4. baby blue 💙

42.6K 5.2K 1.8K
                                    

apdett lagi🧚

Seperti biasa rules membaca work aku adalah :
1. Tidak boleh komen "next" / "lanjut"
2. Jangan lupa voment 🤍✨👌

Selamat membaca ♡

































Haechan menatap pantulan dirinya di cermin kamar mandi, memandangi bagaimana dirinya kini yang tengah memakai sepasang piyama berwarna baby blue yang dipinjamkan oleh ibu mark, lucu pikirnya... karena haechan bukan termasuk orang yang suka memakai setelan piyama saat tidur, ia lebih suka memakai kaos kebesaran andalannya dan juga celana pendek di atas lutut.

Keluar dari sana, haechan berjalan ke arah tempat tidur, membaringkan tubuhnya di kasur queen size yang begitu nyaman. Helaan nafas keluar dari mulutnya mengingat kembali hal-hal yang ia lakukan hari ini, mulai dari mengikuti mark ke rumah ini, menjadi pengasuh dadakan balita gembul yang tidak lain adalah anak dari mark, dan kini ia malah memilih menginap di tempat yang begitu asing itu alih-alih pulang ke rumahnya sendiri.

"Haaah, hp ku bahkan kehabisan daya" haechan kembali menghela nafas saat mencoba menyalakan hp nya yang ia simpan dalam tas sedari tadi, ia tidak membawa chargernya dan terlalu gengsi untuk meminjamnya pada penghuni rumah itu.
Ia hanya bisa berdoa saat pulang nanti ia tidak akan dibabat habis oleh kedua orangtuanya.

KLEK BRAKK!

Haechan yang dalam posisi setengah melamun itu hampir terkena serangan jantung dikarena suara pintu yang di banting. Ia menoleh ke sumber suara dan mendapatkan pemandangan makhluk kecil gembul yang tengah berjalan tergesa-gesa dengan kaki-kaki pendek nya, di kedua tangannya masing-masing menenteng botol susu dan sebuah buku.

Dibelakangnya ada sang ayah yang hanya bisa menghela nafas frustasi karna kelakuan anaknya, bantingan pintu tadi tidak lain karna ulah balita gembul itu yang tidak sabaran untuk masuk ke kamar saat ayahnya membuka pintu.

"Mommy!~" balita itu memekik dengan semangat sambil berlari ke arah tempat tidur dimana haechan tengah berbaring. Saat sudah sampai ditepi ranjang balita itu berusaha untuk naik tapi tentu saja kesusahan karna kakinya tidak sampai.

Haechan yang melihat itu hanya geleng-geleng kepada dan mendengus melihat balita itu yang kembali bertingkah dan kemudian membantunya naik ke tempat tidur.

"Dia merengek ingin tidur dengan mu" mark yang berdiri tidak jauh dari tempat tidur itupun membuka suara.

Haechan menatap mark sekilas dan hanya berdehem untuk menyetujuinya, mau menolak pun percuma karna sudah pasti balita ini akan menangis dengan air mata buayanya.

"Kalau begitu aku kembali ke kamar ku" kamar yang di maksud mark adalah kamar anaknya karna sebelumnya memang berencana untuk tidur dengan anak gembulnya itu tetapi gagal karna sang anak lebih memilih tidur dengan 'mommy' jadi-jadiannya, mark mendengus dalam hati karna merasa di ayah tirikan disini.

"Daddy noo!~" suara melengking itu terdengar saat mark hendak membuka pintu dan keluar dari kamar tamu yang haechan tempati.

Mark menoleh dan mendapati sang anak yang menatap dirinya dengan wajah kesal, mark yang melihat itu was-was karna takut sang anak akan meminta hal yang sangat tidak ingin ia lakukan sekarang.

"Daddy na?!, Dyy boo ciniii~" balita itu menepuk-nepuk sisi kanan ranjang sembari memerintah sang ayah untuk tidur disana.

Mark yang mendengar itu memejamkan matanya karna hal yang ia harapkan untuk tidak terjadi malah menjadi realita karna sang anak menyuruh dengan entengnya. Sedangkan haechan tidak dapat menyembunyikan ekspresi terkejutnya.

TEEN MOMMY [ Markhyuck ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang