"Mengerikan, Hinata kau tahu, siswa kelas sebelah juga menjadi korban."
Suara Ino yang berseru membuat Hinata mengangkat kepalanya, mengalihkan perhatiannya dari novel yang dibaca.
"Apa?" tanya-nya.
"Kau tahu Inuzuka Kiba? siswa dari kelas sebelah? dia ditemukan pingsan dengan luka gigitan di lehernya. Kiba sudah dibawa kerumah sakit dan dokter mengatakan bahwa Kiba kekurangan darah. Saat ditanya apa yang terjadi, dia berkata bahwa dia tidak mengingat kejadiannya. Aku yakin ini sudah pasti ulah vampire."
Kening Hinata bekerut tak nyaman mendengar berita yang keluar dari mulut teman sekelasnya itu. Akhir-akhir ini, selama dua tahun terakhir memang sudah banyak terjadi kemunculan makhluk immortal yang disebut sebagai Vampire itu.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa para Vampire ikut berkeliaran di dunia manusia dan berbaur dengan mereka. Jadi tak heran jika ada saja berita tentang manusia yang menjadi korban gigitan dari para Vampire.
Pemerintah sudah berusaha untuk membuat kesepakatan dengan para vampire, tapi katuilah bahwa beberapa vampire liar tidak akan pernah mengikuti aturan.
Kebanyakan korban yang mendapat gigitan dari para vampire tidak mengingat kejadian dengan jelas, mereka cenderung melupakan tepat sebelum pertemuan mereka dengan para vampire. Tapi bekas gigitan tak hilang dan meninggalkan bukti bahwa vampire lah yang melakukan itu.
"Ini mengerikan, sekolah kita sudah mendapat banyak korban. Aku jadi semakin takut untuk keluar malam."
Ino bergidik dan Hinata hanya menatap gadis itu dalam diam. Di tengah lamunannya, bell istirahat tiba-tiba berbunyi disusul sorakan teman-teman sekelas Hinata.
"Hinata ayo ke kantin."
Hinata baru saja membuka mulut ingin menolak tapi Ino sudah lebih dulu menarik lengannya dan melangkah keluar dari kelas.
"Kau ini suka sekali diam di kelas, padahal pergi ke kantin itu lebih menyenangkan."
Ino berkata di sampingnya, gadis bersurai pirang itu memang agak cerewet. Berbeda dengan Hinata yang memang pendiam dan tak terlalu banyak berbicara. Mereka itu bagaikan api dan air, sangat berlawanan namun entah mengapa mereka cocok-cocok saja. Bahkan Hinata sudah terbiasa.
"Kau ingin pesan apa? biar aku yang memesannya." Ino bertanya setelah mereka masuk ke area kantin yang sudah sangat ramai dengan para murid.
"Air putih saja."
Ino mencibir mendengar pesanan Hinata, namun dia tidak heran lagi karena seperti itulah temannya.
"Kau yang cari meja kosong, aku akan memesan dulu."
Ino sudah berlalu pergi meninggalkan Hinata yang berdiri diam dengan menghela nafas. Dia mengedarkan pandangannya kesekeliling, mencari letak meja yang kosong dan beruntung Hinata mendapatkannya. Tanpa kata gadis bersurai gelap itu langsung melangkahkan kakinya menuju meja itu dan duduk disana menunggu Ino.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arcane ✔
Vampire[ 𝐈𝐭𝐚𝐡𝐢𝐧𝐚 ] Saat ini, vampire dan manusia hidup berdampingan. Makhluk malam itu kini ikut berbaur, menyembunyikan identitas mereka diantara miliaran manusia yang hidup. Di sekolah Hinata, ada satu murid yang menjadi salah satu korban dari va...