Setelah 1 Minggu libur sehabis dibagikan raport kini para murid masuk kembali seperti hari-hari biasa nya, Rizal melempar tasnya begitu saja ke atas meja nya membuat orang-orang yang ada di sekitarnya terkejut dan mengumpat tak jelas
Tapi cowok setengah kulkas itu tak peduli dan melenggang keluar dari kelas berjalan menuju sisi lapangan dimana para bestie nya sedang sibuk mengocek bola futsal kesana kemari
"Zal, ikutan gak?" tanya Aksal mengacungkan tangannya Rizal hanya menggeleng sebagai jawaban, ia duduk di kursi panjang dan memasang eaephone di kedua telinganya memutar musik dan memiringkan ponselnya
"Za! Oper bazeng!" seru Alfin melambai membuat Reza menendang bola kearahnya.
"Hiaaa gool!!" seru Alfin bersorak ria dan beradu tinju dengan Reza.
"Curang lo!" sahut! Aksal sebagai kiper tak terima karena cara Alfin tak konsisten ia mendorong Aksal keluar dan memasukan bolanya
"Bodo amat menang woy" seru Alfin tertawa tanpa dosa.
Aksal yang terus di kibuli menjadi kesal dan menendang bola sekerasnya ke arah Alfin, Alfin yang sedang terbahak refleks mengaduh kesakitan saat bola itu mengenai punggungnya cukup keras
"Sal! Sialan lo!" seru Alfin kesal dan mengejar Aksal yang berlari menjauh
Reza berjalan ke arah Rizal diikuti Jian yang membawa bolanya kesisi lapangan dan duduk diantara Rizal yang tengah bermain game
"Lo ikut PKKJ Zal?" tanya Jian meliriknya membuat Rizal buyar dari fokusnya.
"Iya, kalian gak ikut?" tanya balik Rizal ia mematikan ponselnya dan membuka earphonenya
"Gue ikut" jawab Jian.
"Gue gak terlalu paham soal Jepang, gue juga pengen ikut tapi ortu gue gak bisa jauh dari gue" jawab Reza seadanya
"Lo aja kali yang gak bisa jauh dari Ortu" seru Alfin ikut nimbrung dan duduk di kursi lain bersama Aksal
"Asli weh, ortu gue yang gak bisa jauh dari gue. Tau sendiri kan lo" kata Reza membenarkannya.
"Gue juga mau ikutan deh" seru Aksal dengan semangat.
"Ngikut ae lo bambang!" ujar Alfin.
"Ye suka-suka gue lah" cibir Aksal.
"Lo lancar Bahasanya Zal?" tanya Jian.
"Belum lah" jawab Rizal.
"Gue cuman bisa Oiii kyomasaaaa" sahut Reza.
"Nande-nande!" Kata Aksal dan Alfin Mereka tertawa lepas bersama.
"Ah gue bisa nih, Nansi ie gorreingu ibushie tie enasaka desu"-Jian
"Artinya apaan?" tanya Reza.
"Nasi goreng ibu siti enak! Bahahaaha" kataJian membuat mereka ikut tertawa renyah bersamanya.
"Sialan anjir, bisa ae lo bambang!" kata Reza terpingkal-pingkal.
"Gampang juga bahasa Jepang" timpal Aksal.
"Gak gitu konsepnya anjir" sahut Reza heran.
"Zal itu bukannya Bang Faisal?" tanya Alfin membuat mereka menoleh kearah koridor yang terdapat seorang cowok dengan memakai Hoddie dan celana panjang serta tas slempang dan sepatu kets berjalan dengan tenang menjadi pusat perhatian kaum hawa
"Sialan mau ngapain tuh orang" ucap Rizal mendadak geram membuat mereka mengatupkan bibirnya
"Udah Zal, gak usah di samperin biarin aja dia gak liat kita kan" kata Reza bersuara diangguki yang lainnya setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kulkas Aktif《Completed》
General Fiction『DILARANG KERAS PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN! - Mengandung kata2 makian dan kasar - Harap bijak dalam membaca - Vote untuk saling menghargai - Komen agar makin akrab - Baperan gak usah baca -SEKIAN TERIMA GAJIH😘』 Remaja yang cuek dan masa bodo...