hanah terlihat terkejut di sampingnya. "Kakak gue juga kerja di situ. Jadi sekalian aja gue ngikutin langkah kakak dan sahabat gue, kan?"

Gadis berambut pendek pirang itu juga menceritakan bahwa dia sudah mendapat surat diterima kerja melalui email sehari sebelumnya. Tinggal menghitung waktu saja hingga hari pertamanya bekerja. Begitu pun dengan Hanah, dia juga melamar kerja di perusahaan Sam. Laki-laki itu sempat ngambek karena Hanah tidak bercerita apapun, tetapi tiba-tiba saja langsung menunjukkan email bahwa dia diterima kerja.

Hanah ingin menantang dirinya sendiri dengan berusaha melamar kerja secara mandiri, namun sepertinya suaminya itu berpikiran lain. Kalau memang Hanah ingin bekerja di perusahaannya, maka pasti dengan satu jentikan jari, sebuah posisi sudah tersedia buat gadis itu di sana. Walau begitu, Hanah tidak mau mengikuti keinginan Sam. Akhirnya, dia jadi melihat pemandangan seorang pria dewasa terlihat merajuk. Benar-benar langka melihat Sam seperti itu. Hanah tersenyum geli sambil mengingat-ingat kejadian itu.

"Han, lo kenapa senyum-senyum sendiri?" Pertanyaan bernada heran itu dilontarkan oleh Nadya. Gadis itu terlihat bingung dengan reaksi Hanah.

"Nggak, nggak ada apa-apa," jawab Hanah sambil sedikit tersentak. Kemudian dia membicarakan hal lain untuk mengalihkan topik pembicaraan. Untung saja, Nadya tidak bertanya lebih lanjut mengenai hal itu.

Sudah hampir sebulan sejak Hanah kembali ke rutinitasnya seperti bisa. Kejadian penculikan itu tentu saja meninggalkan bekas dalam dirinya. Beberapa kali dia menangis sendirian di dalam kamar mandi. Dia tidak ingin orang-orang mengkhawatirkan dirinya. Oleh karena itu, Hanah berusaha menunjukkan sikap seperti biasanya. Syukurnya, orang-orang pun sepertinya mengerti dan tidak berusaha menanyakan apapun padanya. Yang terpenting adalah dia selamat dan pelakunya sedang diperiksa di pengadilan.

Kabar lain yang cukup mengejutkan justru datang dari teman seangkatan Hanah dan Nadya, siapa lagi kalau bukan Fenny. Gadis itu sudah tidak pernah terlihat lagi di kampus. Entah mengapa, tiba-tiba mereka mendapat pemberitahuan bahwa Fenny Dharmawan drop out. Sebenarnya ada rumor bahwa Fenny sempat cekcok dengan dosen pembimbingnya mengenai skripsi karena gadis itu ketahuan menjiplak data dan tidak mengakui perbuatannya.

Hanah jadi kembali teringat saat dia dan Sam baru saja pulang dari rumah sakit sesudah kasus penculikan itu. Sehari setelahnya, Fenny menghubunginya lalu meminta maaf. Gadis itu mengaku malu dengan perbuatannya sendiri yang menjebak Hanah dan tidak punya keberanian untuk meminta maaf langsung. Walau masih merasakan kemarahan terhadap Fenny, Hanah menarik napas sejenak sebelum menghembuskannya. Dia pun berkata akan berusaha memaafkan Fenny. Sejak saat itu, dia tidak mendengar kabar lain lagi. Bahkan kabar kasus Pram saja Sam terlihat jelas berusaha menutupi dan tidak mau menceritakan kelanjutannya pada Hanah.

Secret Behind Marriage (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang