44.

1.7K 77 5
                                    


🍂🍂🍂

***

Arkana berjalan tergopoh-gopoh di tengah-tengah kerumunan siswa siswi yang ada di Koridor sekolah. Matanya celingak-celinguk mencari keberadaan gadis cantik yang kini masih singgah di dalam hatinya. Siapa lagi kalau bukan Aya, gadis yang sejak dulu sudah membuat hatinya berdetak tak karuan jika berhadapan dengan nya.

Kini arkana sedang mencari keberadaan Aya yang entah dimana, sejak bel keluar main tadi ia terus mencari keberadaan Aya namun tak kunjung ia ketahui. Sudah di cari di kelas tapi nihil, begitu juga di perpustakaan.

Sekarang, arkana berada di lapangan basket, katanya Aya sering kesini untuk melihat orang bermain basket bersama lana. Jadi ia berinisiatif ke sini, mungkin saja Aya ada kan. Setelah beberapa menit arkana mencoba mencari keberadaan Aya tapi tak dapat, hanya lana yang ia temui di sini.

Gadis itu ada di sini juga karena sedang mencari keberadaan Aya, ia bingung dengan temannya satu itu, hilang saja seperti anak kecil.

"Lana!! " Panggil arkana berlari ke arah lana.

"Kenapa? Nyari Aya? Gue nggak atau, gue juga lagu nyari dia ini" Ujar lana tanpa di tanya.

"Loh bukannya dia sama lo doang ya, kenapa nggak tau, lo kan temennya. " Kesal arkana mendengus, manik matanya terus mencari.

"Gue emang temennya bukan berarti tau segala hal, dimana dia, ngapain dia sekarang. Lo pikir aja, masa gue main sama Aya dua puluh empat jam! Gila kali" Balas lana tak santai.

Arkana menatap lana yang bersedekap dada. "Terus sekarang lo mau cari dimana? " Tanyanya.

"Ke kebon!! Ya kemana ajalah!! Gue udah bingung, mau cari Aya kemana lagi, semua tempat udah gue datengin, di taman, di kantin, perpustakaan, kelas. Nggak ada juga, uuhhh, Lama-lama gue sewa bodyguard aja nih buat jaga Aya. " Oceh gadis itu mengelap keringat yang bercucuran.

"Udah di cari di toilet? " Celetuk seseorang yang tiba-tiba nimbrung, mendekati arkana dan lana.

Kedua remaja itu mengernyit heran saat regan tiba-tiba datang dengan berucap demikian.

"Maksudnya? "

Regan berdecak. "Kalian udah cari di toilet? "

"Emang kenapa? Lo nggak usah ikut campur! " Ujar arkana ketus.

"Iya nih, apa jangan jangan lo yang nyulik Aya lagi ya!!! " Tuduh lana ngawur.

Regan hanya terkekeh kecil. Tak heran jika lana dan menuduhnya seperti itu, pasti semua orang juga akan berfikiran seperti itu jika tau bagaimana regan dulu.

"Kan gue cuma nanya, kalian udah cari disana belum? Soalnya gue terakhir kali ketemu sama Aya di sana. " Beri tahu regan.

"Lo udah cari disana ar? " Tanya lana pada arkana.

Laki-laki itu menggeleng. "Belum"

"Anjirr, kenapa gue nggak kepikiran ke toilet! Toilet mana gan? Atas bawah? " Tanya lana.

"Toilet bawah" Jawab regan seadanya.

"Yaudah ar, kesana aja, kita cari disana, mungkin aja apa kata regan Aya ada di sana. " Ujar lana mengajak arkana.

Setitik Luka Untuk Aya [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang