Sejuknya embun masih sangat terasa sampai di penghujung selimut yang tertata rapi di atas ranjang rumah sakit.
Hari senin,adalah hari yang sibuk
tentunya,anak anak berseragam bersiap menuju sekolahnya,pun para karyawan berseragam bersiap menuju kantornya masing masing.
tetapi tidak denganku.
dengan ingatan yang masih samar aku mencoba memutar kembali memori kepalaku dan mencoba mengingat kejadian apa yang sebenarnya terjadi kepadaku. dan akhirnya aku mengingat semua kejadian malam itu,hari terburuk yg menimpaku saat ingin pulang kerumahku."bulannya bagus ya" ,ucapnya seolah memecahkan keheningan di malam yang dingin,hening,dan sunyi itu. kami duduk di kursi kayu di ujung jalan manggis selepas senja menampakan diri sambil memegang eskrim cornetto rasa coklat yg biasa kami beli di mini market,hujan tiba tepat setelah gigitan wafer terakhir yg berada di bagian paling bawah eskrim milikku. dan sontak kamipun segera bergegas menuju halte bis yg tidak jauh dari tempat kami berada. bulan tampak samar oleh detiran dan percikan tetesan demi tetesan air hujan yang lumayan deras dan awan yg cukup gelap menutupi separuh bagian bulan itu. Dia adalah Bulan, Bulan Putri Kusuma, gadis keturunan Chinnese yang biasa di panggil Bulan di sekolahnya. aku dan Bulan adalah sepasang tetangga yang tinggal di perumahan kecil di pinggir pantai Jayanti. Aku adalah teman pertama Bulan saat dia pindah dari Surabaya ke Bandung. Aku sangat mengerti sifat yang dimiliki Bulan, dia suka bulan purnama. Aku dan Bulan sempat pisah sekolah sejak naik ke kelas 1 SMP karena aku telat mendaftar di sekolah yang sama dengan Bulan, dan kami di pertemukan lagi di sekolah SMA yang sama,aku tidak tau apakah ini kebetulan atau takdir,aku hanya bersyukur bisa kembali melihat senyuman demi senyuman yang di lontarkan Bulan karena semenjak kami pisah sekolah,kami sudah jarang bertemu dan sibuk dengan tugas tugas yang di berikan guru. Keesokan harinya ada kerja kelompok untuk presentasi besok dirumah Laras. "Bumm,Bummmmm,Bumiiiiiii. Iyaaa apaaa Bulannnnnnnnn, Aku adalah Bumi,Gusti Bumi Mahaputra, aku suka membaca novel animasi MARVEL yang aku beli di toko buku dekat pasar langganan keluargaku, saat di sekolah aku sangat berbeda dengan siswa siswa lain yang sangat menikmati masa SMAnya, Aku hanya duduk di bangku paling belakang persis di belakang Bulan. liat deh Bum,"apaaaa", Bulannya bagus yaa". katanya dengan nada yang agak terkagum. aku pergi dengan Bulan karena sahabatku bagas tidak bisa ikut karena demam yg di alaminya.singkat cerita tugas presentasi untuk besok terselesaikan. Malam itu hujan tiba tiba datang sangat lebat, lalu aku dan Bulan sontak pamit pergi dari rumah Laras. setiba di rumah Bulan aku tidak sempat berbicara sepatah kata kepada Bulan lantaran hujan yang semakin deras,
Keesokan harinya,aku mengambil surat izin dari sekolah untuk 3 hari,dikarenakan beberapa alasan yg penting. Bulan dan Bagas sontak merasa gelisah karena aku menyimpan file untuk presentasinya.
aku di tidak bisa memegang handphone karena tanganku yg patah akibat kecelakaan hebat yang kualami sepulang dari rumah bulan,aku tidak memberitahu siapapun kecuali guru,dan aku meminta agar guru tidak memberi tahukan teman temanku yang lain tentang kejadian ini, termasuk Bulan dan Bagas. 3 hari telah berlalu perban perban dan selang selang ini masih menempel di badanku, aku hendak melakukan operasi agar tulang tangan kananku yang retak dapat sembuh kembali. tidak terasa sudah hampir 1 bulan aku tidak kesekolah,dan akhirnya dokterpun sudah memperbolehkanku pulang kerumah. senin pun tiba. Aku di antar oleh Ibu menggunakan motor tua milik Ayahku. sesampainya di sekolah sontak teman - temanku menanyakan apa yg terjadi kepadaku, dengan tangan yang masih di perban dan dihuni oleh pen pen itu dan mengapa aku tidak masuk sekolah selama hampir 1 bulan. Aku hanya diam melihat tatapan demi tatapan dan pertanyaan yang tidak ada hentinya dilontarkan oleh teman temanku termasuk Bulan. singkat cerita aku di pindahkan kesekolah lain karena aku sudah tidak memungkinkan untuk naik kekelas 2 SMA karena libur yang berkepanjangan saat aku sakit. seminggu sebelum aku dibawa oleh ayahku ke luar kota di jakarta....to be continued
-kanan.tuhanhaii. sudah lama ya...
Bulan datang kerumah dengan memakai seragam sekolah pramuka yang sudah kusut. dia datang dengan membawa baju Ibuk yang di jahit oleh mamanya Bulan, aku duduk di teras rumahku dan melihat Bulan membuka pagar besi rumahku, aku tidak bisa berbohong kepada hatiku dan kepada Bulan,singkat cerita aku menceritakan semua kejadian yang aku ingat di malam itu,malam tersial yang ku alami. Aku menabrak sebuah truk yang melaju lumayan kencang, saat hendak memutar arah dari rumah Bulan, di tengah tengah derasnya hujan, aku hanya terbaring di jalan sembari meminta pertolongan,dan saat aku terbangun aku sudah berada di rumah sakit dengan selang selang yang menempel dibadanku. entah apa yang terjadi tiba tiba Bulan memelukku dan aku sempat melirik kearah matanya yang sudah berkaca kaca, "Bulannnnn, hey sadar heyyy. kamu kenapa?" untung aja kamu ga mati Bum" katanya dengan nada yang agak menyeleneh. "HEYY jaga lisan andaa wahai anak mudaaaa" kemudian Bulan hanya tertawa di tengah tengah candaan yang ku lontarkan. tidak terasa malam sudah tiba. Bulan pulang kerumahnya dan Bulan masih belum menyadari bahwa ini adalah hari terakhir kami saling berpamitan, karena besok subuh aku sudah harus berangkat kebandara yang lumayan jauh dari rumahku. aku hanya menitipkan novel MARVEL kesukaanku yang aku beli di toko dekat pasar itu kepada Ibuku untuk di berikan kepada Bulan. Aku menyelipkan sebuah kertas yang bersisikan hal hal yang sudah sangat ingin kusampaikan kepada Bulan. "Haiii Bulan, aku harus pindah sekolah kerena kepala sekolah kita tidak memungkinkan aku untuk naik ke kelas 2, aku hanya ingin mengatakan bahwa aku sangat menikmati pertemanan kita sejak kecil sampai masuk di kelas 1 SMA dikelas yang sama, maaf aku tidak sempat berpamitan denganmu karena aku harus tiba di bandara jam 6 pagi, dan maaf juga aku hanya bisa menuliskan surat yang sangat singkat ini,walaupun banyak yang ingin kusampaikan kepadamu sebelum kita berpisah untuk waktu yang tidak tahu sampai kapan. kamu jaga kesehatan ya, aku sengaja meninggalkan Novel kesukaanku kepadamu dan sebenarnya aku cuma punya ini sih yang bisa aku berikan haha,sampai jumpa di lain waktu Bulan"
sahabatmu 'BUMI.
3 tahun kemudian
tidak terasa sudah 3 tahun berlalu dan aku masih mengingat senyuman polos Bulan saat melihat bulan purnama di jalan manggis tempat kami biasa menghabiskan waktu. Tahun ini adalah tahun terakhir ku di SMA. aku dan Bulan bahkan tidak saling menghubungi satu sama lain saat terakhir kali aku masuk di SMA yang dulu. aku dinyatakan lulus ke perguruan tinggi di bandung tepatnya di Institu Teknologi Bandung atau yang di singkat ITB. Bandung...hahaha sudah lama ya, dalam hatiku yang berbisik. aku di jemput oleh ayahku di bandara dan kami menempuh jarak sekitar 3 jam karena perumahan ku yang lumayan jauh. keluarga menyambutku dengan hangat,tetapi ada perasaan yang mengganjal di dalam pikiranku dan ya, singkat cerita sore pun tiba. Aku pergi ke pantai Jayanti menggunakan sepeda bututku dengan berbekal buku tahunan yang aku buat setiap akhir tahun. hmmmm,suara ombak dan aroma gelombang yang masih sama tepat 3 tahun lalu terkahir kali aku mengunjungi pantai bersamanya. aku membuka lembaran demi lembaran daftar orang orang yang paling istimewa di hidupku, dan ya. Nama Bulan Putri Kusuma berada di pojok paling kanan daftar buku tahunanku dengan foto yang kami abadikan tepat di pinggir pantai Jayanti ini. Sudah sekian lama akhirnya aku pulang, aku melihat rumahmu yang dulu toko jahit sekarang sudah menjadi minimarket, cita citamu adalah seorang model,waktu itu kamu pernah bercerita, namun Tuhan berkata lain, saat ku intip kembali jendela kaca yang mengarah kerumahmu,aku melihatmu duduk di kursi kasir itu, aku tau ini tidak seperti yang kamu harapkan,tetapi kamu tetap terlihat bahagia dan itu membuatku legah. Ku dengar kalau kamu juga sudah menikah, aku terlambat bilang suka kepadamu, dan kudengar kamu juga memiliki seorang anak laki laki yang kamu beri nama Kiko Mahendra Putra. ibuk menceritakan semuanya kepadaku, aku tidak sanggup menemuimu tetapi kamu tetap menjadi orang teristimewa di dalam buku tahunan ini, sudah berapa kali kubuka untuk memastikannya,seperti inilah cintaku yang pertama, berkilau dengan terang didalam kenangan.
-KananTuhan.