Para karyawan membungkuk untuk menyapa seorang wanita paruh baya yang mendatangi kantor. Meskipun berusia 70-an, postur tubuhnya masih tegap, wajah yang awet muda.
"Nenek, sedang apa? Kenapa eomma tidak ikut?" Jake mendatangi tamu di kantor nya.
"Ibu mu sedang sibuk di butik, nenek ke sini untuk menemui—"
"Menemui aku kan nyonya besar?" Tiba-tiba Youngna datang dengan heboh, menunjuk dirinya sendiri.
Nenek Shim tersenyum, berjalan ke arah Youngna. Ah, lebih tepatnya melewati Youngna begitu saja.
"Sunghoonie!!"
"Eoh nenek." Rambut Sunghoon langsung diusak dengan gemas. "Nenek sedang apa di sini? Eomma Taeyeon tidak ikut?"
"Tanyakan itu pada Jake saja. Kau baru kembali dari Paris, kan? Bagaimana di sana?"
Sunghoon mengangguk-angguk kecil. "Seperti biasa, menyenangkan." Sebuah ide jahil terlintas dalam benaknya. "Banyak perempuan cantik dan laki-laki yang tampan, mereka sangat baik padaku."
Seketika ekspresi wajah Jake berubah datar, aura dingin menyebar. Hanya para karyawan dan model-model yang merasakan, Sunghoon dan nenek Shim sama sekali tidak merasakan aura dingin itu.
Hidung Sunghoon dengan gemas di cubit. "Anak nakal, nenek akan menyuruh Jake menghukum."
Tanpa sadar Sunghoon langsung panik. "Ne- nenek aku bercanda, lagi pula hubungan kami—"
Cubitan Nenek Shim agak menguat. "Nenek tidak mau mendengar nya. Kau ada jadwal?"
"Nenek, lepas dulu cubitannya, aku kesulitan bernafas." Rengek Sunghoon yang langsung dituruti sang nenek. "Tidak ada, kenapa nek?" Tanya nya setelah terlepas.
"Nenek ingin makan siang dengan mu," Digandeng tangan Sunghoon. "Dan Jake, tidak ada penolakan." Nenek Shim menggandeng tangan sang cucu.
═══*.·:·.✧ Only We Know ✧.·:·.*═══
"Aku hanya bercanda."
"Benarkah?"
"Pencemburu sekali."
"Oh."
Dua orang dengan pakaian tertutup, memakai topi dan masker, bergenggaman tangan. Terjadi keributan kecil diantara keduanya, padahal sedang berkencan.
"Jake, nenek biasa saja."
"Nenek yah nenek, aku yah aku."
"Sudahlah, kau hanya ingin bertengkar." Sunghoon melepaskan genggaman nya dan pergi begitu saja. "Serius sekali, aku hanya menggoda nenek."
Tunggu! Ia kan pergi dengan Jake, hanya membawa handphone. "Pantas saja dia tidak mengejar." Sunghoon kembali ke tempat nya semula. "Antar aku."
"Untuk apa? Bukan kah banyak—"
"Jaeyoon!! Kau mau aku diculik ahjussi ahjussi yang mabuk?"
Jake tetap diam memperhatikan orang di hadapan nya. Sebuah kecupan mendarat di bibirnya secara singkat, ia pun tersenyum. "Kajja."
"Menyebalkan." Sunghoon mencubit kesal pinggang kekasihnya.
"Tapi kau mencintaiku, kan?" Jake mengangkat satu alisnya.
"Aku mencintai uang— TURUN KAN!!"
Sunghoon digendong tiba-tiba, untung saja tempat yang keduanya kunjungi sangat sepi.
"Uang ku atau 'milikku'?" Jake mendapat tamparan yang tidak terlalu kelas di pipi kanan nya, ia langsung menurunkan Sunghoon.
"Mesum." Sunghoon mengalihkan pandangannya sembari bersedekap dada.
═══*.·:·.✧ Only We Know ✧.·:·.*═══
"Jake, ini sudah jam 11. Kau tidak pulang?" Yang ditanya sibuk bermain PS, ditemani banyak cemilan dan minuman bersoda. "Setidaknya berhenti bermain dan tidur."
"Chagi-ya, besok hari minggu." Jake masih fokus dengan game nya.
Sunghoon menghela nafas kesal, ia berjalan ke arah TV lalu mencabut kabel TV begitu saja. "Kau berisik, aku ingin tidur dengan tenang."
"Bagaimana dengan tetangga yang tidur nya terganggu karena suara mu." Dengan malas Jake memakan cemilan di meja.
"Dasar otak mesum!!" Tangannya mengambil popcorn lalu dimasukkan paksa ke mulut Jake. "Kau terlalu sering bermain dengan Jay." Ia pun pergi ke kamar nya, menutup pintu dengan kencang.
"Kasihan sekali kau Jay, tidak ada di sini pun terbawa-bawa."
"TERNYATA BERITA NYA PALSU?! KAU MASIH DENGAN SUNGHOON?!"
"Yak pabo! Kenapa kau berteriak? Aku akan terkena omelan nya lagi." Telepon pun dimatikan dengan kesal.
To be continued….
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Only We Know || JakeHoon
FanfictionHanya rahasia diantara Jake dan Sunghoon, tentang hubungan keduanya. Start = 10 Juni 2022 End = 1 Juli 2022