BONUS CHAPTER 2

3.1K 107 13
                                    

Hallooo...
Kangen Raka sama Jingga nggak?
Ada yang mau dibikinin sekuelnya?
Jawab disini ya geengss.

Hari ini author kangen sama mereka berdua. Pingin tau kalian kalau pak Raka yang bucin tapi kalau marah gimana sama istrinya? Hehehe

Oh ya, cerita ini aku publish lagi karna aku kangen kalian. Tapi kalian bisa dukung aku dengan kasih tip atau beli karya aku di karyakarsa. Dukungan kalian bikin aku semangat dan merasa dihargai sebagai penulis. Yaa... Meskipun masih amatiran sih. Hehehe. Tengkyuu...

Selamat menunaikan ibadah puasa dari bundciss... Muachh 💋💋💋🥰🥰🥰

***************
"mas bukain...."

Kata-kata diatas adalah bukan adegan nananinu yang memunculkan adegan panas buka-buka baju ataupun yang lainnya. Melainkan suara tersebut adalah suara Jingga dibalik pintu kamar yang sedang dikunci dari dalam oleh suaminya.

Sejak habis Maghrib tadi suaminya menguncinya dari dalam, tak memberikannya akses masuk. Ya, ini karena kesalahannya. Gara-gara ngidam Jingga yang tak dituruti Raka, akhirnya ia nekat berusaha sendiri.

Ibu hamil tersebut ngidam dibelikan motor dan mengendarainya. Huh, bayangkan saja bagaimana marahnya Raka dengan barang satu itu. Karna tak dituruti, akhirnya jingga diam-diam membelinya, tentu saja dengan dana milik suaminya.

"Kamu kembalikan, atau mas tarik semua kartu yang mas percayakan sama kamu" ucap Raka sebagai kata pamungkas lalu masuk ke dalam kamarnya hingga kini.

Jingga memang bukan istri Solehah. Tapi melihat kemarahan suaminya yang mendiamkannya, ia jadi takut.

Jingga masih berdiri bersandar di samping pintu kamar, hingga akhirnya Raka membukakan pintu untuknya, tak tega juga rupanya.

"Udah aku kembalikan. Baru aja motornya diambil" ucapnya manyun lalu begerak membanting diri ke atas tempat tidur. Benar-benar tak ada ekspresi di muka suaminya itu.

Hingga Pukul 2 dini hari, Raka masih berkutat dengan pekerjaannya. Sehabis pukul 7 hingga sekarang, pria itu sama sekali tidak turun dari meja kerjanya. Hal itu membuat istrinya manyun merasa tak diperhatikan.

Jingga, sang ibu hamil 3 bulan sedang berguling-guling diatas tempat tidur tak jelas. Sejak dari tadi mulai suaminya membuka laptopnya,entah dengan jurus apalagi ia menarik perhatian suaminya. Dari mulai mengeraskan suara tontonan drama Korea nya, menyalakan speaker music keras-keras, lalu berganti dia yang menggunakan aplikasi karaoke dari ponselnya dengan suara serta alunan nada milik Jingga yang tak beraturan dan fals sana sini. Namun sama sekali tak membuat Raka bergeming dari tempatnya.

Raka tau, istri manjanya itu sedang mencari cara menarik perhatiannya. Namun kali ini, ia takkan terpancing dengan tingkah polah istrinya.

"Mas...." Panggil Jingga yang sudah menyerah dengan aksi cari perhatiannya. Kini ia yang memulai, setelah dikacangin suaminya dari siang tadi. Heran kan, biasanya Raka yang tak bisa didiamkan karna tabiat istrinya yang ambekan. Apa ini karna pengaruh hormon Jingga yang sedang hamil jadi ia yang tak tahan kalau suaminya mendiamkannya. Oh kalau begitu kenapa istrinya tidak dihamili saja terus biar hormon keajaiban ini takkan sirna.

"Maaaas...." Jingga mencoba memanggil dengan nada yang lebih tinggi bernada merajuk karna tak dihiraukan.

"Mas... Kamu masih marah sama aku? Tega kamu diemin aku begini terus... Nggak kasian sama baby PJ kamu?" Tanya jingga masih sambil memberengut dengan mendatangi meja kerja Raka. Tak tahan rasanya di cuekin terus ibu hamil ini, rasanya gengsi juga dia ngedatangin Raka begini. Berasa harga diri istri tukang ambekan runtuh seketika.

GRAMMAR IN LOVE (GAGAL MOVE ON) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang