4. Makan Bersama🍽️

3K 189 7
                                    

         

     Setelah acara selesai mereka semua pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat dzuhur yang akan di imami oleh Kyai Husein.
Dan setelah itu panitia membawa Kyai Husein dan Gus Nauzan ke salah satu Restoran Indonesia yang terletak di daerah Ximenting . Tentunya restoran yang sudah di booking oleh panitia untuk makan bersama.

         Kurang dari 30 menit rombongan sudah sampai di restoran yang menjadi tujuannya itu .
Sembari makan bersama Gus Nauzan terlihat gelisah, dia ingin sekali menanyakan siapa nama gadis pemilik suara itu pada mas Firman.

Kebetulan Dilla duduk dibelakang Gus Nauzan hanya terhalang satu meja. Tapi mereka duduk saling membelakangi membuat Gus Nauzan masih tidak bisa melihat wajah Dilla. Tapi Gus Nauzan urungkan niatnya itu, dia takut itu akan menaruh kesalahpahaman.
Makan bersama itu juga dibumbui canda gurau dan saling bercerita pengalaman-pengalaman para pekerja migran selama ada di Taiwan.

"Apa acara-acara begini selalu diadakan, man? " Tanya Pak Kyai pada Mas Firman.

"Nggeh Pak Kyai,, dalam setahun kami bisa mengadakan 2 sampai 3 acara Tausyiah seperti ini. Selain itu ada kirab budaya, peringatan hari kemerdekaan Indonesia, sholat idul Fitri dan idul adha. Lumayan sering begini, Pak Kyai" Jawab Mas Firman , yang membuat Pak Kyai dan Gus Nauzan kagum.

"Wah ternyata banyak juga yah mas" Timpal Gus Nauzan ikut nimbrung

"Alhamdulillah Gus, kita juga sering adakan galang dana untuk teman-teman yang membutuhkan disini, kadang kan ada yang sakit entah itu kecelakaan kerja atau sakit lainnya, atau ketika ada musibah di Indonesia pun kita selalu melakukan kegiatan seperti itu" Lagi-lagi penjelasan mas Firman membuat mereka mengangguk kagum.

"Masya Allah,,, bagus sekali. Semoga kalian sehat dan kembali ke Indonesia dengan kesuksesan yah, dan inget sholat nya jangan ditinggal! " Pesan Pak Kyai sambil mendoakan.

Semua rombongan sontak mengucapkan "aamiin " seraya berterima kasih kepada Pak Kyai.

"Apa disini ada banyak mahasiswa Indonesia juga, mas? " Tanya Gus Nauzan pada Mas Firman

"Sebenarnya ada Gus, salah satunya perempuan yang mengaji tadi itu " Jawab mas Firman

"Oh,, dia kuliah? Saya kira Kalian semua pekerja migran" Ucap Gus Nauzan yang terlihat kaget.

"Sebenarnya awal dia datang kesini memang untuk bekerja disalah satu pabrik tapi karena tekadnya yang kuat jadi dia mengisi waktu luangnya dengan kembali menempuh pendidikan disini. Bahkan sebelum kesini dia juga bekerja sambil kuliah di Penang-Malaysia, yah sama awalnya seperti dia di Taiwan . Dia tidak mau pulang ke Indonesia jadi pengangguran apalagi dia anak yatim " Penjelasan mas Firman panjang lebar membuat Gus Nauzan semakin terpesona dengan gadis itu.

"Masya Allah, saya salut mas. Ternyata masih banyak anak mudah yang gigih seperti itu" Kata Gus Nauzan mengungkapkan rasa kagumnya.

"Iyah Gus, saya yang melihat langsung bagaimana dia survive pun kagum dengan kegigihan dia" Mas Firman menimpali kekaguman Gus Nauzan.

         Disisi lain bagaimanapun seorang ayah pasti tau perasaan anaknya, karena dari di acara pun Pak Kyai selalu memperhatikan putra sulungnya itu yang terlihat gugup saat berpapasan dengan gadis itu.

"Siapa nama gadis itu, man? " Tanya Pak Kyai mampu membuat sang putra menengok heran.

"Dilla Hanesta. Dari Cirebon Pak Kyai" Jawab mas Firman

Pak Kyai mengangguk paham dan tersenyum, sedangkan Gus Nauzan merasa senang akhirnya dia tau nama gadis itu.

Setelah acara makan-makan selesai, akhirnya Pak Kyai dan Gus Nauzan diantar pulang oleh Mas Firman dan beberapa panitia lelaki. Sedangkan yang perempuan pamit pulang apalagi Dilla harus belajar banyak untuk ujian semesternya nanti.







Selasa, 8 februari 2022

Tentang Cinta , Waktu & Allah ( Penantian Cinta )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang