Rasanya kenapa sangat sepi bagi Atsumu. Saat terbangun Tobio sudah berangkat kuliah. Saat pulang pun lelaki manis itu akan langsung istirahat atau mengerjakan tugas dengan menyumpal telinganya dengan earphones.
Tidak ada lagi pertengkaran ringan diantara mereka. Tidak ada lagi adu mulut yang berujung adu liur. Semua menjalani hidup masing-masing seolah tak pernah berbagi malam bersama dan kemesraan sebelumnya.
Sesekali Atsumu mencoba mengajak Tobio bicara, si raven akan menjawab seadanya atau akan langsung pergi kalau Atsumu mulai mengungkit soal hubungan mereka.
Atsumu merasa sangat kosong dan sepi. Ia masih menyimpan jepitan serigala, bahkan kadang sengaja memakainya untuk mengundang perhatian Tobio. Tapi sia-sia, lelaki biru itu akan langsung pergi atau tidur jika melihat Atsumu cosplay.
Kasur Tobio tak lagi beraroma Atsumu dan sweater Atsumu juga tak lagi beraroma Tobio. Tapi meski begitu Atsumu tak pernah meminjamkan sweater atau jaketnya pada orang lain bahkan Kitashin, kekasihnya yang sekarang.
Tok tok tok
Tobio berjalan membuka pintu.
Cklek
"Kak Wakatoshi.. Mau masuk? Tapi lagi ada orang sekamar nggapapa?"
Atsumu menatap datar kearah pintu dan hatinya menjadi geram tanpa alasan. Atau sebenarnya ada alasannya hanya saja dia menolak menyadari.
Ushijima mengangguk dan tetap masuk. "Saya bawa ini buat kamu." Pria besar itu mengulurkan sebuah kotak bekal.
Keduanya duduk di pinggir ranjang. Tobio tersenyum. "Makasih kak.. Isinya apa?"
"Ini nasi goreng seafood tapi pedes, saya buat sendiri—"
"Tobio ga doyan pedes." Atsumu nyaut dari seberang. "Dia juga alergi seafood." Ia menyipitkan mata kearah Wakatoshi.
Tobio terdiam menunduk sedang mata Ushijima sedikit melebar. "Oh iya? Maaf saya ngga tau Bio, saya pesenin makanan yang lain ya?"
"Iya kak Toshi nggapapa.. Aku emang belum cerita ke kakak.."
Atsumu mendengus mendengar suara lembut Tobio. Dia mau kesal juga tidak bisa karena sudah sepakat untuk tidak mengacau urusan pribadi Tobio.
.
.
."Babe, masih lama? Kaki aku udah pegel banget.." Atsumu diminta membawa belanjaan Shinsuke. Satu mall sudah keduanya putari namun Shinsuke tak juga selesai belanja.
"Sabar dong. Bawa gitu aja banyak ngomel."
Pacaran memang indah pada mulanya. Lama-lama Atsumu mulai paham karakter Kita. Dan itu jauh dari yang selama ini ditunjukan.
"Atsumu mau tas ini.."
"Tas lagi? Minggu lalu kamu baru aja beli—"
Kita menghentakkan kaki. "Yaudah si kalau ga mau beliin bilang aja! Pelit banget."
Atsumu menghela napas. Ia mengeluarkan dompet lalu melempar pada kita. "Tuh ambil aja duit gue." Ujarnya datar bercampur kesal.
Meksi tahu kekasihnya tengah badmood, bukannya menghibur, minta maaf, atau mencoba peka, Shinsuke mengambil kartu kredit Atsumu dan membelanjakan uang si pria begitu saja.
Atsumu yang capek pun memutar jengah bola matanya. Sampai ia melihat sosok yang tidak asing. Tobio. Pria manis itu juga tengah ada di mall namun bersama Ushijima.
"Tsumuu!! Sinii!!"
"Iya.." Atsumu menghela napas lalu mengikuti kekasihnya. Kita menyadari arah mata Atsumu sebelumnya karena itu dia memanggil.
.
.
."Lo suka sama pacar gue?"
Si raven hanya diam.
"Yang ngerawat Atsumu waktu sakit dulu elo kan itu? Gue mau bilang makasih udah ngerawat Atsumu waktu itu tapi jangan suka sama dia. Dia pacar gue." Kita bersedekap di depan dada.
Tobio mengangguk-anggukan kepala. "Iya.. Aku cuman nolong kak Tsum karena dia juga pernah nolong aku waktu sakit.. Itu aja.. Lagian emang aku siapa bisa ngerebut Atsumu dari kakak.." Mata Tobio menunduk. "Mau diliat dari segi manapun, kakak selalu lebih dari aku.."
Shinsuke tak bicara apa-apa lagi dan langsung pergi. Tobio juga sama. Dia diam sejenak lalu masuk ke asrama.
.
.
."Aku mau kamu pindah kamar."
Atsumu yang tengah melamun pun tersentak. "Ha?" Ia menatap pada lelaki manis di sampingnya.
Shinsuke bersedekap. "Ya aku mau kamu pindah kamar, ngga sama si Tobio Tobio itu lagi. Aku ga suka."
"Kok kamu gitu sih sayang, aku udah di kamar itu bahkan sebelum ada Tobio, kenapa sekarang harus pindah?"
"Kamu tu sekarang berubah tsum! Jadi cuek, sering ngelamun, matanya kemana-mana. Kamu mikirin Tobio kan?!"
Atsumu mendecakkan bibir seraya mengacak surainya. "Kamu ngomong apasih? Kamu ngira aku selingkuh? Babe, akun instagram, twitter, line, punya aku semua juga udah kamu pegang. Aku nganter jemput kamu tiap hari. Ngajak kamu jalan tiap minggu. Beliin semua barang yang kamu mau. Masih kurang??"
Ributnya mereka menjadi tontonan orang di cafe.
Kita tidak mau kalah tentu saja. "Ya emang megang akun sosmed kamu trus aku jadi tau kalian berdua kalo malem ngapain apa? Kamu pernah FWB an kan sama dia?! Atau sampe sekarang masih??! Dasar laki-laki murahan tau udah pacar orang masih-"
BRAK
"BABE!" Kening Atsumu mengerut serius membuat Kita terdiam. "Tobio ngga kayak gitu.. Kita ngga kayak gitu dibelakang kamu.." Ia masih berusaha sabar.
Si rambut ganda bangkit berdiri tersenyum miring. "Ga kayak gitu, ga kayak gitu. Terus ini apaan? Dia nge BJ kamu di mobil!!" Shinsuke menyodorkan video yang tempo hari pernah Atsumu rekam.
Sontak semua orang disana makin bisik-bisik. Mana nama Tobio disebut-sebut.
Kling
Pintu cafe terbuka, Tobio masuk diikuti Hinata dengan mata yang berkaca-kaca.
PLAK
"Lo tu emang anjing ya kak!"
"Bi.." Atsumu memegang pipi yang barusan digampar oleh si raven. Matanya melebar. Hinata menghalangi Shinsuke yang mau menyerang Tobio. "Bi kenapa?" Mata Atsumu melebar tak tahu apa-apa.
"Kenapa lo ngerekam waktu gue ngelakuin itu ke lo?! Satu kampus punya link videonya sekarang! Jahat lo!! Muka gue mau taro dimana!! Gue nyesel kenal sama lo!!" Tobio mengusap kasar wajahnya. Setelah menyiram Atsumu dia menarik Hinata pergi.
Perlahan Atsumu menoleh pada Kita dan tangannya mengepal. "Lo yang nyebar videonya ke twitter?"
"Iyalah! Biar dia malu! Lo itu pacar gue!!"
"Laki-laki sinting ya lo! Otak lo pinter tapi nurani lo mati! Gue bukan pacar lo lagi mulai sekarang. Busuk lo!!"
"Tsum!!!"
Atsumu mendorong Shinsuke dan berlari keluar mengejar Tobio.
KAMU SEDANG MEMBACA
FWB! (AtsuKage) End
Fanfiction18+, yaoi, harap bijak memilih bacaan Hubungan saling menguntungkan tanpa status. Pair: atsukage Slight: ushikage, atsukita Disclaimer: bahasa baku non baku, nsfw, soft, fluff, angst, comedy, vulgar and explicit language⚠️ Start: 4/02/22 No hate on...