Memilih Aku

443 84 11
                                    

"makin marah makin gemes'in deh, jadi pengen buat marah terus. Eh nggak jadi kan takut"

Sesampainya di rumah mereka. Tiara pun keluar dari mobil begitu saja tanpa sepatah katapun yang di keluarkan dari bibir manisnya itu. Mereka berdua tak lagi tinggal di kediaman Ahmad melainkan Anrez dan Tiara telah tinggal di rumah yang di beli oleh Tiara sebelum menjadi istri Anrez. Bagaimana dengan Anrez sebenarnya Anrez telah menawari Tiara untuk sementara waktu tinggal di Apartemennya terlebih dahulu sebelum Anrez bisa membeli rumah yang di impikan. Tetapi Tiara menolaknya buat apa membeli rumah lagi kalau dia telah mempunyai rumah "Buat apa beli rumah lagi kalau udah punya rumah, mending duitnya di tabung buat usaha lebih berkembang dan menambah pundi-pundi cuan".

Anrez yang melihat Tiara keluar dan meninggalkannya sendiri di garasi rumah pun hanya bisa pasrah. Setelah memarkirkan mobilnya, Anrez segera menyusul Tiara ke dalam kamar sebelum Tiara tambah marah lagi dan membuatnya kalang-kabut seperti seminggu yang lalu. Ya Tiara pernah marah kepada Anrez saat Anrez mendapatkan Chat dari Nuca ingin berkunjung ke salah satu sahabat perempuan mereka. Setelah uring-uringan yang tak pasti akhirnya Anrez menceritakan sosok yang di maksud oleh Nuca dan mengajak Tiara ke Malak sahabatnya tersebut sekaligus berkunjung ke makan orang tuanya dan tak lupa ke makam Kakeknya.

Clek... (Anggap suara pintu ye kawant)

Di dalam kamar sudah terdapat Tiara yang tenggah membersihkan Makeupnya yang telah menutupi wajah cantiknya. Suara pintu terbuka pun tak di hiraukan oleh Tiara dan juga ia seolah-olah menutup kupingnya dan menganggap bahwa tak ada orang sekalipun itu Anrez.

"Ti, kamu marah ya?" Tanya Anrez dengan bego nya. Ya jelas marah lah!!!, Siapa sih yang nggak marah bukanya ngasih penjelasan eh malah di diem'in dan mana setelah sekian bulan bersama baru kali ini Tiara mendengar Anrez memiliki mantan dan lebih parahnya mantannya juga tak kalah cantik darinya.

Tiarapun tak menanggapi pertanyaan Anrez dan memilih untuk menyalakan musik sekenceng mungkin sambil menghapus Make upnya. Anrez yang tak dapat jawaban dari Tiara pun memilih untuk bermain game online dan membiarakan Tiara dengan dunianya sendiri.Dengan begitu Anrez yang tak kunjung pekapun semakin membuat Tiara kesal.

"Dasar nggak peka banget jadi orang, bukanya ngejelasin malah main game" gumam Tiara dengan terus mengumpat dalam harinya.

Setelah semua selesai Tiara segera membersihkan diri lalu tidur dengan membelakangi Anrez. Anrez yang tahu Tiara telah tertidurpun segera meletakkan ponselnya dan memandang i punggung Tiara.

"Ti, kamu beneran marah atau cemburu sih?. Akutuh bingung deh sama kamu kadang manja, kadang marah, kadang cuek. Sebenarnya kamu tuh ngagep aku apa sih? Ingin sekali ngelarang kamu buat ini itu apa lagi kalo udah deket sama Samuel pacar kamu duh pengen banget marah tapi aku juga sadar aku hanya sekedar teman kan nggak lebih hahah....., Nggak papa aku ngerti kok cukup kamu mau aku antar jemput dan mau bicara dengan aku udah cukup membuatku bahagia kok, tapi satu hal yang harus kamu tau.  Kata Anrez dan menyusupkan tangannya di sela-sela leher Tiara dan memeluk Tiara dari samping dengan erat."kayaknya aku udah mulai sayang deh sama kamu, atau malah udah cinta sama kamu". lanjut Anrez dengan mendusel-dusel kepalanya di punggung Tiara yang menyebabkan Tiara kegelian sendiri dengan tingkah Anrez.

Anrez yang merasa punggung Tiara bergetar pun semakin menelusupkan kepalanya di sela-sela leher Tiara dan dengan keberania yang tinggi Anrez sengaja mengelitiki perut Tiara dengan begitu Anrez bisa membuat Tiara tertawa terbahak-bahak dan mengagalkan aksi Tiara yang berpura-pura telah tertidur nyatanya Tiara hanya memejamkan matanya saja.

Memilih Aku (TIREZ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang