[ Kalau kamu suka jangan lupa vote & komen XOXO ]
~~ Happy Reading ~~
Suara hujan deras memenuhi ruangan yang berisikan dua manusia yang kini tengah mondar - mandir tidak jelas. Meratapi kesalahan mereka tadi siang.
" Sudahlah, aku pasrah. " Jieun melempar tubuhnya keatas kasur.
Jungkook menaruh buku coretannya di atas meja, menggeram frustasi sambil menjambak poni rambutnya ke belakang, " Kenapa aku bodoh sekali?! "
" Baru sadar? " sahut Jieun, mengangkat kepalanya. Menatap Jungkook menghantamkan dahinya ke atas meja berkali - kali.
" Kita harus bilang ke Jimin kalau semua itu bohong Kook. "
Ucapan Jieun membuat Jungkook langsung berdiri tegap, menatap tidak percaya si pemberi ide barusan, " Apa kamu gila?! "
" Enggak separah kamu! "
" Ji. Jimin sudah mengira kalau kita itu pengangguran, dan kalau kita bilang ke dia kalau semua yang kita ucapkan itu bohong. Itu artinya tebakan dia benar! "
" Kalau benar memangnya kenapa? Itu fakta Kook! "
Jungkook mengerang panjang. Merasa gerah, dia melepas hoodie kuningnya, menyisahkan celana olahraga pendek dan kaos berwarna putih mencetak tubuhnya yang atletis.
" Kita harus cari cara biar kebohongan kita bisa jadi nyata Ji. "
Si empu menepuk jidat kencang, " Kook, apa kamu enggak dengar ucapan Jimin yang terakhir? "
Laki itu membalik badan, menggeleng kecil dan mengangkat kedua bahunya.
" Sampai ketemu di Seoul. " Jieun menirukan nada suara Jimin, " Itu artinya dia sekarang tinggal di Seoul Kook. Dan mungkin, dia juga sudah di rekrut jadi trainee di perusahaan besar. "
" Jieuun ... " rengek Jungkook panjang. Tubuhnya ambruk telungkup ke kasur, menindihi paha Jieun.
Mereka berdua diam sejenak. Membiarkan riuh deras hujan terdengar memenuhi kamar. Jungkook menatap langit - langit kamarnya, sedangkan Jieun melamun. Membayangkan dirinya menjadi bahan ejekan setelah Jimin menyebarkan kepada semua orang yang dia kenal kalau ternyata Kang Jungkook dan Yoo Jieun, adalah penipu.
Jika hari itu datang, Jieun akan siap dengan gergaji untuk menyembelih kepala Jungkook.
" Ji. " Jungkook memanggil. Perempuan itu berdehem malas, " Ayo kita kabur. "
Jieun langsung menampar dahi Jungkook berkali - kali, membiarkan dia merintih sampai dahinya merah panas, " Kalau kamu berani ngusulin ide itu lagi. Serius Kook, aku bakal bunuh kamu sekarang juga. "
" Yasudah kalau gitu, rencana B. " tubuh Jungkook langsung bangun, duduk tegak di samping Jieun, " Kita cari kerja. "
" Ahahahaha!! " suara tawa sarkas pun menyembur dari mulut Jieun.
Dia tidak menertawakan rencana Jungkook, tapi bagaimana laki itu dengan percaya diri mengusulkan kalau mereka harus mencari kerja.
" Bodoh. " ekspresi Jieun langsung datar.
" Kenapa memangnya? Itu ide yang bagus. Kita bisa cari kerja, dapet gaji, habis itu pergi ke Seoul. "
Entah ini Jungkook yang terlalu percaya diri, atau memang karena otaknya dangkal sampai berpikir kalau mencari pekerjaan semudah menjentikkan jari tangan. Kenyataannya, tidak. Itu lebih susah daripada ujian masuk perguruan tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wishlist
Fanfic" Dari 10 keinginan yang aku tulis di buku ini. Menikahimu berada di urutan pertama daftar keinginanku Ji. " [HIATUS] Start : 21 January 2022 End : -