~Kehidupan kedua~
~Selamat Membaca~
"A-apa perlu kita ke rumah sakit?"
Tidak ada sahutan dari Zora. Dia terus memegang kepalanya yang sakit dan terus bergumam aneh.
"Z-zora..."
'Zora?'
"Kamu siapa?" Tanya Zora bingung, akhirnya dia menyadari keberadaan Cici.
Sedangkan Cici mengernyit heran. Kenapa Zora berlagak seperti tidak mengenalnya. Padahal selama seminggu ini dia sudah menjadi babu Zora.
Setelahnya Cici melotot menatap Zora serius, "apa kak Reza membenturkan kepalamu ditembok lalu kamu.......amnesia?" Ucapnya tampak ngawur.
"Siapa Reza? Siapa Zora.... Tunggu!"
Zora tidak sengaja melirik kaca besar yang berada dibelakang Cici. Salah satu tangannya yang diperban sedikit menggeser Cici agar dia dapat melihat jelas bayangan seseorang di dalam kaca tersebut.
'Apa yang sebenarnya terjadi? Itu bukan wajahku, apa seseorang yang sudah meninggal bentuk wajahnya berubah?'
'Tidak. Tidak mungkin'
Zora terus membatin. Denyut dikepalanya masih terasa. Sedangkan Cici memperhatikan dengan tatapan bingung.
"Claazora Mikesha D.??" Gumamnya. Sempat melirik nametag dibalik kaca tersebut.
Sesuatu terlintas diotaknya. Ia kemudian membungkam mulutnya menggunakan kedua tangannya dengan mata melotot.
'Tidak! Tidak mungkinkan aku mengalami perpindahan jiwa seperti novel yang sering kubaca. Tidak! Hal tidak masuk akal seperti itu tidak mungkin terjadi' Zora terus menggeleng pelan.
'Siapa Claazora? Namanya adalah Kiana putri Mahardika bukan Zora!!'
Kiana atau sekarang berada didalam tubuh Zora tersebut kembali melirik kaca. Dia terkekeh tidak percaya dan menggeleng lagi.
"Ini pasti mimpi.Yah ini mimpi." Ia meyakinkan dirinya. Lalu melihat kearah Cici yang masih terlihat bingung dan menatap dirinya aneh.
"Aku haus!" Tersadar dari kebingungannya. Cici mengambil sebotol air putih yang memang sudah disiapkan diatas nakas.
Zora langsung meraih botol itu dan meminumnya dengan cepat. Dia kehausan. Air dalam botol tersebut hampir ia habiskan. Napasnya tersenggal setelah minum. Jelas airnya mengalir begitu nikmat ditenggorokannya.
"Ok! Ini bukan mimpi. Ini gila!!" Pekiknya.
"Sebaiknya kamu kerumah sakit Zora! Sepertinya kamu benar-benar sakit." Cici mulai tertekan dengan sifat aneh Zora. Ia pikir, Zora sepertinya ada gangguan kejiwaan. Pasalnya gadis itu terus menggeleng dan bergumam aneh. Bahkan Zora tidak mengenali dirinya yang selalu bersama gadis ini selama seminggu belakangan.
"Ayo kubantu kebawah. Pak Doni pasti sudah menunggumu diparkiran sejak siang tadi."
"Pak Doni?"
"Iya. Supir yang selalu mengantar jemputmu ke sekolah."
Zora hanya mengangguk kaku. Sejujurnya dia masih shok dan tidak percaya dengan apa yang terjadi. Tapi jika dia bertingkah lebih aneh lagi, pasti gadis yang bersamanya ini akan semakin bingung dan mungkin saja curiga.
'Entahlah ini nyata atau tidak, tapi sejujurnya aku ingin ini adalah kenyataan. Ini sulit dipercaya tapi sepertinya Tuhan mengabulkan permintaanku'
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Alive || Claazora Transmigrasi (END)
Novela Juvenil(LENGKAP) Kiana putri Mahardika, seorang gadis berusia 18 tahun yang lumpuh sejak kecil dan memiliki penyakit kanker yang sulit disembuhkan. Gadis yang sangat berbakat ketika memainkan alat musik piano, suka membaca novel dan memiliki keinginan unt...