4

686 55 3
                                    

"Gun!" panggil Tay begitu memasuki mansion Off. Gun yang merasa dirinya dipanggil buru-buru keluar kamarnya untuk menemui Tay.

"Paman,, apa yang paman lakukan disini?" tanya Gun agak takut dengan kehadiran Tay

"aku datang untuk melihatmu" jawab Tay sembari merangkul Gun. anak itu terlihat tidak nyaman dalam rangkulan Tay, dia bergerak kikuk berusaha melepaskan diri agar tidak terlalu terlihat menolak, yah bagaimanapun juga dia tetap harus menjaga perasaan Tay juga.

"kemarilah" ajak Tay sembari mendudukan tubuhnya dan Gun ke sofa yang ada di ruang tengah. "apa Tuan Off tahu, paman kesini?" tanya Gun lagi

"hmm, aku sudah izin padanya tadi" jawab Tay, tangannya bermain-main di belakang kepala Gun, sesekali mengelus, sesekali mengacak rambut Gun.

"paman, jangan seperti ini, Gun tidak nyaman" jujur Gun sembari menggeser tubuhnya sedikit menjauh dari Tay. kejadian disekolah tadi membuat Gun harus terus waspasa. kata pelacur sangat menyakiti hatinya, dia tidak ingin kata itu benar-benar terjadi pada dirinya. Gun tidak sepenuhnya bodoh, dia sangat sadar bahwa Tay menaruh minat padanya, karena itu dia selalu serusaha menolak perlakuan manis Tay.

Tay cukup terkejut, ini penolakan kedua Gun padanya. Tay itu paling pintar dalam merayu, susah jika sudah masuk jebakannya, namun Gun, anak itu sama sekali tak mempan. tidak apa Tay masih punya banyak jurus.

"apa kau takut padaku?" tanya Tay lembut

Gun terdiam beberapa detik sebelum menjawab Tay "Gun hanya merasa tidak nyaman paman" jawabnya takut-takut.

"baiklah, aku akan sedikit menjaga jarak" kata Tay pengertian, pria itu menggeser tubuhnya sedikit menjauh dari Gun "apa begini sudah cukup?" tanya Tay meyakinkan Gun

Gun tersenyum sembari mengangguk, tidak dia sangka Tay memang orang yang baik dan sangat pengertian. dasar anak polos!

"apa paman tidak apa-apa?" tanya Gun 

"maksudmu?" Tay malah kebingungan dengan pertanyaan Gun

"hmm tadi paman berkelahi dengan phi New, apa paman baik-baik saja?" tanya Gun lagi

"ohh,,, iya aku baik-baik saja" jawab Tay. pria itu tersenyum manis sekali menatap Gun 

"orang itu Phi mu?" tanya Tay. Gun mengangguk menjawabnya

"bukannya phi mu itu seorang gadis? kau anak Tuan Chakan bukan?" tanya Tay agak bingung

"sebenarnya Gun hanya anak angkat papa Chakan, dan phi New itu tetangga Gun, sejak dulu kami sudah dekat, jadi Gun menganggp phi New sebagai kakak laki-laki Gun" jelaskan Gun dengan gaya lucunya yang membuat Tay harus berulang kali meneguk ludanya sembari menahan gejolak dalam dirinya.

"Gun sangat rinduh phi New,, biasanya phi New yang selalu menjemput Gun di sekolah" lanjud Gun, kini matanya mulai sembab, hidung dan pipinya mulai memerah menatahan tangis, Tay yang melihat itu tidak bisa mengabaikannya lagi. Tay bergerak mendekati Gun, menangkup pipi montok itu dengan sangat hati-hati.

"kau mau bertemu phi mu?" tanya Tay pengertian. 'Oh shitt! kenapa dia sangat menggoda' maki Tay dalam hatinya. Gun mengangguk lagi menjawab Tay

"ayo aku antarkan menemuinya" ajak Tay. mendengar itu Gun senang bukan main, anak itu tersenyum lebar sembari mengangguk-angguk riang.

dalam perjalanan mereka untuk bertemu New, Gun tak henti-hentinya tersenyum, anak itu terlihat lebih riang dari pada sebelumnya. Gun bahkan mengeluarkan beberapa lelucon yang membuat Tay tertawa keras saking lucunya. 

"ai Gun,, hmm bisakah kau tidak memanggilku paman? itu terdengar sangat tua, akukan belum berlekuarga" kata Tay. yah memang sejak tadi pagi dia memang merasa tidak nyaman dengan panggilan Gun untuknya, dia inikan masih muda.

K E Y B O A R D [offgun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang