Papa&Mama

1.3K 178 39
                                    

"Rambut barunya bagus"Ucap Mark.

"Tapi Aina gak suka. Dia kan seneng rambut panjang Fahri"

"Yah mau gimana.. Salahnya sendiri makan permen karet"

Asya menghela nafas.. Yah sudah terjadi mau apalagi kan.

"Kamu mau kemana Syaa?"

"Mau pulang.. Bye"

Setelahnya Asya betulan melanjutkan perjalanan untuk pulang tapi di tengah perjalanan Ia jadi kepikiran soal tante Wendy. Jadi perempuan itu memutar arah mobilnya untuk pergi ke rumah Wendy sekalian ingin melihat Lili juga. Asya belum pernah melihat anak itu secara langsung.

Begitu sampai di rumah milik tantenya. Security membukakan pintu gerbang untuknya agar mobilnya bisa masuk. Usai mengucapkan terimakasih Asya kemudian masuk ke dalam rumah dan bertepatan dengan Yudis yang saat itu barusan turun dari lantai dua.

"Nyariin tante kamu? Dia belum pulang"ucap om Yudis yang duduk di ruang tengah.

"Ah gitu.. Sebaiknya saya pul--"

"Yasha--"

"Asya, Om.. Nama saya Asya"

"Ah iyaa.. Baik Asya. Mumpung kamu disini, kenapa gak ngobrol bareng sama saya dulu?"

"Saya.. Saya gak punya topik pembicaraan apapun dengan Om Yudis"ucapnya jujur. Asya juga tak nyaman mengobrol bersama suami tantenya ini.

"Tapi saya punya.. Dan ini topik pembicaraan yang menarik kalau misalnya Kamu juga dengar"kata Yudis.

"Duduk dulu disitu. Saya mau ngambilin Kamu sesuatu. Present"

Selagi Yudis pergi Asya mengambil ponselnya hendak menghubungi Wendy tapi kemudian perempuan itu sadar jika ponselnya sudah lowbatt. Tadi sewatku di tempat Lucas Asya tak sempat menchargernya usai bermain instagram.

Tak lama kemudian Yudis membawa sebuah amplop cokelat di tangannya kemudian duduk di sofa di depannya. Asya masih bingung dengan maksud Om Yudis menahannya disini. Perempuan itu juga tau kalau Omnya ini memang tidak pernah akur dengannya biasanya jika mereka bertemu hanya sekedar berpapasan biasa saja. Tak sampai menahannya untuk tinggal apalagi mengajaknya mengobrol seperti sekarang.

"Kamu sudah dengar kabar kehamilan Indy?"tanya Yudis.

Asya mengangguk sebagai balasan.

"Pertama kali saya tau dia hamil saya kaget.. Saya gak percaya, karena kamu tau apa? Saya gak bisa ngasih dia keturunan"

Asya yang mendengarnya sontak terkejut. Lalu?!

"Tapi kayaknya Indy cari cara lain buat buktiin ke saya kalau dia bisa.. Dan.. Kamu sudah bisa tebak apa yang dia lak--"

"Stop Om Yudis. Tante Indy bukan perempuan seperti itu"Potong Asya. Bagaimanapun dia mana percaya dengan Yudis. Asya tau betul bagaimana watak pria di depananya ini. Mau menang sendiri dan tak ingin di salahkan.

"Ohh mulai lagi kamu.. Saya heran sama kamu Yasha, kamu ini keponakannya atau--Ibu perinya? Kenapa sebaik itu? Ck.. Kita liat saja apa kamu akan tetap membela tante kesayanganmu itu lagi setelah dengar ini"Ujar Yudis dengan senyuman yang tak lepas di bibirnya.

"Saya mau pula--"

"Jangan pulang dulu. Bentar lagi tantemu datang. Tadi saya udah nelfon dia.. Lagipula omongan saya belum selesai.."ucap Yudis lagi.

Asya hanya mengangguk entah nanti apa yang akan Yudis katakan Asya hanya akan iya-iya saja.

"Kamu tau kalau tante kesayanganmu itu sudah berselingkuh di belakang say--"

[GS] MAMA GULA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang