9-Menyebalkan

12 5 0
                                    

*****

Bel istirahat segera berbunyi, Ayla masih bergelut dengan mood nya yang jelek.

Ia segera meninggalkan kelas menuju kantin.

"Ay ... Tunggu!" cegah Aulia.

Wajah Ayla menekuk terjal, malas berdebat.

"Sebenarnya kamu udah minta maaf apa belum, sih?!" Lanjut Aqila.

"Udah!"

Jawab Ayla singkat. Kemudian dengan malas, ia meninggalkan kedua sahabatnya acuh.

"Kamu mau kemana, tembok beton!" tukas Aqila.

"Ck. Jangan buat Aku makin kesel, kalo lagi sebel kaya gini biasanya aku pengen makan orang."

Aulia dan Aqila terperanjat kaget. Sementara Ayla, langsung meninggalkan tempat itu.

Baru beberapa langkah, Ayla kembali dibuat kesal oleh Yazdan.

"Ay ... Mau ke kantin?"

Ayla tak menggubris.

"Bareng sama Aku, ya. Nanti Aku traktir cilok," mohon Yazdan dengan wajah memelas.

Mata Ayla mendelik sinis. "Gak!"

Ayla mengucap sambil meninggalkan Yazdan dengan menghentakkan kakinya di lantai.

Namun, sepertinya stok kesabaran Yazdan sangat banyak. Ia pantang menyerah, meskipun Ayla bersikap cuek kepadanya.

***

Perut keroncongan sedikit mengganggu aktivitas Satria. Ia kemudian, mengedarkan mata ke arah jam tangan.

Paru-parunya menghembus napas banyak, kemudian ia bangkit dan meninggalkan ruangannya.

Di kantin, Satria melihat sosok Ayla tengah sendiri di sebuah meja.

Tak seperti gadis lainnya, yang kemana-mana harus sama temannya. Tapi Ayla tidak, justru ia lebih suka menyendiri.

Satria berjalan ke arah penjaga kantin untuk memesan makanan.

Banyak siswi yang menyapa, namun Satria hanya membalas dengan senyuman.

Ia berjalan santai ke arah meja yang Ayla duduki.

Di sana, Ayla tengah menyeruput segelas jus jeruk. Sambil mengarahkan mata ke sembarang arah.

Tiba-tiba tangan Satria meraih gelas yang tengah digenggam oleh Ayla.

"Eh ... Eh ... Eh ... Apaan sih, gak sopan bang---"

Ayla langsung tak berkutik. Melihat Satria langsung duduk di depannya.

"Gak sopan banget!" berang Ayla.

Namun, Satria hanya duduk santai di bangku depan Ayla.

"Mau ngapain kesini, sih! mending Kak Satria pergi dari sini. Aku gak suka liat Kak Satria," ucap Ayla sinis.

"kamu lihat, di sini mejanya semua penuh."

Bibir Ayla mengerucut, tak menganggap sedikitpun keberadaan Satria. Ia mengalihkan netra ke sembarang arah, dan kembali menyeruput jus jeruk miliknya.

"Jangan jutek-jutek sama Saya, nanti kalau jatuh cinta jadinya malu."

Ayla mendelik tajam ke arah Satria.

"Amit-amit jabang bayi, harus jatuh cinta sama situ," pekik Ayla.

"Halah! nanti juga cinta," ucap Satria santai.

Ayla semakin cemberut, malas rasanya berhadapan dengan orang di depannya ini.

Tak berapa lama, penjaga kantin bernama Mbak Tuti membawa dua mangkuk cilok Aci khas Bandung.

"Makasih, Mbak," ucap Satria ramah.

Setelah Mbak Tuti pergi, Satria kembali memasang wajah datar.

"Tuh makan dulu, biar kamu ada tenaga buat minta maaf ke Saya."

Perut Ayla mengeluarkan bunyi ketika mencium bumbu cilok itu.

“Dasar perut gak punya Akhlak, gak bisa banget diajak kompromi,” umpat Ayla dalam hati.

"Kasian perutnya udah bunyi-bunyi," lanjut Satria.

Ayla tentu ragu, dan juga malu. Ia masih membeku tak menanggapi Satria.

"Itu rezeki dari Allah. Loh, jangan ditolak."

"Gak usah malu, dan jangan nolak. Saya gak suka penolakan."

"Lagian, jangan pikir Saya suka sama Kamu. Kali ini memang, Saya gak suka sama Kamu. Tapi lain kali mungkin bisa."

"Tapi, hari ini Saya cuma niat ngasih kamu cilok. Jangan berdebat, terima aja dan jangan nolak."

Mendengar penuturan halus dari Satria, hati Ayla perlahan luluh.

"Ini ciloknya gak pake racun 'kan?" tanya Ayla pelan.

"Enggak kok, cuman pake pelet aja."

"Pelet?! Pelet apa?!"

Satria terkekeh kecil. "Enggak ya Allah. Itu steril langsung dari Mbak Tuti. Udah, mending sekarang kita makan!"

Satria dan Ayla larut dalam pikiran masing-masing. Tak ada obrolan.

Setelah Satria selesai makan,

"Kay?"

Ayla langsung menoleh polos.

"A--apa?" jawab Ayla menghentikan aktivitas mengunyahnya dan menatap Satria baik-baik.

"Jangan lupa, ya!"

"Jangan lupa apa?"

"Jangan lupa ... Bayarr ... Ha ha ha ha!"

Satria langsung terbirit-birit meninggalkan Ayla, yang langsung berteriak emosi.

"NYEBELIN!!!"

*****

Langsung update 2 part dongggg😱
Gimana gimana, udah dapet feel-nya belum gays?😆

Jan lupa share, vote, and berikan COMMENT terbaik kaliannnn><

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 31, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Ustadz  My Enemy [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang