04; Race

247 63 15
                                    

Warning!
17+

Happy Reading

Suara sorakan penonton dan deru mobil balap menyatu di arena balapan yang sebentar lagi akan di lalui oleh Jeno dan Eric

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suara sorakan penonton dan deru mobil balap menyatu di arena balapan yang sebentar lagi akan di lalui oleh Jeno dan Eric. Keduanya sama-sama sudah berada di garis start.

"Ada yang udah putus nih." Gelak tawa Eric mengambang di udara setelah mengatakan kalimat tersebut untuk memastikan apa yang di katakan Ryujin padanya kemarin siang adalah benar.

"Ck' ck' gue kasian banget sama mantan lo itu. Tapi ada untung nya juga sih lo putusin dia, jadinya gue bisa gantiin lo buat makai dia seneng-seneng"

Jeno yang mendengar kalimat terakhir Eric, akhirnya membuka kaca jendela mobil miliknya kemudian menatap Eric datar.

"Pakai aja, gue gak peduli. Lagian dia bekas gue, emang cocok sama pecundang kayak lo." Jeno tertawa pelan, seringaian yang terbit di wajahnya membuat Eric mengepalkan tangannya emosi.

"Cih lo bakal kalah hari ini Lee Jeno"

"Let's see, loser"

Jeno menutup kembali kaca mobilnya, lampu merah berkedip-kedip pertanda balapan akan segera di mulai mengintrupsi seluruh atensi orang-orang yang ada di arena balapan itu.

Dan saat lampu berwarna merah itu menyala maksimal tanpa berkedip, menandakan balapan akhirnya di mulai. Sorakan memenuhi arena balap saat mobil Jeno dan Eric melaju kencang saling mengejar satu sama lain.

"Kenyataannya dia banyak nyembunyiin sesuatu dari lo"

Perkataan Jaemin itu terus terngiang di pikiran Jeno, ia mencengkram kuat stir mobilnya dan menambah kecepatan, tak memberikan cela untuk Eric mengambil posisinya.

"Setelah gue tau semuanya, gue bakal buat dia gak bisa nyembunyiin apapun dari gue. She's always mine" Gumam Jeno pelan, pemuda itu tampak menyeringai kala garis finish telah terlihat di hadapannya.

✧༝┉•°⋆✦𝖙𝖗𝖔𝖚𝖇𝖑𝖊✦⋆°•┉༝✧

"Sialan! Lepasin gue!"

Brak!

Ryujin meringis pelan kala Eric melemparnya ke tumpukan kursi kayu yang ada di gudang Fakultas Kedokteran.

"Gara-gara lo lagi-lagi Jeno berhasil ngalahin gue!" Bentak Eric pada Ryujin

Ryujin tertawa remeh mendengar ucapan Eric. Gadis itu berusaha bangkit dan menahan perih yang menjalar di seluruh tubuhnya. Pemuda yang ada di hadapannya ini sudah benar-benar gila.

"Gara-gara gue? Bukannya alasan lo kalah karena memang kemampuan lo dibawah Jeno"

"Sialan!" Eric melangkahkan kakinya mendekat pada Ryujin kemudian mendorong gadis itu ke arah dinding.

"Lo pikir kali ini lo bisa selamat dari gue hah? Sekarang lo bukan apa-apa buat Jeno, dia bahkan ngebuang lo"

Ada rasa sesak di hati Ryujin kala mendengar penuturan Eric, tapi mau bagaimana lagi. Itu memang sudah sewajarnya, ialah yang terlebih dahulu memberi luka untuk Jeno.

Tidak puas dengan hanya mendorong Ryujin, Eric bahkan mencekiknya. Pemuda itu benar-benar melampiaskan amarahnya pada Ryujin.

Ryujin terus meronta, berusaha melepaskan diri dari Eric. Namun sekuat apapun ia berusaha, tenaganya yang sudah melemah sejak awal tak akan cukup untuk melepaskan diri.

Hingga Ryujin merasa tenaganya sudah benar-benar habis dan akhirnya jatuh pingsan. Hal terakhir yang di liatnya adalah seseorang yang masuk ke dalam gudang FK dan menghentikan Eric yang sedang mencekiknya.

Seseorang yang familiar.

Trouble | Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang