11 (pertanda)

3 3 5
                                    

"ke minimarket dulu yuk gue mau beli lip balm, bibir gue Udah kering banget nih lihat." Ucap sofia menunjuk bibirnya. Ivy melirik sedikit bibir sofia yang memang sedikit kering. wajar saja sudah dua hari sofia tidak memakai pelembab bibir, paska lip balm-nya yang hilang.

Kedua gadis itu berjalan santai menuju gerbang keluar kampus, bersamaan dengan mahasiswa lain yang juga akan pulang.

"Belum ketemu juga lip balm lo?, Sayang banget padahal masih baru." Sahut ivy.

Beberapa meter dari gerbang kampus, seorang pria berpakaian rapih dengan kemeja lengan panjang berwarna putih dan celana Copper hitam, bertengger didepan gerbang kampus bersama sepeda motor yang mungkin miliknya. Pria itu kelihatannya sedang mencari seseorang, pasalnya dari tadi matanya tidak berhenti melihat satu-persatu mahasiswa yang keluar dari kampus. Ivy menyenggol lengan Sofia ketika mereka sudah berada didepan gerbang, dan menyadari kehadiran seseorang yang sangat dia kenal. Tidak lain adalah Miko, pria itu kini duduk di motornya dengan raut wajah bosan. Sofia yang terusik melihat kearah ivy yang langsung menunjukkannya, ke arah Miko yang masih tidak menyadari mereka berdua.

"Itu kak Miko kan?." Ucap sofia pelan, masih mengarahkan pandangannya ke miko yang sedikit jauh dari mereka.

"Iya, ngapain kak miko ke kampus kita." Balas ivy ikut bertanya.

"Perasaan kita gak ada minta jemput lah."

"Kita samperin aja yuk mungkin dia lagi nyari kita." Ajak ivy dan sofia mengikuti.

Kedua gadis itu berlari kecil menghampiri Miko. ketika sampai di depannya, ivy memanggil nama miko yang sedang menunduk memainkan ponselnya. Miko menengadahkan kepalanya dan tersenyum tipis, melihat kedua gadis didepannya yang memang dari tadi dia tunggu.

"Ivy, sofia." Panggil Miko dengan Raut wajah senang.

"Kak Miko ada perlu apa ke sini, kan kita gak ada minta jemput."

Miko terkekeh pelan setelah mendengar ucapan ivy.

"Kaka kesini bukan mau jemput kalian, tapi kakak mau ngasih ini." Miko mengehentikan kalimatnya dan mengambil sesuatu yang digantung di dashboard motornya. "Nih ambil." Sambung Miko memberikan dua bungkus hitam yang entah apa isinya Kepada sofia dan ivy.

"Ini apa kak miko?" Tanya ivy kepo sambil menerima bungkus hitam pemberian Miko.

"Ini makanan buat kalian berdua kakak bawa langsung dari restonya vino, kalian coba ya dijamin nagih lah sama makanannya." Jawab miko

"Kak Miko ngapain sih repot-repot bawain kita makanan segala, sofia sama ivy kan bisa beli sendiri, lagian kita berdua juga udah makan tadi siang." Terima sofia merasa tidak enak.

"Udah Uangnya disimpan aja, lagian kan kakak sendiri yang mau bawain kalian makanan, jadi gak ada yang merasa di repotin."tutur Miko meyakinkan.

"Makasih ya kak Miko, tapi lain kali kak miko gak usah repot-repot ke kampus kita untuk bawain makanan ini, kita berdua jadi gak enak sama kakak."sambung ivy.

"Okelah, kakak janji gak akan datang ke kampus kalian lagi untuk bawain makanan, tapi kalok di kost-an gak apa-apa kan." Goda Miko

"Ish.. kak Miko kita kan satu rumah sih." Kesel sofia

"Yaudah yaudah, ngomong-ngomong kalian udah selesai kuliahnya?." Lanjut Miko mengubah topik pembicaraan.

"Iya kak udah tapi kita gak langsung pulang, kita mau ke minimarket dulu ada yang mau dibeli." Sofia menjawab.

"Kalian mau beli apa?

"sofia mau beli pelembab bibir kak miko, udah dua hari sofia gak pake Pelembab bibir nih liat bibir sofia kering banget." Sofia memonyongkan bibirnya seperti anak kecil didepan Miko, melihat itu Miko terkekeh geli dan sedikit gemas, Ingin sekali rasanya Miko mencubit bibir itu. atau mungkin tidak, atau lebih baik melakukan yang lain?

ABNORMALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang