01. DINNER

17 2 1
                                    

Malam ini angin bertiup agak kencang. Membuat rambut panjang Lara terhempas kekanan dan kekiri. Gaun yang ia gunankan pun bergerak mengikuti arah angin bertiup.

Saat ini Lara sedang menggunakan gaun maroon yang elegant, rambut hitamnya pun ia biarkan tergerai hingga kepinggang. Sangat cantik. Itulah kata-kata yang pas untuk menggambarkan penampilan Lara malam ini.

Lara memeluk kedua lengannya sedikit kedinginan, sambil menatap indahnya pemandangan malam dari lantai 49. Ya benar, saat ini Lara sedang berada di lantai 49, tepatnya di salah satu hotel bintang lima paling terkenal di Jakarta. Dan satu hal yang Lara ketahui, hotel bintang lima mewah ini adalah milik lelaki paruh baya yang sedang berbincang dengan papanya. Giri Adiwijaya.

Siapa yang tidak kenal dengan Giri Adiwijaya?
Ia adalah pendiri Adiwijaya Group, perusahaan  terkemuka yang bergerak dibidang ekspor impor barang elektronik. Saat ini , perusahaan itu dipimpin oleh cucu dari Giri Adiwijaya. Ya, siapa lagi kalau bukan Liam Lingga Adiwijaya?

"Laraaa, ayo kesini ngapain kamu disitu?" ucap seorang wanita dengan gaun merah menyala yang tak lain adalah mama Lara sendiri. Tita Wiratama.

"Iya ma" jawab Lara sembari berjalan mendekati mamanya. Di sebalah kanan mamanya duduk seorang wanita paruh baya dengan gaun berwarna biru muda, lengkap dengan sanggul besar dikepalanya. Dia adalah  Senja Adiwijaya, yang tak lain adalah istri dari Giri Adiwijaya.

"Udah duduk di sini aja sama mama, sama nenek juga. Ngapain kamu di sana, nanti masuk angin" ujar mamanya sambil memberi isyarat mata kepada Lara untuk duduk di kursi yang ada di sebalah nya.

"Iya ma" jawab Lara singkat.

***
Di sudut yang lain, dua lelaki dewasa dengan setelan jas hitam formal lengkap dengan dasi kupu-kupu dileher, berbincang sambil memegang segelas minuman berwarna merah menyala didalam gelas berkaki panjang.

"Udah lama ya kek, sejak terakhir kali kita kumpul seperti ini" ujar salah seorang diantaranya. Dia adalah Tara Wiratama, yang tentu saja adalah Papa dari Lara.

"Iya, kelihatannya kita harus lebih sering kumpul-kumpul seperti ini" jawab lelaki paruh baya itu sambil meneguk minuman merah yang ada di gelasnya.

Krieeetttt
Pintu besar terbuka, suaranya memenuhi seisi ruangan.

Seorang laki-laki dengan setelan jas hitam, sepatu pentofel hitam mengkilat, dan jam tangan mewah yang melingkar di pergelangan tangan kirinya itu memasuki ruangan. Laki-laki itu adalah Liam Lingga Adiwijaya.

Tidak ada yang berbicara, semua pelayan yang sedari tadi sibuk dengan pekerjaan mereka pun seakan terpaku melihat Liam berjalan. Karisma Liam memenuhi seisi ruangan.

Liam berjalan mendekati Kakek dan Papa Lara.

"Maaf saya terlambat, ada urusan yang harus saya selesaikan terlebih dahulu" ucap Liam dengan suara berat khas pria dewasa.

"Jangan diulangi lagi" ucap Kakek dengan tatapan tajam pada Liam.

"Baik kek" jawab Liam singkat.

Papa Lara pun memandangi Liam tatapannya sirat akan makna yang sulit diartikan.

"Karena Liam sudah ada disini, ayo kita mulai acara makan malam kita" ucap Kakek sembari meletakkan gelas yang ia pegang ke meja yang di depannya.

***











    GINI KIRA-KIRA PENAMPILAN TOKOH UTAMA KITA DI PART INI GUYS🥰❤️


Liam Lingga Adiwijaya

Liam Lingga Adiwijaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lara Adara Wiratama

Follow me on Instagram @chee_ry

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follow me on Instagram @chee_ry.pink

LIAM & LARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang