CH. 21

6.1K 422 9
                                    

Jangan lupa tekan ⭐ ya!

.
.
.

"Dengan bukti apa aku harus mempercayai ucapanmu?" tantang Jimin.

"Izinkan aku menikahi Jungkook." pinta Taehyung dengan serius.

Jimin menghela napas kasar kesekian kalinya, dia mengusap wajahnya dengan kasar. Menatap Taehyung tidak percaya akan apa yang baru saja diucapkan oleh sahabatnya ini.

"Ka——" Jimin mengeraskan rahangnya karena dia tidak ingin kelepasan lagi.

Yang ada jika dia kelepasan maka istrinya yang lagi-lagi akan menghentikan nya dengan tangisan.

"Biarkan aku berpikir." ujar Jimin kemudian pergi meninggalkan Taehyung sendirian.

Saat Jimin berjalan menaiki tangga, dia bersimpangan dengan Yoongi namun dia tetap berjalan acuh seakan Yoongi tidak terlihat. Yoongi menatap Jimin sedih, dia segera menyusul Jimin ke kamar mereka.

Dilihatnya sang suami sedang membaringkan tubuhnya di atas kasur dengan satu lengan menutupi wajahnya. Yoongi duduk di samping Jimin, mengelus lengan kekar sang suami dengan pelan.

"Jiminie.." panggil Yoongi dengan pelan.

Jimin tidak menyahuti, hal itu membuat Yoongi sedih sekali. Dia membaringkan tubuhnya di samping Jimin, memeluk perut suaminya dengan erat. Meletakkan kepalanya di dada bidang Jimin dengan nyaman.

"Apa memang hyung yang buruk." gumam Jimin.

Yoongi menggeleng pelan, dia menarik lengan Jimin yang menutupi wajahnya. Dibuatnya sebagai bantal kepalanya, membawa wajah Jimin agar menatapnya.

Mereka berdua saling memandang, Yoongi mengelus rahang tegas Jimin dengan lembut.

"Kau adalah hyung yang sangat baik bagi Jungkook. Aku tahu apa yang ada di hatimu." Yoongi meletakkan telapak tangan nya di dada Jimin.

"Di sini. Begitu banyak rasa sayang dan penyesalan untuk Jungkook." Yoongi tersenyum lembut.

Mata Jimin berkaca-kaca, ingatan nya kembali di masa-masa dia meninggalkan Jungkook sendirian. Mengalami masa-masa buruk, tanpa dirinya. Hanya sendirian di sana.

"Aku sangat menyesal Baby." parau Jimin.

Yoongi mengangguk pelan, menghapus air mata sang suami dengan penuh kasih sayang.

"Aku hyung yang buruk, seharusnya aku tidak mengulangi kesalahan untuk kesekian kalinya." Jimin menyerukkan wajahnya di perpotongan leher Yoongi.

Ia menangis di sana dalam diam, air mata Jimin terasa sangat panas di leher Yoongi. Yoongi hanya bisa mengelus punggung Jimin dengan pelan.

"Aku selalu meninggalkan nya sendirian. Dia selalu sendirian karenaku baby." sesal Jimin.

Hati Yoongi sakit sekali karena harus mendengar tangisan penuh sesal dari sang suami kesekian kalinya.

"Dia selalu menderita baby. Hiks- itu karenaku." Jimin meremat baju belakang Yoongi dengan erat.

Meluapkan rasa sakit dan penyesalan yang menyesakkan dadanya. Yoongi menggeleng tidak setuju dengan apa yang dibicarakan sang suami.

"Aku tahu.. Jiminie tidak berniat seperti itu. Jiminie hanya menganggap jika yang Jiminie lakukan untuk Jungkook adalah yang terbaik," Yoongi dapat merasakan jika tubuh Jiminn bergetar karena isakan nya.

"Jiminie hanya kurang mengerti apa yang terbaik untuk adik kita. Berhenti menyalahkan dirimu sendiri sayang." pinta Yoongi.

Jimin menggeleng, dia tentu tidak bisa berhenti merasa bersala. Semua yang terjadi kepada Jungkook adalah salahnya, salahnya yang sudah membiarkan Jungkook sendirian di sana bersama sang ayah.

LITTLE (Taekook/Vkook) END By : FujoHere8Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang