HAPPY READING
ʕっ•ᴥ•ʔっʕっ•ᴥ•ʔっ__________________________________________
Normal POV:
"Wleee, kgk takut..." Langsung ngacir ke kamar mandi.
▼・ᴥ・▼▼・ᴥ・▼
Setelah 20 menit di Sheran akhirnya dia keluar juga dari kamar mandi.
Dia keluar hanya menggunakan handuk berwarna biru muda yang melilit di pinggang mungilnya. Apakah dia pake daleman?
Yap tepat, dia tak memakai daleman apapun. Karena kata dia kalau langsung pakai daleman itu agak lembab lembab gimana gitu, soalnya kan masih belum terlalu kering walaupun udah di handukin.
Agha yang melihat itu hanya melongo dan bergeleng geleng kepala, "Anjir lu Ran, kebiasaan lu kalo habis mandi pasti begono." Ucap Agha dengan muka datar.
Sheran hanya meringis kecil, "Halah lu juga suka kan anjr😈" Ucap si Sheran dengan menggoda.
'Anjing ni Sheran bikin naik darah aje, untung aing anak Baek baek.' Batin si Agha.
"Anjg lu, gue masih normal anjg. Masih suka yang bohay bohay, lah dari pada lu tepoz." Timpal si Agha dengan wajah kesal.
"Halah bilang aja lu suka ma boddy gua kan. Pan boddy gue jarang jarang orang punya😎." Dengan mengpedenya si Sheran godain si Agha lagi.
Agha hanya bisa menggelengkan kepalanya, 'Hadeh ni anak, jago bet godain orang ye. Tapi emang sih boddy dia bagus. Hisss hisss, lu st8 Agha ingat lu tu st8_-' Batin Agha.
Bener bener si Sheran suka bet gitu goda si Agha. Keknya sih dia suka Agha cuma kagak mau aja gitu ngaku. Yakin Tah gue_- biasa lah malu malu kucing, toh si Sheran juga tau si Agha ntu st8. Tapi... (Tunggu saja).
▼・ᴥ・▼▼・ᴥ・▼
Setelah beberapa lama si Agha dan si Sheran berdebad, akhirnya terdengar lah suara bunda Agha memanggil.
"Agha and Sheran ayo cepet turun makan, udah siang ini."
"Iya Bun." Jawab Agha and Sheran berbarengan.
Beberapa menit kemudian mereka akhirnya turun untuk sarapan. Saat mereka melihat meja makan, alangkah terkejutnya mereka ketika melihat makanan yang enak-enak dan tersusun rapi di atas meja.
Tak lupa juga ada pemandangan Ayah yang sedang menyeruput kopi sembari membaca koran Brekinnyus.
Dan juga ada adek yang sedang menyantap makanannya dengan lahap.
"Good Morning, my hero's." Ucap si Agha dengan sumngringah. Tak lupa juga mencium tangan sang Ayahanda.
Ayah yang mendengar itu hanya tersenyum kecil, "Good Morning too, my little son." Timpal ayah dengan senyum yang manis.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Golden Boy (Era Yang Baru)
Teen Fiction"Ntah apa yang menimpa gue, jantung gue tiba tiba berdetak kencang ketika dekat dengan dia. Yang tadinya gue normal sekarang gue rela belok demi dia." Sheran. "Gue nyaman, aman, cinta, suka, tenang ketika dekat dengan dia. Dialah segalanya buat gue...