Chapter 1

203 19 6
                                    




What If...?

By : Muhammad Irsyad
Characters By : Masashi Kishimoto

WARNING!

° Typo.
° Earth-1240. (Universe Alternative)

_________

Waktu, Ruang, Realitas. Lebih dari jalur linier.. Prisma yang tak terbatas. Saat salah satu pilihan dapat bercabang menjadi realitas tanpa batas...menciptakan dunia alternatif dari dunia yang kita ketahui.

Berbagai kemungkinan terjadi dari semesta yang maha luas ini. Renungkan, dan pikirankan pertanyaan ini...


'What if...?'


Konoha
Di sudut tempat lain dari Konoha..

Seorang anak kecil sekitar berusia 6 tahun terbaring di hamparan luas rumput hijau yang tingginya hanya sebatas mata kaki, rambut putihnya mengikuti pergerakan lambaian rumput dengan lembut, wajah dengan kulit putihnya terlihat damai menikmati cuaca yang sejuk di pagi hari ini.

Ia menguap sekali dengan tangan yang ikut terangkat, hingga matanya membuka dengan perlahan, menampakkan mata berwarna biru gelap indah yang siapa saja menatapnya seolah ikut terhanyut, terhisap ke dalamnya.

Tangan kanannya terangkat demi menutupi pancaran sinar matahari yang menyilaukan dari wajahnya, dengan melengkuh sekali kemudian anak itu menggerakkan tubuhnya untuk mengambil posisi duduk.

Hiiragi Naruto, anak laki-laki yang berdiri sambil membersihkan celana bagian belakangnya menggunakan kedua tangan itu kini berjalan ke arah pepohonan. Tempat itu memang biasa ia kunjungi saat selesai pembelajaran dari akademi.

Ia merupakan penduduk biasa, bukan berasal dari klan manapun. Akademi Konoha bukanlah tempat pendidikan calon shinobi yang hanya menerima para murid yang berasal dari klan, siapa saja bisa mendaftarkan diri baik itu dari warga sipil maupun dari klan yang ternama.

Ia kini hanya tinggal bersama orang lain yang kini telah ia anggap sebagai kakaknya, Uchiha Shisui. Setahun setelah kelahirannya, insiden besar telah terjadi. Dimana Kyuubi yang tersegel dalam tubuh istri Yondaime keluar dan mengamuk, saat itu ia jelas tak bisa berbuat apapun, ia hanya seorang bayi yang bisanya cuma makan tidur berak nangis dan ngompol. Kedua orang tuanya adalah salah satu dari beberapa korban lainnya dalam insiden itu, tapi untungnya desa tidak sampai hancur. Sandaime mengorbankan dirinya untuk menyegel Kyuubi dalam tubuh putra Yondaime.

Meski begitu ia tak memiliki perasaan benci pada keluarga Yondaime, sungguh. Ia hanya berfikir realistis, mungkin itu memang sudah menjadi jalan takdirnya untuk berpisah dengan orang tuanya. Sangat berbeda dengan para penduduk Konoha yang ia tau selalu takut dan benci pada putra Yondaime, meski jelas mereka takkan menunjukkan itu secara terang-terangan, tetapi ia jelas pernah mendengar bisikan-bisikan tak mengenakkan soal itu.

Ia tersenyun sambil membalas sapa'an yang ia terima dari beberapa orang yang ia lalui ataupun yang melewatinya. Harus dirinya akui kadang ia bingung dengan penduduk sekitar, padahal dirinya hanya penduduk biasa tapi begitu banyak orang yang mengenalinya. Ah atau mungkin itu karena orang tuanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Naruto : What If...?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang