(1/1)

77 5 6
                                    

*Gubrak*

“Aduh.. aaaww.. sakit”

“Kamu sih de, kakak bilangin naik sepedanya jangan ngebut ngebut. Jatoh kan jadinya. Ya udah sini kaka bantu, untung ga berdarah”

“Makasih ka”

Shanin adalah seorang gadis kecil yang ceroboh tetapi dia sangat periang. Berbedah halnya dengan Evan, Evan adalah seorang pria kecil yang sangat pendiam namun penyayang dan rela berkorban demi Shanin.

Yap. Shanin dan Evan saling bersahabat. Persahabatan mereka dimulai sejak berusia 2 tahun. Akan tetapi mereka tak pernag mengetahui nama satu sama lain. Nereka saling menyayangi, alhasil karena sayang mereka pun tak pernah menyebut nama satu sama lain dan mereka hanya memanggil adik dan kakak.

Evan yang tidak mengetahui nama Shanin hanya memanggilnya adik. Sedangkan Shanin yang tidak mengetahui nama Evan hanya memanggil  kakak. Persahabatan mereka tak pernah pecah sampai mereka berusia 6 tahun.

----------------------------------

>Saat mereka berusia 6 tahun<

“de, kaka mau pergi” ucap Evan

“kaka mau pergi ke mana ka?” tanya Shanin

“kaka mau pergi jauh. Kata mama aku harus ikut papa tugas ke luar negri. Kaka minta maaf ya de” ucap evan yang langsung memeluk shanin

“kakak.... huaaaaaa” tangisan shyanin pecah saat memeluk evan

“kaka janji de kak akan kesini lagi. Ketemu dede. Trus kaka bakal nikahin dede kalo udah gede. Kaka jandi de” ucap evan

“janji ya kak”

“iya de”

Berat bagi evan untuk meninggalkan sahabatnya untuk waktu yang bisa dikatakan lama, begitu pula dengan shanin, hatinya sangat terpukul mendengar evan akan pergi meninggalkannya dalam waktu yang lama.

---------------------------

Bertahun tahun evan pergi, namun tak pernah mengabari Shanin. Hingga Shanin selalu murung menatikan kehadiran sahabatnya itu, dan bahkan ia bertekad untuk tidak pernah mempunyai kekasih karena ia akan selalu menunggu dan menagih janji evan.

“kaka, ade kangen. Kaka kapan ketemu ade? Ade disini nungguin kaabar kaka” kalimat itu selalu ia ucapkan sebelum mona tidur. Dan ia juga selalu membuka album yang berisi foto foto mereka dulu.

----------------------------

13 tahun sudah Evan meninggalkan Shanin, saat ini usia mereka telah menginjak 19 tahun, akan tetapi Shanin tetap pada pendiriannya yang tidak mau memiliki pacar sebelum dia bertemu dengan Evan. Namun pada satu hari Evan pulang dari luar negeri, dan kini Evan telah kemali ke Indonesia dan melanjutkan kuliahnya di Kampus yang sama dengan Shanin.

Karena waktu yang telalu lama tidak mempertemukan mereka, merekapun tidak saling mengenali karena selain sia mereka yang semakin bertambah, wajah merekapu sudah tampak berbeda. Selain itu merekapun tidak mengetahuinya karena pada masa kecilnya mereka tak pernah tau nama satu sama lain. Tanpa sadar mereka kini satu kelas dengan jurusan yang sama.

Selama 13 tahun semuanya telah berubah. Shanin yang tadinya seorang yang periang kini menjadi gadis yang suka murung, seakan ia mencari sesuatu yang tak pasti. Namun berbeda dengan Evan yang semula penyayang kni telah berubah. Evan elah menjadi seorang PLAYBOY yang suka mempermainkan Hati wanita.

-------------------------------

Suatu hari Evan sedang berada si sebuah Caffe bersama teman temannya. Mereka mengadakan sebuah taruhan. Pada saat itu mereka menggunakan Shanin sebagai taruhannya, kerna mereka berfikir Shanin tak akan menerima Evan dengan alasan Shanin tak akan pernah berpacaran selain dengan sahabta kecilnya itu.

“Guys.. gimana kalo kita bikin taruhan. ”

“boleh. Apaan?!” jawabnya menantang

“Siapapun yang bisa jadiin Shanin pacar, yaaaa sebulan aja cukup. Bakal dapet  motor Ninja Merah keluaran terbaru?”

“oke. Kecil inimah. Secara gw ganteng, banyak cewe yang klepek klepek sama gw, ya masa seorang Shanin ga bisa”

“weeeiittss jangan salah. Shanin itu ga gampang but di bujuk buat jadi pacarnya. Puluhan orang dia tolak dengan alasan ga mau pacaran karena dia udah janji sama seseorang”

“paling sama gw mau liatin aja”

“sip lah kalo gitu. Kita DEAL ya?”

“DEAL”

Sejak kejadian tersebut Evan mimikirkan bagaimana caranya agar Shanin bisa menjadi pacarnya. Karena tak mau kalah dengan teman temannya, Evanpun mulai mendekati Shanin, sampai ia membujuknya agar mau menjadi pacar Shanin. Awalnya Shanin tak mau menerimanya, tapi akhirnya Shanin menerima Cinta Evan. Merekapun menjalnkan hubungan sebagain mana mestinya.

------------------------------

Pada awalnya Shanin selalu bersikap dingin terhadap Evan karena Shanin tak pernah menyukai Evan. Namun sedikit demi sedikit cinta Shanin untuk evan mulai tumbuh, kini Shanin mulai menyayangi evan dan perlahan sudah melupakan sahabat kecilnya itu yang pergi entah kemana dan tanpa kabar. Dan dia telah bahagia dengan Evan.

Satu bulan sudah mereka berpacaran, dan Shanin bertekat untuk mencintai Evan sungguh sungguh. Sampai pada akhirya Shanin mengubungi evan untuk mengajaknya makan siang sebagai perayaan Aniv mereka yang pertama, tapi sayang telfonnya tak di angkat oleh evan, akhirnya Shanin pergi sendirian. saat Shanin menyusuri lorong kampus, Shanin melihat evan bersama dengan teman temannya di suatu ruangan, dengan pikiran yang penasaran shanin menguping pembicaraan mereka dari balik jendela.

“Bro. Mana Motor Ninja Merah keluaran terbaru yang lo janjiin” tagih Evan

“iya deh iya, yang berhasil jadi pacar Shanin mah beda. Selamat ya bro. Soal motor nanti di anter ke rumah lo”

“mantap lah. Bener ya,,, awas sampe boong”

“iye, selaw elah. Btw hubunga sama Shanin kedepan gimana? Secara lo kan satu satunya orang yang bisa merebut hati shanin”

“Gw putusin lah. Kan gw ga beneran suk sama dia. Gw jadi pacar dia SEMATA MATA BUAT DAPETIN TUH MOTOR”

“Gila ya lo”

“bodo amat lah”

Mendengar hal itu, hati Shanin hancur, hancur berkeping keping. Bahkan tak berbentuk lagi. Shanin berlari menuju rumah dengan mata yang tak bisa menampung air mata. Ia berlari dengan pikiran yang acak acakan.

Sesampainya di rumah ia langsung menuju kamarnya yang berada di lantai 2 dan angsung menutup pintunya dengan kencang. Shanin pun langsung membaringkan badannya di atas tempat tidur ber spray ungu kesayangannya sambil menangis karena sakit hati. Semua yang ia berikan ke Evan terhitung sia sia, mulai dari cinta kasih sayang, dan bahkan ia mau berpacaran dengannya walaupun ia masih menunggu kehadiran sahaba kecilnya. Shanin sangan menyesali semua yang telah terjadi, dan semua yang telah ia jalan bersama Evan.

>THE END<

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang