[ El - Lova ]

486 138 31
                                        

"Muka bantal lo palsu, El!"

El langsung memutar kepalanya ke arah Dito yang barusan mengatainya, "Berisik!"

Dito terbahak bersama Rey, mereka memang sejak tadi memperhatikan El yang kelihatan tengah berpura-pura mengantuk. Siapa yang bisa mengantuk kalau sebelumnya berkutat dengan ulangan dadakan?

"Perhatiin siapa sih, si El?"

Kio yang tidak biasanya tertarik pada sesuatu saja sampai bertanya. Jovi tersenyum tipis, "Anak kelas ujung. Si Agatha Lovinna, tau?"

Kio menggeleng karna memang tak pernah menaruh perhatian dengan teman-teman sekolahnya. Apalagi yang berjenis kelamin perempuan.

"Calonnya si El." Bisik Dito tapi masih bisa di dengar oleh lima orang lainnya, termasuk El.

"Gosip mulu, persis cewek!"

"Calon lo juga cewek lho El," Kian menjawab cepat membuat El langsung diam. Padahal belum ada status yang jelas mengenai mereka, tapi El udah mulai tercium bibit bucinnya.

"Eh, kayanya si Echa ngomongin kita deh."

"Siapa Echa?"

"Cewek berisik di sebelahnya si Lova." Balas Dito membuat El berpura-pura mengucek matanya, padahal tengah menghadap ke arah dua orang gadis yang kelihatan mengobrol.

"Cakep ya, Dit?"

Cantik -Lova kelihatan luar biasa cantik saat tertawa bersama temannya.

"Jelek!" Jawab Dito cepat.

"Siapa? Lova?" El menatap Rey maupun Dito.

Rey langsung mendengus karna mengerti maksud dari tatapan tajam El, "Gue nanya soal yang di sebelah Lova, El. Santai aja."

"Gue juga ngejawab soal si Echa bukan Lova." Dito menjelaskan sambil kelihatan panik. Wajar sih, soalnya El kelihatan siap memukulnya kalau Dito mengatai Lova.

"Gue gak bilang apa-apa."

"Heleh, poses-"

"-Tala!" El mendengar Kian memanggil nama gadis yang kini membawa setumpuk buku. Matanya melirik sekilas ke arah kanan lalu berdecak dan melangkah untuk membantu Tala yang kesusahan.

"Siapa yang nyuruh Tal?" Tanyanya sambil mengambil seluruh beban yang dibawa Tala.

"Harus disuruh, emangnya?" Gadis itu menjawab sambil tersenyum riang membuat El ikut tersenyum.

"Orang baik sering dimanfaatkan lho, Tal." El senang berbicara dengan Tala, selain karna Tala itu baik ya karna gadis itu tak punya niatan khusus terhadapnya.

"Orang cantik juga sering bikin penasaran lho, El."

El menatap Tala dengan bingung untuk beberapa saat sebelum mendengus, "Siapa yang kasih tau? Dia cerita apa aja?"

"Apa aja yang bisa diceritain sih. Lagian anaknya cantik kok."

"Iya lah."

Tala tertawa geli, "Udah naksir El?"

"Kalau gue bilang dari dulu, lo percaya?"

El lebih mudah bercerita dengan Tala. Gadis itu tidak terlalu ember seperti teman-temannya. Padahal Tala itu perempuan tapi malah jarang bergosip.

Tala mengangguk, "Nanti siang mau ke lapangan?"

Gantian El yang mengangguk, "Main sebentar doang sih."

"Kenapa?"

"Mau ke rumahnya dia."

"Oh," Tala kelihatan agak kaget tapi kemudian tersenyum jahil, "Nunjukin diri atau?"

Say It! (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang