12.

7.2K 613 8
                                    

Sorry for typo
.
Jangan lupa votmen

Ceklek

Pintu ruangan VVIP itu di buka dengan dokter dan haechan yang sudah berada di dalam.

Pintu ruangan VVIP itu di buka dengan dokter dan haechan yang sudah berada di dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

D.r Mark, kakak dari Jeno

Dokter dengan kacamata hitam bulat nya yang bertengger di mata nya itu lalu menatap ke arah seseorang yang baru saja memasuki ruangan yang terisi diri nya dan sang pasien, na jaemin beserta haechan.

Lelaki tampan itu mendekati brangkar tempat istri manis nya yang masih terlelap.

Membelai pipi itu lembut lalu mengecup bibir dengan sudut yang sedikit robek. "Bagaimana keadaan nya?"

"Tidak ada yang perlu di khawatir kan, sebentar lagi juga dia pasti akan membuka mata nya" Jeno tidak menoleh sama sekali ke lawan bicara nya, dia masih di selimuti rasa sedih, kecewa, marah, dan emosi nya yang menjadi satu secara bersamaan.

Dia sedih karena keadaan jaemin dan anak mereka yang harus pergi sebelum lahir ke dunia.

Dia kecewa dengan wonyoung karena jaemin sudah terlalu baik pada nya tapi malah mendapat balasan seperti ini.

Dia marah karena anak nya dan dia emosi juga karena hal yang sama.

Semua karena wonyoung.

Wonyoung dan

Wonyoung!!!, Brengsek!!!..

Dokter muda bermarga Lee itu keluar dengan haechan yang izin ingin ke toilet, ah hanya kebohongan, padahal diri nya ingin menyempat kan diri untuk mengobrol dengan dokter muda yang baru di lihat nya dan parah nya dia baru mengetahui nya, karena dokter itu sendiri tidak pernah datang atau pun berkunjung ke mansion milik adik nya.

***

Plakk!!!

"Aku tidak menyangka ada seorang pengkhianat di sini" wonyoung menatap pemuda remaja itu dengan pemuda itu yang hanya menunduk dengan diri nya yang terduduk di lantai kumuh nan kotor itu.

Pemuda itu mengangkat kepala nya yang tertunduk untuk menatap wanita di depan nya.

"Aku pengkhianat?, Ck, jika aku seorang pengkhianat lalu kau?, Kau harus ku katakan apa?, Hal yang sama kan?, kau sudah di bantu dan di kasihani tapi kau membalas nya seperti ini, bangsat!!!"

Wonyoung tersenyum miring lalu berjongkok lalu menatap remaja itu. "Karena aku tidak perlu di kasihani"

Wonyoung menepuk pipi pemuda itu dengan seringai yang tercetak di bibir nya. "Kembali lah seperti diri mu dulu, kau bukan wanita seperti ini, sadar lah, semua itu hanya masa lalu"

The Mafia [ nomin✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang