Lima puluh Satu

1.9K 25 2
                                    

Cuaca malam hari ini memang sangat terasa tidak menyenangkan, Shasha yang terpejam namun ia merasa tidak nyaman dan membuat dirinya berguling -guling.

Dan akhirnya terpaksa ia membuka matanya padahal besuk ia ada presentasi pukul 9 pagi di kampus .

"Tumben gerah banget ini "gerutu Shasha sambil mengucek matanya setelah itu ia memilih mengambil botol air dan meminumnya .

Shasha menatap jam yang ada di dinding kamarnya dan ternyata masih pukul 1.30 dini hari . Ia juga melihat ponselnya sebentar dan setelah itu ia memilih mengikat rambutnya dengan asal .

Shasha lalu  memilih membuka jendela kamar miliknya  ia melihat keluar kamar dan melihat bulan sebentar setelah itu ia  menutup lagi jendela kamarnya dan ia melihat ponsel miliknya ternyta tadi terdapat beberapa pesan dari Vian .

Shasha langsung membalas pesan dari Vian dan ternyata Vian sendiri belum tidur.  Rencananya Vian akan menitipkan Rayyan beberapa hari ke tempatnya dan tentu saja Shasha sangat senang.

Setelah itu ia tidur kembali dan nanti ia akan bangun jam 3 untuk memasak karena ia juga aktif berjualan lagi di sela-sela kesibukannya kuliah.

🌸🌸

Di sebuah ruangan masih terdapat seseorang yang masih saja terjaga ia juga masih sibuk di depan laptop miliknya bahkan ia tak sadar kalau hari sudah malam .

Laki-laki yang sudah berusia matang dan siap untuk menikah tersebut terlihat sangat serius mengerjakan pekerjaannya.  Di sela-sela pekerjaannya ia teringat wajah seorang perempuan cantik dengan keringat yang membasahi keningnya .

"Ya Allah dek kenapa mas terbayang wajahmu saat mas sibuk kerja kaya gini apalagi wajah mu saat berkeringat seperti itu membuat mas Ndak tahan dek. Ya Allah satukanlah kami kalau memang kami berjodoh ya Allah. Kalau tidak berjodoh tetap jaga baik silaturahmi kami. "ucap laki-laki tersebut sembari bersandar di kursi kerjanya.

Tak berselang lama ponsel miliknya pun berbunyi dan tertera nama sang ibu yang menelfon .

"Assalamualaikum cah Bagus "

"Waalaikumsalam Bu, ada apa malam-malam telfon Hangga Bu ?"tanya Darsono pada sang ibu sembari ekor matanya melirik jam di dinding ia sedikit kaget ternyata sudah sangat malam .

"Ndak apa-apa Le, Ibu kangen sama kamu Le kamu sudah lama Ndak pulang Ibu sama bapak kangen sama kamu Le "ucap sang ibu dengan nada sendu .

"Maafkan Hangga Bu,disini Hangga juga sangat repot belakangan ini tugas -tugas di kantor banyak dan masalah di peternakan milik Hangga juga sedang ada kendala ."ucap Hangga jujur.

"Ya sudah kamu jangan sibuk kerja terus Le, pikirkan kondisi mu . Oh iya Le besuk Ibu sama Bapak rencananya akan menginap di rumah mu beberapa hari boleh kan nak ?"tanya sang ibu.


"Boleh Bu besuk biar Hangga jemput di bandara "ucap Hangga namun langsung di tolak oleh sang ibu.

"Ndak usah besuk Ibu sama Bapak langsung ke rumah mu sendiri saja Ibu,ya sudah ibu cuma memberitahu kamu sekaranh kamu tidur Le ibu tahu kamu belum tidur  assalamualaikum "


"Waalaikumsalam, iya Bu Hangga tidur sekarang "ucap Hangga lalu ia mematikan ponsel dan juga ia membereskan pekerjaannya dan ia langsung membuka pintu yang langsung terhubung dengan kamar miliknya.

Laki-laki tersebut afalah Hangga / lebih dikenal di daerahnya sebagai Darsono .

Ia mulai merebahkan tubuhnya ke atas ranjang dan tak butuh waktu lama ia langsung tertidur karena kegiatannya akhir -akhir Iki memang sangat banyak .

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang