9-Flower

957 114 98
                                    

Author pov!

"Pleaseee Turk aku sudah baikan kok sekarang. Pleasee aku cuman mau jalan-jalan ajaa paling sampai sore sajaaa" Ucap ku memohon ke Turkmenistan.

"gak! Pas waktu itu aja kamu pulang jam 12 malam. Mana mau izinin kamu!

"Pleasee masa aku sudah jauh-jauh kesini malahan gak boleh keluar mansion. Apalagi gak dibolehin balik ke Indonesia selama 1 tahun"

"Ya tapi kamunya itu kalau pergi keluar pulangnya malam siapa juga yang mau jagain makhluk macam kamu!" Ucap Turkmenistan.

"Paling gak aku ada kerjaan dari pada kamu ngerjain dokumen yang sama terus menerus!" Ucap Indo.

"ITU DOKUMENNYA SUSAH TAU!" Teriak Turkmenistan dengan kekesalan.

"Sudah-sudah kalian jangan beran--" Ucap Ireland mencoba merelai kan Indo dan Turkmenistan namun.

"JANGAN IKUT CAMPUR!!" Bentak Turkmenistan dan Indonesia ke Ireland.

Setelah Indonesia dan Turkmenistan teriak ke Ireland, mereka meneruskan perdebatan mereka.

Sedangkan Ireland sendiri pun langsung bersembunyi di belakangnya Finland karena takut di bentak lagi.

"Astaga Ireland... kamu lupa kalau mereka lagi berantem itu seperti harimau yang sedang marah?" Ucap Costa rica mengingatkan ke Ireland.

"Lebih tepatnya seperti perang berantemnya mereka" Ucap Sweden.

"Ya kan juga namanya aku mencoba meleraikan mereka berdua biar berhenti berantem" Ucap Ireland yang masih bersembunyi di balik Finland.

"Finland, lebih baik kau yang meleraikan mereka" Ucap Austria.

"Lah? Kok aku sih yang harus meleraikan mereka berdua?" Tanya Finland.

"Kan kamu yang paling sering meleraikan mereka berdua bukan?" Jawab Austria.

"Iya-iya deh aku yang meleraikan mereka" Ucap Finland pasrah.

"Sebaiknya cepat untuk meleraikan mereka. Sebelum terlambat" Ucap Costa rica yang mulai merasakan firasat buruk dari Turkmenistan dan Indonesia.
.
.
.
.
.
.

"Kamu sudah baikan ndo?" Tanya Austria ke Indonesia

"Baikhan pala muh! nih pipi aku bengkhak tau!" Ucap Indo marah. Karena dia di tampar sama Turkmenistan.

"Sudah-sudah. Indo kamu kan tau kalau Turkmenistan bilang gak boleh, itu akan tetap tidak" ucap Switzerland membereskan peralatan obat.

"Yah namanya juga Bohsen dimansion. Kan khalian sibuk pwergi terus"

"Ya tapi kalau kamu pergi keluar harus sama seseorang biar aman apalagi sama kejadian pas waktu itu" Ucap Costa rica.

"Udahlah, pashrah aja aku karena khalian ga bolehin aku jalan-jalan" Ucap Indo gelundungan di kasur.

"Dah sana khalian pergi! Aku mau tidur aja" Usir Indo yang kesal, lalu Indo pun pergi tidur.

"...." Mereka yang melihat Indo seperti itu, hanya diam sambil menatap satu sama lain dengan wajah khawatir dan ragu.

Setelah Indo sudah mulai tertidur, mereka berdua keluar dari kamarnya Indo. Mereka berdua pergi ke suatu ruangan dan berunding bersama yang lain tentang 'suatu hal'.

"If this continues That mean we have to agree to their offer"
(Kalau begini terus berati kita harus setujuin penawaran mereka)

"But aren't you guys worried if for example Indo will faint again? You guys remember at that time he fainted for 2 days because of his recollect memory"
(Tapi apa kalian gak khawatir kalau misalnua Indo nanti kambuh lagi? Kalian ingat kan pas waktu itu dia pernah pingsan 2 hari gara-gara keinget memorinya)

Mistake[Countryhumans] Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang