"ELINAAAAAAA"
"tidak,kumohon bangun elina jangan tidur telalu lama, dokter" dengan panik daniel memanggil dokter,tak lama dokter pun datang menghampiri daniel
"ada apa pak?"
"dokter,elina tidak bangun dari tidurnya dok,bagaimana ini"
"anda yang tenang pak saya akan periksa nyonya elina" dokter pun mulai memriksa elina
"maaf pak kami sangat menyesal,sekarang nyonya elina sudah dinyatakan meninggal" DEGGG JEDERRRR
Bagaikan petir menyambar di siang bolong,daniel terkejut dengan pernyataan dokter bahwa elina sudah tiada. Tydaaakkk
"ngak-nggak dokter bohongkan? Elina belum meninggal dok,tadi dia minta bertemu dengan anaknya dok!" daniel masih belum percaya dengan perkataan dokter.
"maaf pak tapi nyonya elina benar sudah meninggal"
"nggak elina plis jangan tinggalin aku dan anak kita el...hiks hiks srott"
" elina lihat anak kita dia tampan sekali elina" "elinaaaaaaa"
Daniel menangis sesenggukan di samping elina berharap ini semua tidak terjadi. "hiks-hiksss maafkan aku elina,aa-ku janji akan mencintaimu elina"
"elinaaa...hiks kumohon elinaa bangun,hikss lihat anak kita elina" tangisan daniel semakin keras,di yang sedang menggendong sang anak mencoba membangunkan elina,menujukan wajah sang anak pada elina. Tetapi tetap saja elina tak akan bangun bagaimanapun juga karena elina benar -benar sudah tiada.
"elina aku benar-benar sangat menyesal elin,kumohon bangunlah elina hiks,hei sayang jika kau bangun aku akan sangat mencintaimu,tapi kumohon kau bangunlah. Hiduplah bersama kita,aku kau,dan anak kita yang tampan ini elinaaaa hiksss...hiksss"
"niel adaapa ini? Apa yang terjadi kenapa kamu menangis?" tanya mama daniel dengan panik,pasalnya dia melihat sang anak sedang menangis sesenggukan di samping elina yang sedang tidur
"maa hikss...elina maa"
"elina kenapa niel,kenapa dengan anak saya" " iya niel" tanya ayah dan ibu elina pada sang menantu.
"elina sudah me-meninggal yah"
"hah enggak kamu bohong niel,enggakk elinaaaaaa hikshiks.." "anakku elinaa"
"kamu berbohong kan niel? Hah anakku tak mungkin meninggal niel hiks...ya tuhan kenapa kau mengambil elina di saat ia baru saja menjadi seorang ibu hiks..hikss.."
"maaf ibu ayah maafkan daniel"
Mereka semua yang berada di sana menangis setelah mengetahui kabar elina sudah meninggal.
Sesudah dimandikan di rumah sakit,sekarang jenazah elina di bawah pulang kembali untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum diarea tempat tinggalnya. Setelah memakamkan jenazah elina kini daniel sudah berada di rumahnya dia menghampiri anaknya yang berada di gendongan mama daniel.
"mah,anak daniel" mama daniel menyerahkan sang cucu pada anaknya. Daniel menatap putra nya dengan sedih. Mengetahui nasib putranya yang sudah tidak bisa merasakan kasih sayang sang ibu.
"niel biar kan yang pergi untuk pergi,kamu sudah tidak bisa menahanya lagi,karena tempat nya bukan di sini lagi." Nasehat papa daniel pada putranya,dia paham bahwa putranya masih belum bisa mengiklhaskan istrinya.
Daniel menatap anaknya dengan dalam,membayangkan bagaimana hidup anaknya yang tanpa seorang ibu,bahkan putranya itu belum merasakan gendongan bahkan asi ibunya. Tapi daniel bertekat bahwa dia akan merawat anak nya dengan sangat baik tanpa kekurangan apapun.
"tenang sayang papa akan merawatmu dengan sangat baik,dan kau tau sayang mama sangat-sangat mencintai dan menyayangimu. Dan akan terus melihatmu,menjagamu,menyayangimu di dari atas sana "
"kita akan berdoa terus untuk mamamu ya nak,semoga dia selalu bahagia di atas sana."
"daniel" panggil ayah mertua daniel. Daniel yang paham dia menyerahkan anak nya pada mama daniel dan daniel menghampiri ayah mertuanya.
Plakkkkk
♩✧♪●♩○♬☆Minggu ini aku bakal up 3x ya bestii, untuk ganti minggu depan. Kerena minggu depan aku ada ujian. Do'ain ujiannya lancar ya besti
--TBC
JANGAN LUPA PENCET BINTANG⭐ KOMEN💌 dan JANGAN LUPA FOLLOW, WAJIB! ❣️
KAMU SEDANG MEMBACA
WET NURSE "ibu susu"
Romance(Warning!? WAJIB FOLLOW DULU❣️) Belum menikah dan belum memiliki anak tetapi sudah mengeluarkan ASI? Hah ada apa ini,kenapa bisa seperti ini? GILAAA _____ "Emh...jadi begini,saya ingin meminta bantuan anda" "bantuan apa?" "mau kah anda me...