Happy reading semua.
🧡🧡🧡
Daxter duduk dengan santai sambil memainkan ponselnya di bangku penumpang bagian belakang. Di sebelahnya ada Jovanka yang sedang menutup mata dengan telinga yang tersumpal earphone. Sekitar sepuluh menit yang lalu Jovanka datang diantar oleh Jonathan ke kediaman Yasmine di mana mereka akan berangkat ke bandara bersama-sama setelah ini.
"Kamu ngantuk banget ya?" Daxter mencoba mencari topik meskipun dia sendiri tak yakin apakah Jovanka masih bisa mendengarnya.
"Hm" Daxter seketika langsung menoleh saat mendengar jawaban Jovanka. Meskipun hanya berupa gumaman, setidaknya Jovanka masih mau menjawab di antara kantuk yang menyerangnya.
Dengan pelan Daxter melepas seat beltnya lalu mendekatkan diri kepada Jovanka. Seakan mengerti arti dari pergerakan Daxter, Jovanka pun membuka matanya dan menatap Daxter dengan pandangan sayu.
Daxter seketika mengumpat dalam hati. Wajah polos Jovanka yang tanpa makeup benar-benar cantik alami. Ditambah lagi tatapan sayu itu sungguh membuat diri Daxter tergoda untuk kembali merasakan bibir manis kekasih halunya itu.
Sial! Sepertinya sekarang ini Daxter sudah kecanduan akan rasa bibir manis Jovanka.
"May I kiss you?" tanya Daxter dengan tangan yang mengelus pipi Jovanka lembut.
"Even when I say 'No', you're gonna keep doing it, right, Mr. Nugraha?!" Jovanka berganti melemparkan pertanyaannya dengan suara serak. Sepagian ini tentu saja dia masih sangat mengantuk. Terkutuklah Yasmine yang memesan penerbangan paling pagi.
"You know me so well, Mrs. Nugraha" kekeh Daxter sebelum mendaratkan bibirnya di atas bibir Jovanka yang nampak sudah sangat siap untuknya.
"I'll always tell you that you're so sweet, Jo" bisik Daxter di antara hisapannya di bibir Jovanka.
Jovanka terus-terusan mengumpat di dalam hati. Bagaimana bisa berciuman saja sudah sangat sememabukkan ini?!
Apalagi dia melakukannya dengan Daxter Nugraha, laki-laki yang tidak disukainya.
Lalu bagaimana jadinya jika Jovanka berciuman dengan laki-laki yang selama ini berada di dalam hatinya?
"Kamu bilang kalau kamu benci aku, Jo. Tapi sepertinya tubuh kamu sangat menyukai aku" bisik Daxter saat ciuman laki-laki itu mulai turun ke dagunya.
"So, I have a chance to make you mine, right?" tanya Daxter sambil menatap dalam-dalam mata jernih Jovanka yang juga sedang menatapnya.
"I let you try, Daxter. I challenge you to make my heart race to you" kata Jovanka sebelum mendaratkan kecupan kecil di bibir Daxter dan mendorong laki-laki itu agar kembali duduk di posisinya yang semula.
"Waktu kamu sampai premiere film kamu, dua bulan dari sekarang. Deal?" Jovanka tahu dia sudah gila menawarkan itu kepada Daxter. Namun entah kenapa, hati Jovanka tergerak untuk setidaknya menerima laki-laki itu di dalam hidupnya.
"Kenapa kamu tiba-tiba mau menerima aku, Jo? Apa laki-laki yang kamu suka itu menolak kamu?" pertanyaan penuh selidik dari Daxter seketika membuat Jovanka tergelak kecil di tempatnya.
"Aku sudah memikirkannya masak-masak, sepertinya aku akan mencoba menyukai kamu. Tapi Daxter, aku nggak bisa janji akan mencintai kamu secepatnya" kata Jovanka penuh penyesalan.
"Jo, kita akan mencoba bersama-sama. Aku memang menyukai kamu, tapi sama seperti kamu, rasa cinta nampaknya terlalu asing untuk kita" katanya yang berhasil membuat keduanya terkekeh geli satu sama lain.
"Sejak kecil Papa, Cua, Vian, dan Nathan menjaga aku dengan sangat ketat. Bahkan di saat semua gadis muda seusiaku mulai bermain cinta dan mencari laki-laki yang menarik, aku cuma bisa duduk menyaksikan bagaimana mereka bertiga dikejar wanita-wanita cantik dan sexy yang ada di kampus. Nggak adil, kan?!" cerita Jovanka sambil menerawang jauh.
"I'm glad to hear that" Jovanka pun menatap Daxter dengan kening mengerut. "Karena itulah aku yang jadi first kiss kamu, Jo" Jovanka pun terkekeh mendengar jawaban aneh dari Daxter.
"Setiap kali aku tanya, kenapa aku nggak bisa seperti mereka semua, Nathan akan bilang kalau aku special. Sampai saat ini pun aku nggak paham di mana letak ke-special-an aku sampai pacaran aja aku nggak boleh" Jovanka menggedikkan bahunya acuh tak acuh.
"Kalau kamu? Kenapa cinta terasa asing buat kamu?" tanya Jovanka ingin tahu.
"Aku nggak tahu jelas, tapi sejak putus sama Delia aku sama sekali nggak pernah merasakan perasaan berdebar lagi. Kamu tahu kan, semacam perasaan excited waktu mikirin hal-hal tentang si dia" Jovanka pun menganggukkan kepalanya bertanda mengerti.
"Apalagi sejak saat itu aku mulai meniti karir di dunia entertainment, aku nggak ada waktu untuk main cinta-cintaan. Ada pun itu nggak pernah serius, mereka cuma lihat aku sebagai Darill Nugraha, bukan Daxter si orang biasa..."
"Seorang Daxter pun tetap menyandang nama Nugraha di belakang namanya, keduanya sama-sama menjanjikan, Daxter" potong Jovanka sambil terkekeh yang berhasil membuat Daxter memutar bola matanya kesal.
"Aku mau tanya satu hal sama kamu, Jo"
"Apa itu?"
"Apa menurut kamu, aku ini belum bisa move on dari Delia? Atau ada perasaan lain yang bisa kamu lihat di diri aku?" Jovanka nampak terdiam sebentar sebelum menatap Daxter dalam-dalam.
"Seperti yang kamu katakan, apa kamu masih suka berdebar saat ketemu Delia?" Daxter menggelengkan kepalanya dengan yakin. "Kalau gitu kamu udah nggak cinta sama dia. Kamu yang salah mengartikan perasaan kamu" lanjutnya yang kini malah membuat Daxter berpikir.
"Tapi kenapa aku selalu takut buat ketemu sama dia?" Jovanka mendesah kesal.
Apakah Daxter ini benar-benar bodoh atau tolol?!
Sudah jelas jika laki-laki itu hanya tidak mau lagi terlibat dengan Delia karena scandal wanita itu baru-baru ini. Masih saja si Daster emak-emak ini berpikir yang macam-macam.
"Kamu cuma nggak mau terlibat lagi, Daxter! Kamu takut kerja keras kamu selama ini hancur begitu saja hanya karena disangkut-pautkan dengan masa lalu kamu. Ya Tuhan, kamu itu..." Jovanka tidak mampu lagi melanjutkan kata-katanya.
Jika sudah begini, nampaknya Jovanka akan menyesal telah menawarkan sebuah hubungan kepada Daxter.
"Ya maap-maap aja, Sayang, aku ini kan nggak berpengalaman soal begituan" Daxter mengerucutkan bibirnya dengan kesal.
"So, we'll try it together, right?" tanya Daxter memastikan. Tidak lucu kan kalau tadi dia hanya berhalu lagi?!
"Ya, dengan catatan jangan sering-sering buat aku darah tinggi!" balas Jovanka galak yang malah membuat Daxter gemas dan segera mendaratkan kecupan di bibir sang wanita.
"Daya tarik aku di mata kamu itu malah sifat menyebalkan aku loh, Jo. Sama seperti daya tarik kamu di mata aku, kegalakkan kamu"
Dan sebuah tabokan panas mendarat dengan sukses di lengan kekar laki-laki itu.
🧡🧡🧡
See you soon.
Much love💚
Effe👰🏻♀️
24 Maret 2022🌱
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Scandal✔
Lãng mạnSweet Scandal *** Jovanka Alixie, seorang fashion designer sukses di Perancis harus kembali ke Indonesia karena Mama-nya. Tak habis akal, Jovanka pun membangun bisnisnya di Indonesia dengan menggandeng sahabatnya semasa kuliah di Perancis. Namun hal...