🦋jalan-jalan🐨

671 72 9
                                    

Minggu ini, Haruto berencana untuk mengajak istri serta buah hatinya untuk berjalan-jalan menikmati suasana pagi

Eunsa yang kini berusia 3 bulan sudah di perbolehkan untuk keluar rumah, meski tetap tidak boleh terlalu lama.

Mereka kini terlihat serasi, dengan Haruto yang mendorong kereta bayi dan Junkyu yang berjalan di sebelahnya.

Tujuan kali ini adalah sebuah taman yang lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat mereka tinggal.

Suasana pagi yang begitu sejuk membuat mereka merasa nyaman dan betah berjalan berlama-lama

"Udah lama ya ga kesini" ucap Junkyu sembari melihat sekeliling

"Iya, kayaknya kamu jadi jarang keluar semenjak hamil"

"Tapi ga apa-apa. Semua itu sudah tergantikan dengan rasa bahagia aku memiliki Eunsa"

Haruto mengusak gemas rambut istirnya yang memang sudah menggemaskan itu.

"Mau makan sesuatu?" Tanya Haruto

"Eum? Makan di rumah aja Haru"

"Aku ada uang kok Kyu. Ayo kita coba jajanan disini" ucap Haruto disertai sebuah senyum di wajah tampannya itu

"Kalau gitu Kyu mau corndog ya Haru" pinta Junkyu dengan cengiran yang memperlihatkan deretan giginya

"Siap sayang.."

Mereka lantas mendekati salah satu stand makanan yang menjual corndog sesuai dengan permintaan Junkyu.

Haruto segera memesan makanan untuk ia dan sang istri, sedangkan Junkyu sibuk bercanda dengan sang buah hati.

"Kyu.. ini"

"Makasih Haru" pekik Junkyu dengan senyuman yang memperlihatkan deretan gigi rapinya

Ia kemudian segera menggigit ujung corndog yang telah dibaluri mayonais dan juga saus itu

"Eummm enak bangetttt"

Haruto hanya menanggapinya dengan senyum. Ia bahagia melihat sang istri yang kini telihat begitu senang hanya karena hal sederhana.

Sepertinya, ia tak menyesali keputusannya untuk meninggalkan Yera.

"Kyu.. maaf ya. Aku belum bisa bahagiain kamu, memenuhi semua keinginan kamu. Aku... aku hanya lelaki bodoh yang sayangnya harus menjadi pendamping hidupmu" ucap Haruto terdengar sendu

Junkyu menatap tak suka pada ucapan sang suami tadi. Kedua alisnya menukik ke dalam sebelum akhirnya ia menyahut

"Haru.. bukan emas yang aku inginkan, bukan permata pula yang kudambakan. Cukup hadirnya kamu di sisi aku, dengan sepenuh cinta darimu saja sudah lebih dari cukup untuk aku. Mendapatkan cinta dan sayang kamu adalah anugerah untukku, sayang. Jadi, teruslah bersamaku Haru. Tetaplah ada disini.." Junkyu memegangi dada kirinya

"Tetaplah bersemayan di hatiku.. dan isilah namaku juga di hatimu. Jangan biarkan pintu hati ini terbuka untuk orang lain ya Haru"

Haruto segera memeluk Junkyu. Betapa beruntungnya ia karena mendapatkan wanita sebaik Junkyu.

Ia berjanji akan selalu menyayangi istrinya ini, bahkan hingga maut memisahkan mereka nanti.






........




Setelah puas berjalan-jalan di taman, Junkyu dan Haruto memutuskan untuk mengunjungi rumah kedua orang tua Junkyu.

Rasanya sudah lama sekali semenjak mereka menikah, keduanya mulai jarang mengunjungi rumah Suho dan Jisoo

Setibanya disana, Junkyu segera mengetuk pintu rumah orangtuanya, hingga tak lama pintu itupun terbuka dari dalam.

"Eh Junkyu, Haruto.. wah Eunsa juga ikut ya.. ayo masuk dulu nak" sapa Jisoo dengan penuh keramahan

"Sini Eunsa sama nenek ya"

Haruto segera menyerahkan bayinya pada Jisoo

"Papa ada ma?"

"Papa kamu ada di dalam. Ayo"

Mereka akhirnya berjalan masuk yang langsung bertemu dengan Suho di ruang tamu

"Eh ada Cucu kakek ternyata" sambut Suho saat melihat Jisoo masuk bersama Eunsa yang di ekori Junkyu dan Haruto

"Sore pa.." sapa Haruto yang langsung mencium punggung tangan suho

"Mantu ayah makin ganteng aja"

"Papa bisa aja"

"Papa..." Junkyu memeluk tubuh Suho dengan erat.. ibu satu anak ini benar-benar merindukan sosok ayahnya

"Anak ayah sudah tumbuh besar ya sekarang. Tapi masih imut aja kayak bayi"

"Ayah apaan sih.. Kyu udah dewasa gini juga" Junkyu berseru tak terima

"Tapi tetap kecil dimata ayah" ucap Suho disertai senyum jahilnya

"Ayah ih.." rengek Junkyu yang malah membuatnya semakin menggemaskan

Suho tertawa lepas ketika berhasil menggoda putrinya itu. Sedari dulu Junkyu memang selalu kesal jika dipanggil bayi.

"Kyu, ini Eunsa nya kamu yang gendong dulu ya.. mama mau buat minum dulu"

Jisoo menyerahkan cucunya pada Junkyu dan dengan segera ia melangkah menuju ke dapur

"Ayo duduk dulu!" ajak Suho

"Papa ga ke toko?" Tanya Junkyu sembari memberi susu pada Eunsa

"Hari ini papa libur dulu. Mama kamu lagi capek katanya" jelas Suho yang membuat Junkyu menunduk sedih

"Mama sama papa jangan lupa istirahat ya, jangan maksain. Pokoknya jangan sampai kecapean. Kyu ga mau mama sama papa sampai kenapa-kenapa" nasihat Junkyu pada sang ayah

Jujur rasa bersalah kian melanda Junkyu, dikala melihat kedua orang tuanya yang kini harus terus membanting tulang untuk membiayai kehidupan mereka. Seharusnya, sekarang ada Junkyu yang membantu mereka. Membalas jasa kedua orang tuanya dan menjadi anak berguna

"Iya, papa akan jaga kesehatan juga kok. Kamu juga ya sayang, jangan kecapean banget"

"Iya, papa tenang aja. Kyu baik-baik aja"

"Ah iya, malam ini kalian menginap saja disini." Tawar suho

"Mungkin Junkyu aja yang nginep Pa, Haru besok ada kuliah pagi. Jadi mau pulang aja"

"Baiklah kalau begitu. Kuliah yang rajin ya Haruto, papa yakin kamu akan menjadi pria yang hebat nantinya" Suho tersenyum lembut sambil menatap menantunya. Meski dulu ia begitu marah dan kecewa pada Haruto, namun kini ia yakin jika pria tinggi berparas tampan itu adalah pria terbaik untuk putrinya

"Terimakasih pa"

Dan setelahnya mereka menikmati hari ini. Bertukar cerita, melempar canda tawa dan tak jarang mengenang masa lalu mereka lakukan dipertemuan singkat ini sebelum esok akan kembali pada rutinitas yang menjenuhkan

Junkyu menatap keluarganya dengan senyum di wajah cantiknya. Ia berharap Tuhan memberinya kesempatan untuk bisa membahagiakan kedua orang tuanya

"Semoga, aku punya waktu untuk membahagiakan kalian" monolog Junkyu di dalam hatinya

.
.
.
.
.
.
.
.

Hi dear.. (AKU DOUBLE UP.. CEK CHAP SELANJUTNYA)

Aku mau ngucapin makasih sebelumnya buat kalian yg udah baca cerita ini bahkan nyempetin untuk vote dan komen 🤗

Jujur, notif dari kalian bikin aku semangat untuk nulis terus ..

Thanks a lot guys.. 😭

Maaf chapter ini emang rada flat xixi.








See you..

Treat Me Better, Please (GS)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang