Chapter 7: Tujuan.

303 52 56
                                    

A/N: Halo, halo! Semoga kalian baik baik saja ya! Jaga diri dan jangan lupa bernafas!

Yang di atas Zakri. Dan matanya emas meski terlihat kuning.

Kredit: Andrew Garfield & @4HM33 di twitter! Saya menemukannya di Picrew, tapi yang membuat (kayaknya) adalah @4HM33!!

Keterangan:

(Italic) adalah pikiran karakter atau saya menambahkan bahasa asing.

(Bold) menandakan bahwa kalimat/kata itu dipenuhi emosi atau HINT untuk Chapter berikutnya.
(Bergaris) berarti sedang menunjukkan masa lalu/trauma karakter.
(...) Sound effects atau onomatopoeia.

[....] menandakan bahwa author sedang menambahkan informasi.
(̶.̶.̶.̶.̶)̶ kalau dicoret berarti pikiran yang tidak diinginkan karakter atau kadang pikiran gelap mereka.
(𝕴𝖓𝖉𝖔𝖓𝖊𝖘𝖎𝖆) kalau saya beri font berarti nama karakter baru atau author ingin terlihat keren saja.

Kalau saya beri (TW/Warning!) berarti akan ada hal yang tidak menyenangkan terjadi. Jika kalian sensitif akan hal itu atau tidak kuat, harap jangan dibaca atau kalian skip saja. Saya tidak bertanggung jawab jika kalian ke-trigger BILA saja sudah memberi peringatan. Kecuali kalau saya lupa taruh, maka itu merupakan tanggung jawab saya.

(KETERANGAN DI ATAS TIDAK BERLAKU PADA A/N ATAU 'AUTHOR NOTES')

Sekian, terima kasih. Selamat menikmati~

----------
"They're singing Happy Birthday,"
"You just want to lay down and cry.""
"Not just another birthday, it's 30/90."
----------

Langit, yang kini sedang menatap dinding rumah sakit dengan kosong, mengingat percakapan dia dengan Indonesia tadi.

Percakapan tersebut.... Terasa aneh dan familiar bagi Langit. Seperti ia baru mendengarnya namun sudah lama mengenalinya.

Hasil dari percakapan tersebut membuat Langit merasa nostalgia. (S̶e̶k̶a̶l̶i̶ ̶l̶a̶g̶i̶.̶ ̶D̶i̶a̶ ̶b̶e̶n̶c̶i̶ ̶m̶e̶r̶a̶s̶a̶k̶a̶n̶ ̶n̶o̶s̶t̶a̶l̶g̶i̶a̶.̶)

Dan nostalgia sering mengundang emosi lainnya. 

Namun kali ini dia hanya merasa bingung dan tersesat. Iya, dia sempat marah tadi. Tapi amarah tersebut hanya muncul untuk sesaat sebelum menghilang. Digantikan oleh kekosongan.

Mata cokelat tertutupi oleh kulit kuning langsat.

Langit menutup matanya dan memutuskan untuk tidur. Memutuskan untuk berhenti berpikir mengenai semua masalah ini (T̶e̶n̶t̶a̶n̶g̶ ̶s̶i̶a̶p̶a̶ ̶d̶i̶a̶ ̶d̶a̶n̶ ̶t̶u̶j̶u̶a̶n̶ ̶h̶i̶d̶u̶p̶n̶y̶a̶).

Mungkin dia terlalu capek. Langit menyalahkan rasa capeknya dengan 'kekurangan kopi'.

Dia bisa berpikir di hari esok.

Untuk sekarang, akan lebih baik jika dia tidur.

(L̶a̶n̶g̶i̶t̶ ̶m̶e̶n̶y̶e̶r̶a̶h̶).


.

.

Cahaya Gemintang (CH!Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang