Part 24

31 15 6
                                    

HAPPY READING~!

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>














"Halo."

Albara menguap. "Iya, Dan? Tumben nelfon pagi-pagi."

Albara menguap lagi, kali ini Danica terkekeh disebrang sana.

"Sengaja, Danica tau Alba pasti bangun siang hari ini."

"Yakin banget kamu." Albara sedikit merenggangkan tubuh nya.

"Kan sekarang Sabtu, pasti ngga ada kelas kan," jawab Danica yakin.

"Siapa tau ntar dosen nya berubah pikiran terus di suruh masuk, hayo."

"Ohh yaudah, mau Danica aminin nggak?" goda Danica.

"Jangan!" refleks Albara menjawab.

"Kalau gitu ayo liburan berdua."

Seketika mata Albara terbuka sempurna, badan nya menjadi tidak lemas meskipun baru bangun beberapa menit lalu.

"Serius berdua aja, hm?" Albara senyam-senyum diatas kasur nya.

"Iya, mau nggak?"

"Kamu nggak bawa si kembar bernalar ajaib itu kan?"

Danica tertawa renyah. "Enggak, Alba."

"Berdua nihh??" Albara berdeham kecil.

"Yaudah lah kalau nggak mau Danica nggak maksa kok. Jarang loh Bang Hadden nggak ngomel kalau Danica mau jalan sama Alba."

"Jangan gibah wahai manusia bucin!"

Suara Hadden yang menyahut terdengar sampai telinga Albara, lantas membuat Danica bersuara kembali.

"Sana ihh, Bang Hadden!"

Albara langsung ingin memukul ponsel nya saat mendengar Danica mengusir Hadden di dekat nya.

"Rasain lo, ganggu banget!"

"Kenapa, Alba?"

Albara gelagapan saat kepergok Danica bahwa ia sedang memaki Hadden dari sambungan telfon mereka.

"Enggak. Jadi kan liburan berdua?"

"Iya, mau?"

"Mau banget lah!"

Albara berloncat riang diatas kasur sangking bahagia nya.

"Oke, nanti sore Alba kerumah ya."

"Bay the way kita mau kemana?" tanya Albara exited.

"Emm-"

"Oke, ke puncak! Kita nginep aja di vila, besok nya balik." Albara langsung memutus kan.

Padahal Danica baru saja akan bilang bahwa ia ingin berkemah di gunung. Yasudahlah.

"Sepupu bocil ku.. nggak baik lama ngebucin begitu ah, siniin hp nya."

"Bang, Danica belum sele-"

Tut.

Sambungan terputus.

"Hadden freak!" tukas Albara berbicara pada ponsel nya dengan kesal.

Ia tau pasti Hadden langsung mengambil alih ponsel Danica dan mematikan sambungan telfon.

28 Hour [ END ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang