4

27 3 6
                                    

Huhuuu kenapa Vote dan Komennya dikit banget??

Padahal kalau vote nya byk aku jadi tambah semangat buat nulis loh:"(

Aku juga suka bgt bacain komen-komennya:"(

Ayo dong jgn pelit vote dan sekali kali komen jugaaa biar 'Angkasa' bisa update setiap hari:")

Yg nggak vote+follow nggak menghargai bgttt parah!

Sekali lagi jgn lupa Follow aku dan Vote setiap partnya yaa, jgn pelit2:(

-FLASHBACK-

Beberapa siswa lebih tepatnya anggota tim basket terlihat mulai memasuki ruangan tempat mereka beristirahat setelah lelah latihan, sekaligus tempat menyimpan barang-barang. Salah satu dari mereka adalah Arga. Cowok gebetan Flora. Ia langsung membuka lokernya untuk mengambil handuk kecil sebelum ke toilet untuk membersihkan diri. Namun sebuah benda asing membuatnya cukup terkejut. Kotak pink panjang dengan pita merah di atasnya. Spontan Arga pun mengambil kotak tersebut.

"Apa nih?" Gumamnya, ia kemudian melihat ke sekeliling.

"Eh tadi ada orang lain yang masuk ke sini nggak?" Tanya Arga pada teman-temannya yang asik ngobrol sambil ngadem.

"Nggak tau Ar, kita semua kan tadi di lapangan jadi nggak ada yang tau keadaan di sini" sahut salah satunya. Benar juga. Jadi bagaimana cara agar ia bisa tahu siapa pelakunya? Sedangkan CCTV ruangan saja sudah lama rusak dan tidak pernah diperbaiki.

Tidak ingin berlama-lama dalam spekulasinya, Arga pun mulai membuka kotak pink itu dengan hati penasaran. Tidak ada salahnya juga untuk memeriksa dulu apa yang ada di dalam.

"Head band?" Gumam Arga dan langsung mengambil benda itu dari kotaknya. Dilihatnya dari semua sisi, lalu ia kembali memeriksa kotak tadi mencari siapa tahu ada catatan atau semacamnya namun rupanya tidak ada.

"FL?" Arga mengernyit saat mendapati tulisan yang tidak terlalu besar itu di bagian belakang head band. Satu hal yang kini menyerang pikiran Arga. Siapa sebenarnya yang menyimpan benda itu di lokernya? Ya hanya itu, karena kalau soal 'FL' menurutnya mungkin hanya nama dari brandnya saja.

Tapi sisi positifnya, Arga memang membutuhkan head band untuk dipakai saat latihan atau bertanding, agar keringat tidak masuk ke mata sehingga tidak mengacaukan konsentrasinya. Dan kebetulan sekali ada yang memberikan jadi ia rasa tidak akan apa-apa jika memakainya nanti, sekaligus sebagai bentuk menghargai pemberian orang yang entah siapa. Dan kalau pun nanti orang itu melihat Arga memakainya tentu akan merasa senang bukan?

"Ar lo nggak mau mandi?" Suara temannya yang baru keluar dari toilet membuyarkan lamunan Arga.

"Eh iya mau kok" cepat-cepat Arga memasukkan head band tadi kembali ke kotaknya lalu menutup loker dengan rapat.

-FLASHBACK OFF-

Jam sudah menunjukkan pukul 14.45. Dan sudah hampir satu jam Ayla berada di UKS bersama dengan Angkasa. Ya seperti tawarannya tadi yang mau mengobati luka Angkasa. Ayla ikut meringis setiap mendengar rintihan Angkasa ketika kapas beralkohol menyentuh lukanya. Selesai dengan cairan alkohol, kini Ayla meneteskan Betadine pada kapas dan lanjut mengobati Angkasa.

"Tahan ya, bentar lagi kok" ujar Ayla. Angkasa hanya melihatnya sekilas tanpa bicara. Dan sedari tadi memang hanya suara rintihannya saja yang terdengar. Khem kalau boleh jujur Ayla merasa cukup grogi sih. Pasalnya di ruangan sepi nan sunyi ini hanya ada dirinya dan Angkasa yang notabene tidak ia kenal sama sekali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang