Map 5

41.8K 1.7K 6
                                    

note : bab ini sudah di revisi.


Happy reading :)

.

.

.


Athar menghela nafasnya kasar.

Kepalanya serasa akan pecah memikirkan hal yang tak pernah sama sekali dia bayangkan akan terjadi dalam hidupnya.

Athar menyibak selimutnya berniat membersihkan diri, tapi sebelum berdiri pandangannya tiba-tiba terfokus pada bercak merah di tempat tidur.

Athar meninju tempat tidurnya melampiaskan amarahnya yang tertahan saat mengingat kembali kalau wanita yang dia tiduri semalam benar-benar masih perawan.

Athar pria pertama yang melakukannya. Itu artinya dia sudah menghancurkan seorang wanita yang tidak dia kenal.

"Tuhan, kenapa ini semua bisa terjadi padaku?" gumam Athar meremas sprei dengan kuat.

Kemudian bergegas menuju kamar mandi dan membasahi tubuhnya dengan shower. Athar ingin meredakan kepalanya yang berdenyut dengan air dingin.

Athar tidak habis pikir akan melakukan hal itu. Bahkan Pangeran Athar tidak pernah sampai melakukan hal itu pada Amira tunangannya sendiri karena Athar sangat menjaga kehormatan Amira. Dia juga adalah pria yang sangat menghormati perempuan mengingat dirinya punya 2 saudara perempuan dan juga Ibu yang berharga di mata Pangeran Athar.

Pangeran selalu menjaga nama baiknya dan keluarganya. Meskipun di dunia bisnis sudah seperti hal biasa seorang bos bermain wanita. Tapi tidak dengan Pangeran Athar. Dia punya agama yang tidak memperbolehkannya melakukan hal itu sebelum sah di mata Tuhan dan agamanya.

Athar juga merasa sangat bersalah pada Amira karena sudah menghianatinya. Tetapi entah kenapa sekarang Pangeran Athar terus teringat dan terngiang akan setiap sentuhan dan penyatuannya dengan wanita itu. Dan itu membuatnya gila.

Pangeran Athar sangat tau kalau itu salah. Tapi dia juga pria normal. Itu adalah pertama kalinya untuk Athar. Tidak mudah bagi Athar melupakan kejadian malam itu.

Athar mengepal kuat tangannya dan meninju tembok untuk melampiaskan emosinya.


**


Di kamar hotel Asya.

Tingtong~ 3x

Asya terbangun saat bel kamarnya berbunyi terus menerus. Asya terkejut karena ternyata dia tertidur dalam keadaan berendam.

Dengan segera Asya bangun, menahan rasa sakit pada pangkal pahanya dan membersihkan diri. Kemudian segera memakai bajunya.

Asya sengaja memakai baju yang lehernya sedikit tinggi supaya bisa menutupi lehernya yang ada terlihat beberapa tanda merah. Dan menggerai rambut panjangnya.

Asya membuka pintu.

"Mbak Asya!!" kompak Dinar dan Tika berteriak saat akhirnya kamar Asya dibuka.

Mengandung Anak Pangeran | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang