16. Putri dilamar Reno

42 7 11
                                    

Di ruang tamu rumah mewah Reno, ketika Putri ditanya siap tidak dilamar Reno oleh ibunya, "Put, kamu mau kan dilamar anakku, Reno??"

Putri terpaku menatap wajah wanita paruh baya yang masih ada sisa-sisa kecantikannya, ia seharusnya merasa bahagia, laki-laki yang ia suka ingin melamarnya dan mendapat disetujui keluarganya laki-laki itu, seharusnya ia bahagia, keluarga besarnya menganjurkan ritual yang ia duga itu ritual cepat dapat jodoh, kini ibunya Reno mengajukan pertanyaan Reno yang ingin melamarnya, tapi apa yang harus ia katakan, pada kenyataannya statusnya sudah bersuami gara-gara perjodohan. Ia ingin mengatakan jujur, tapi lidahnya terasa kelu dan terceplos-lah kalimat, "Tante, aku masih kuliah. Masih ingin nikmati hobby." setelah itu ia tercekat sendiri, "Busyet, ngapain aku bilang gitu, kenapa nih mulut gak langsung ngomong aku udah nikah." batin Putri.

Reno dan ibunya tertawa kecil, sang ibu itu mengomentari, "Put, Reno pasti udah bilang sama kamu, dia ngasih kebebasan untuk kuliah dan hobby kamu, tapi kami sekeluarga ingin ngikat kamu dulu dengan pertunangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reno dan ibunya tertawa kecil, sang ibu itu mengomentari, "Put, Reno pasti udah bilang sama kamu, dia ngasih kebebasan untuk kuliah dan hobby kamu, tapi kami sekeluarga ingin ngikat kamu dulu dengan pertunangan. Gimana, Put??"

Glek!!! Tunangan???

Jerit batin Putri, ada sudut hatinya berkata, "Put, ada lampu hijau tuh, tunangan dengan pria yang kamu suka, ambil aja, Put. Bilang ke keluarga, akhiri pernikahan perjodohan itu. Reno lebih muda dari Om Edward, masih sepadan denganmu menghabiskan masa tua bersama, daripada kamu, justru Om Edward yang menghabis masa tuanya denganmu, empat belas tahun terlalu dalam dan itu bukan kriteria kamu, kan??" Ada sisi hati lain Putri mengatakan, "Lebih baik katakan jujur kalo kamu udah nikah, Put. Suka atau gak suka, kamu udah nikah.."

Reno yang duduk di samping Putri dan tangannya menggenggam jemari tangan kanan Putri, genggaman tangan itu di atas paha Putri, air muka Reno terheran-heran melihat perubahan warna air muka Putri, "Sayang, kamu kenapa??" tanya Reno dengan intonasi suara lembut, "Mamah aku tanya, kapan kamu ingin aku lamar?? Atau...atau..." sejenak Reno terdiam, menatap posesif ke arah gadis yang ia cintai itu, ibunya Reno masih memandang mereka berdua, "Apa kamu gak suka aku ya, Put?"

" sejenak Reno terdiam, menatap posesif ke arah gadis yang ia cintai itu, ibunya Reno masih memandang mereka berdua, "Apa kamu gak suka aku ya, Put?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas Reno, aku suka kamu sejak kelas satu SMA..." ujar Putri dalam hati dan itu ia ingin lontarkan pada pria tampan itu, tapi seakan ada penolakan dalam dirinya, "Aku gak bisa ngomong ini, lebih baik aku menghindari mas Reno dan keluarganya." pikir Putri, lalu gadis manis mencoba untuk acting di luar kebiasaan dari ke pribadinya supaya Reno dan Ibunya itu jadi ilfil padanya, "Tunangan??? Yeack, Tante...Aku masih ingin bebasss nikmati masa depanku, aku masih ingin nikmati beberapa laki-laki yang masih ingin kutiduri."

Kaulah Segalanya Untukku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang