Ohm membujuk mae ning untuk membantu membujuk nanon agar berhenti ngambek pada nya, pasalnya uda udah 2 malam 1 hari nanon ngambek, ohm sudah membujuk nanon segala cara tapi tak berhasil juga
mae ning sudah tau penyebab nanon ngambek pada ohm, dia gak bisa sepenuhnya nyalahin ohm karna dia tau betul gemasnya ohm pada dimple anaknya yang terlalu imut.
mae ning juga sudah mencoba membantu membujuk nanon agar behenti ngambek pada ohm dengan alasan yang lagi-lagi bikin nanon kesal mendengarnya 'gemas'
nanon itu kesal karna ulah ohm pipi nya membiru, tepat disebelah dimple kirinya. belum lagi dia jadi susah untuk mengunyah makanan karna ngilu.
nanon tuh biasanya kalau mengunyah makanan menggunakan gigi sebelah kiri, karna ulah ohm jadi mau tidak mau nanon menggunakan gigi sebelah kanan.
ohm video call nanon, awalnya nanon malas angkat karna masih kesal tapi kalau dipikir-pikir kasihan juga ya dia diemin sudah hampir 2 hari akhirnya dia mengangkatnya
terlihat disana ohm menghela nafas lega
"nanooon... tirak ka.. "
nanon diem saja sambil masih menatap wajah ohm di layar
"kamu udah balik ke apartemen ya? ko gak bilang ke aku?" tanya ohm dengan memasang wajah sedih
"tadi aku kerumah kamu dan kata nonnie kamu udah balik ke apart"
"kan aku masih kesel sama kamu, nih pipi aku jadi biru gini gara-gara kamu gigit"
nanon menunjukkan pipinya pada ohm. ohm kaget melihatnya
tiba-tiba ohm mematikan telfon nya, nanon kesal.
"kenapa dimatiin sih?"
nanon gak bisa ngeles, meskipun dia masih *sedikit* kesal pada ohm tapi jujur dia juga rindu tau sama ohm!
gak lama dia mendengar ketukan pintu, nanon melihat jam digital di meja belajarnya. pukul 22:45 siapa yang bertamu?
nanon mengintip lewat door viewer. ohm? nanon segera membuka pintu begitu tau yang bertamu adalah ohm
"ohm?" ohm bergegas masuk tanpa permisi, dia takut bakal diusir nanon seperti waktu itu
menutup pintu apart nanon dan menarik nanon untuk duduk di kasur. ohm menyentuh pipi nanon yang waktu itu dia gigit, ohm merasa bersalah begitu melihatnya secara langsung
dia mengambil salep yang dia beli tadi dan mengoleskan ke pipi nanon dengan sangat berhati-hati
"maafin aku ya, aku emang udah keterlaluan malam itu" sesalnya
"baru nyesel sekarang? ini sakit tau!"
"maaf sayang..."
"makanya punya nafsu jangan gede-gede"
"ya gimana ya kamu imut banget sih aku mana tahan"
"alesan"
ohm memeluk nanon
"maafin aku ya hm hm? aku gak bisa lama-lama jauh dari kamu" ucap ohm dengan nada manja nya
nanon tersenyum mengejek, menyentil pelan dahi ohm lalu membalas pelukan nya. dia merindukan pelukan hangat ini.
sebenarnya nanon gak marah sama ohm dia cuma kesal. dia juga gak menjauhi ohm kok, cuma mau memberi ohm pelajaran saja biar gak diulangi lain kali.
"ngomong-ngomong ohm, kenapa kamu disini?" tanya nanon
"aku langsung kesini begitu nonnie bilang kamu pulang"
"jadi daritadi kamu diluar?"
ohm mengangguk
" kenapa gak langsung masuk seperti biasanya? terus kenapa kamu matiin telfon nya tadi?"
"aku turun sebentar beli obat oles buat kamu, aku takut kamu masih marah sama aku"
nanon menghela nafas pelan , memeluk kembali tubuh besar ohm
"terima kasih ya, dan maaf udah ngambek sampe segitunya"
ohm tersenyum, mengeratkan pelukan nya pada nanon
"phom rak khun" bisiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Random Story (Ohmnanon)
RandomSesuai judul. Isinya random story about ohmnanon. Update tanpa jadwal. Suka-suka mood author.