28. Hari Baru Yang Menyebalkan

4K 441 41
                                    

Baru saja ji ya terbangun dari tidurnya, dia sudah dikejutkan dengan segerombolan pelayan yang menatapnya penuh minat.

"Maafkan kelancangan kami, yang mulia selir kelima." ucap salah satu pelayan sambil menunjukan senyum lebarnya. Ji ya yang nyawanya masih belum terkumpul sepenuhnya hanya menatap mereka linglung, sebelum tubuhnya di angkat layaknya karung beras oleh sorang pelayan wanita yang sepertinya jelmaan hulk.

Iya, hulk si monster hijau yang kekar. Tapi ini jelas berbeda, pelayan itu tidak berwarna hijau dan tidak kekar juga, tetapi entah dari mana kekuatan sebesar itu. Ia bahkan dapat mengangkat dan menggendong ji ya dengan mudahnya.

Ji ya tentu syok dengan apa yang terjadi, ji ya yakin berat badannya tidak seringan itu sehingga bisa di angkat dengan mudah.

Dan byur tanpa perasaan mereka melempar tubuh ji ya di kolam pemandian yang penuh dengan air dingin.

"phuahhh APA YANG KALIAN LAKUKAN HAH!" teriak ji ya kencang. Bayangkan baru saja matanya terbuka dan kini ji ya harus merasakan dinginnya air yang menyentuh kulitnya.

"Kami hanya ingin memandikan yang mulia selir saja." ujar salah satu pelayan sambil menaruh kelopak-kelopak bunga mawar ke dalam kolam pemandian.

Wajah ji ya berenggut tidak suka, namun ia baru menyadari satu hal yang janggal.
"Tunggu,kalian memanggilku apa?" tanya ji ya sambil menunjuk dirinya sendiri.

"yang mulia selir kelima"

Dengan serempak mereka menjawab pertanyaan ji ya, jangan tanya seperti apa wajah ji ya saat ini. Wajahnya sudah memucat layaknya mayat.

"s-selir? Aku bukan selir kelima kalian! Aku adalah putra dari menteri keuangan, namaku Tang yu zhi, bukan selir kelima yang kalian katakan!" para pelayan itu saling pandang satu sama lain lalu terkikik seolah ada yang lucu.

"yang mulia selir, apakah anda masih ingin bermain petak umpet dengan yang mulia kaisar?"

"a-apa yang kalian katakan? Aku tidak sedang bermain!" seru ji ya tidak terima.

"maaf apabila saya lancang yang mulia selir, seluruh kekaisaran juga tahu bahwa yang mulia selir menyamar sebagai putra menteri keuangan. Bahkan yang mulia kaisar mengatakan anda sengaja menyamar menjadi orang lain karena bermain petak umpet dengan yang mulia kaisar untuk mengetes rasa cinta kaisar terhadap anda." ucap seorang pelayan menjelaskan.

"bukankah itu sangat romantis?" bisik salah satu pelayan kepada sesama rekannya. Namun ji ya masih dapat mendengarnya.

Kini ji ya hanya bisa ternganga lebar, sungguh alasan tidak masuk akal macam apa itu? Sejak kapan ji ya bermain petak umpet untuk mengetes rasa cinta kaisar xiao?

Dari awal ji ya merencanakan semua itu demi melarikan diri dari kaisar xiao, karena tak ingin menjadi tumbal keganasan kutukan yang di derita kaisar xiao. Lalu alasan mengapa kaisar xiao mengetahui penyamarannya sungguh diluar rencana.

Akhirnya ji ya membuat rencana baru dengan membiarkan kaisar xiao tahu tentang identitasnya, karena ji ya menganggap kaisar xiao tidak akan berani membuka identitas ji ya yang sebenarnya kepada orang banyak.

Bahkan ji ya berniat untuk bermain-main dengan kaisar xiao mengenai kutukan itu dan tak pernah terpikir sekalipun dalam benak ji ya bahwa dirinya akan tertangkap dan terperangkap sekarang.

Ji ya meringis membayangkan nasibnya yang di ambang jurang ketidakpastian.

"kaisar kampret!" makinya

*****

Disinilah ji ya sekarang, duduk berhadapan dengan suami menyebalkannya. Makanan di depannya seolah tidak menggugah selera ji ya sedikitpun, napsu makannya menjadi menurun saat melihat kaisar xiao yang tersenyum licik saat melihatnya.

Menyebalkan!

Andai ada batu disini, ingin rasanya ji ya melempar wajah kaisar xiao sekali saja, untuk sekedar memuaskan niat jahat di kepalanya.

"ada apa? Mengapa selir kelima tidak makan? Apakah makanannya tidak enak?" tanya kaisar sambil sengaja menekan kata selir kelima.

Ji ya lantas menatap kaisar xiao tajam seolah ingin mengulitinya hidup-hidup. "Saya tidak berselera makan, karena melihat anda yang mulia kaisar! Entah kenapa wajah anda membuat saya mual."

Kaisar xiao hanya tersenyum kecil menanggapi kalimat sarkas ji ya, lalu kembali memakan makanannya.

"biasanya para perempuan akan berlomba-lomba untuk melihatku, bahkan mereka rela melemparkan tubuh mereka diranjangku untuk dapat melalui malam yang panas denganku, lalu mengapa kau malah mual?"

Ji ya lantas menatap kaisar xiao dengan tatapan jijik.

"Betapa murahnya harga dirimu sebagai laki-laki! Aku menyesal tidak membunuhmu sejak malam pertama pernikahan, bagaimana bisa aku memiliki suami bejat seperti dirimu yang mau saja menerima tawaran jalang murahan!" seru ji ya sambil menunjuk kaisar xiao.

"hoh, apakah selir kelimaku cemburu?" ujar kaisar xiao sambil menunjukan senyum liciknya. "cemburu? Aku cemburu? Sampai dunia kiamat pun aku tidak akan cemburu pada laki-laki seperti dirimu!"

Ji ya lantas pergi dari sana sambil menggerutu, wajahnya memerah karena menahan amarah yang ingin meledak segera.

Namun, langkahnya terpaksa berhenti di kala seorang perempuan cantik berhanfu hijau sengaja menabrak bahu ji ya dengan keras

"Apa kau tidak punya mata untuk melihat ada seseorang sedang lewat disini?" seru ji ya galak, mau bagaimana lagi? Mood ji ya benar-benar hancur untuk meladeni orang lain secara baik-baik.

"Hei! Siapa kau berani membentakku! Apa kau tidak tahu, aku adalah selir ketiga di kekaisaran ini." ucap perempuan itu tidak kalah galak.

"Kau pikir aku perduli? Mau kau selir bahkan kaisar sekalipun Aku.Tidak.Perduli!"

"beraninya orang rendahan seperti dirimu tidak menghormatiku!" seru perempuan yang mengaku dirinya selir ketiga.

Oh god, jika membunuh orang tidak berdosa, mungkin ji ya sudah menebas perempuan gila hormat ini. Sungguh, tangan ji ya sudah gatal ingin menebas kepala seseorang saat ini.

Ji ya berbalik dan menatap tajam perempuan itu, "aku sebenarnya aku tak ingin membunuhmu mengingat kau akan tetap mati pada akhirnya di tangan pria bajingan itu, tapi sepertinya dirimu memang ingin cepat-cepat mati ya."

"a-apa yang kau katakan!"

"sepertinya pria bajingan itu tak akan keberatan salah satu tumbalnya mati di tanganku." ji ya menyeringai tajam sebelum sebuah belati dari balik hanfunya memutuskan leher perempuan itu.

Darah menyembur layaknya hujan darah yang mulai membasahi hanfu jingga milik ji ya.

"Jian fu!"

"cih! Hari yang menyebalkan!"

Bersambung.

Yosh mulai dari chapter ini akan dimulai pertarungan ji ya dengan harem milik kaisar xiao.

Ayo jangan lupa voment nya

Kalau dirasa izel lama gak up" kalian tolong ingatin ya hehehe kadang izel gak buka wattpad dan kadang lupa kalau masih ada cerita yang on-going.

Oh ya kalian dari daerah mana?
Kalau izel dari kutai barat, kalimantan timur. Kalau kalian? Tulis dikomentar ya

Izel penasaran pembaca "Permaisuri Licik" dari mana aja.

Permaisuri LicikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang