*ੈ✩‧₊˚Dream
Dalam kehidupan yang harmonis, kakak beradik Blaze dan Ice saling mendukung satu sama lain. Blaze adalah sosok yang enerjik, berbakat dalam olahraga, dan memiliki kemampuan sosial yang baik, sementara Ice adalah sosok rapuh yang tak diin...
"Akh sakit, Ice!" rintih Solar. "Sebentar lagi selesai, sakitnya hanya sebentar kok." Ice masih berusaha mengurut kaki kanan Solar, walau Solar sendiri tidak bisa diam. "Tetap saja sakit!" desis Solar.
"Kalau kau terus memberontak tambah lama lagi ini!" Ice sedikit tegas kali ini, karena salah urut saja bisa-bisa menambah sakit pada kaki Solar yang sedang terkilir. Solar akhirnya memilih untuk menurut, karena ia sendiri juga sudah tak tahan dengan rasa sakit itu.
Ice selesai mengurut kaki Solar. "Sudah lebih baik?" tanya Ice guna mengecek kondisi sang sahabat. Solar sedikit menggerakkan kaki kanannya. "Lumayan."
"Alhamdulillah, kalau gitu."
"Tapi Ice kamu kok bisa tau cara penanganan ini?" tanya Solar heran. Seingatnya Ice tidak mengambil ekskul PMR atau ekskul yang berbau tentang UKS dan penyembuhan.
"Kakakku dari dulu suka main bola, jadi kakinya juga sering terkilir. Jadi dikeluargaku terkilir itu sudah biasa dan cara penanganannya pun dikuasai oleh semuanya," jelas Ice. Solar mengangguk-angguk.
Ia memperhatikan Ice secara seksama, kalau dilihat lihat bagian bawah rambut Ice sedikit basah. "Kamu belum mandi?"
"Sudah, tapi bajunya masih sama karena tasku dikamar kamu. Gak sopan main ambil barang apalagi dari kamar pemilik rumah," ucap Ice. Saat Ice hendak mengambil tasnya, ia sudah dihadang oleh Solar. "Ya sudah kalau gitu aku dandanin kamu ya," ucap Solar dengan mata yang berbinar-binar.
Solar langsung membuka lemari miliknya. "Eh jangan–" Ice berusaha menolak tapi Solar memotong ucapannya dan langsung menyodorkan pakaian yang dipilihnya. "Sudah, sana ganti ini bajunya dahh."
"Ugh."
༺❆༻
"Lumayan." Ice melihat dirinya ditampilan cermin, ia menggunakan dress hitam yang panjangnya sepaha. Ia suka modelnya dan lagi ia cantik saat menggunakan pakaian itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Itu belum seberapa ayo kudandani lagi." Solar langsung menarik Ice dan menyuruhnya duduk didepan meja riasnya. Solar mulai memakaikan beberapa aksesoris pada Ice. Salah satunya adalah bulu yang diletakkan didekat baju Ice juga kalung berwarna biru.
Selesai dengan itu Solar mulai menguncir rambut Ice. "Mau kau apakan rambutku?" Ice bertanya pasalnya dari tadi Solar sibuk mengacak-acak rambut Ice.
"Lihat saja dan duduk diam."
Jari-jari Solar mulai memainkan rambut Ice, sisir kecil membantu Solar dalam menata rambut Ice yang licin dan lembut. Setelah selesai dengan rambut Solar kembali menaruh jepit didekat rambut Ice.
Sekarang ia merias wajah Ice, tentunya tak seperti jika ia merias dirinya sendiri. Make up yang ia gunakan pada Ice benar-benar tipis, karena pemilik wajah tidak suka make up yang tebal.