"Sial! Kenapa kenapa Arsen gak ke sini sih, gue udah basah gini juga!" Decak tak suka dari seorang perempuan didalam gudang sekolah.
"Kalau gue gak bisa jadiin Arsen pacar gue, bisa-bisa 'dia' bakal marah sama gue" Lanjutnya.
Gadis itu adalah Caca, ternyata Caca memang tak sebaik yang Arsen pikir selama ini. Buktinya, ia hanya berpura-pura di bully demi mendapatkan perhatian Arsen ternyata.
Namun entah apa alasan Caca melakukan itu semua, sebab segala hal yang dilakukan seseorang pasti memiliki alasan. Baik itu hal buruk ataupun baik.
Tidak berselang lama, sebuah panggilan masuk muncul pada handphone Caca.
Keringat menuruni dahi Caca, namun ia berusaha terlihat baik-baik saja. Caca mengangkat panggilan tersebut dan berbincang dengan raut serta nada bicara yang biasa saja. Bahkan Caca beberapa kali terkekeh saat sedang menelfon dengan orang tersebut.
.
Beralih pada Letta dkk, kini mereka berempat tengah berada didepan pintu gudang sekolah mereka. Mereka mendengar sendiri Caca yang berbincang dengan suara bahagia didalam sana.
Mereka sebenarnya tidak ada maksud menguping, namun karna tadi nya mereka yang sedang berjalan melewati gudang tiba-tiba saja mendengar suara tawa dari dalam gudang. Akhirnya mereka pun memutuskan untuk mengeceknya, namun belum sempat mereka membuka pintu gudang, suara dari Caca kembali membuat mereka mengurungkan niat awal mereka untuk masuk kedalam gudang itu.
"Itu di dalem sana si Caca kan yah? Tapi kok dia kayaknya bahagia banget tuh" Celetuk Yora.
Kedua sahabat Letta serta Letta sendiri mengangguk membenarkan, aneh saja menurut mereka. Sebab Caca jika sedang berbincang, tidak pernah sebesar itu tawanya, walau mereka sudah mengetahui bahwa Caca tidaklah sebaik yang terlihat. Namun hal ini masih baru bagi mereka yang terlalu sering melihat Caca berpura-pura lembut.
"Ehh tapi coba deh denger apa yang dia bilang, kalau gue gak salah denger, barusan dia nyebut-nyebut nama lo loh Let" Tukas Elen.
"Yang bener lo?" Tanya Cely dan dibalas anggukan pasti oleh Elen.
Mereka pun berusaha untuk mendengar lebih jelas apa yang dibicarakan oleh Caca didalam sana. Mereka tidak perduli lagi jika seseorang menangkap basah mereka, sebab mereka sedang berusaha mengorek informasi lebih jauh tentang Caca yang begitu aneh asal-usulnya.
Memang dalam catatan kesiswaan nya, keluarga dari Caca tertulis dengan jelas. Namun sebenarnya Letta dkk merasa ada yang janggal, sebab mereka tidak pernah melihat seseorang yang berada pada foto kesiswaan Caca yang merupakan Ibunya, datang ke sekolah mereka.
Seseorang yang mewakilkan Caca selalu berbeda-beda setiap semester nya, dan itu masih menjadi tanda tanya besar bagi keempat gadis itu.
Mereka selalu berusaha untuk mengorek informasi melalui bawahan orang tua mereka, namun mereka tidak pernah berhasil. Sebab seseorang selalu menjaga dengan rapat identitas dari Caca.
Setelah merasa tidak lagi mendengar percakapan dari dalam sana, Letta dkk pun memutuskan untuk meninggalkan gudang itu. Semoga saja mereka belum terlambat untuk masuk kelas.
Namun jikapun terlambat mereka tidak akan marah, sebab mereka menemukan suatu informasi yang selama ini tidak mereka duga, hanya dengan hasil menguping, tepatnya mendengarkan secara diam-diam apa yang diucapkan oleh Caca didalam gudang.
♡♡♡
All,, author mau nanya, sebenernya cerita ini tuh seru gk sihh? Jawab dongg, kalau gak seru author bakal unpub, kalau menurut kalian seru, author bakal lanjutin sampai end:')
519 kata
08 Februari 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Grey Not Letta
General FictionGrey gadis jutek namun juga ceria, gadis itu baru berusia 17 tahun, atau tepatnya kelas 12 SHS. Dengan parasnya yang cantik, ia mampu menarik perhatian orang-orang, ditambah dengan kondisi keluarganya yang hampir menyerempet sempurna. Tentu saja s...