23. Mundurnya Pasukan SIN

149 12 2
                                    

Pasukan SIN yang tersisa sedang berkumpul sambil mengobati lukanya masing-masing di bawah sinar bulan purnama. Karin sedang mengganti perban di kaki Celine. Ini merupakan hari kedua mereka di paksa untuk mundur dan menjauh dari tempat ROGERS.

"Sudah"

"Terimakasih banyak, Karin. Seharusnya kau tak melakukan ini"

"Jangan bicara seperti itu. Kau masih layak untuk hidup"

Jack yang ada disana melihat kearah Celine. "Kandungan mu?"

Celine tak langsung menjawab, dia menghela napas panjang dan tertunduk mengusap perutnya yang sudah rata kembali. "Aku kehilangannya lagi"

"Bersabarlah, tak sepenuhnya itu salah mu. Kau beristirahat lah dan jangan memikirkan banyak hal apapun," kata Jack sambil bangkit dan merapihkan rambutnya. "Apa kau melihat Sonya?"

"Dia hanya diam saja, sudah 2 hari ini dia tak bicara bahkan tidak makan. Aku sudah berusaha membujuknya tapi Sonya tak menanggapi apapun," jawab Karin. "Sepertinya dia terpukul atas tertangkapnya Komandan"

Jack pun menghela napas panjang sambil mengusap kasar wajahnya. Dia pun menatap kearah langit yang di penuhi oleh bintang-bintang yang berkelap-kelip, Jack pun menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya. Jujur saja dia sendiri tidak tahu harus melakukan apa, karena mustahil dirinya bisa membujuk Sonya sedangkan dia tahu bagaimana kepribadiannya.

"Tuan?"

"Ya," Jack melihat kearah Celine dan Karin yang sedang menatap kearah dirinya. "Kenapa?"

"Apakah Sonya baik-baik saja? Padahal dia sudah 2 hari tidak makan, aku takut jika dia sakit"

"Sejauh ini hanyalah Tuan Edward yang mampu mengendalikan," Jack pun menghela napas dan tersenyum lebar sambil menatap kearah Bulan. "Aku bukan asal bicara tapi sepertinya Sonya mulai tak bisa tanpa Tuan Edward, sepertinya dia memang sudah mencintainya"






••••••







Helaan napas panjang terus Sonya hembusan, tatapan matanya seperti kosong dan pikiran terus melayang pada Edward yang kini tidak tahu sedang apa tapi Sonya yakin seyakin-yakinnya bahwa Edward masih hidup. Dia memainkan kedua kakinya, dia duduk telat di tepi tebing yang dibawah sana adalah jurang. Pasukan SIN di paksa mundur karena mereka kekurangan jumlah, banyak pasukannya yang sudah gugur hingga mereka memutuskan untuk berlindung di atas gunung dahulu.

"Apa yang harus aku lakukan tanpa dirimu?" kata Sonya sambil tertunduk lesu. "Aku pikir aku akan baik-baik saja jika tanpa dirimu, ternyata aku salah"

Bayangan Edward kembali datang bersamaan dengan beberapa kenangan yang terjadi antara keduanya, dimana Sonya selalu mengacuhkan Edward dan Edward yang selalu sabar menghadapi sikapnya.

"Aku terlalu kekanak-kanakan ya?"

"Aku egois"

"Bisakah kau pergi?"

"Tidak"

"Aku membenci mu, Edward"


"APA LAGI?"

"Mau kemana kau?"

"Aku akan pergi sejauh mungkin darimu"

"Tak bisa. Hampir setiap malam kita akan bertemu"

"Aku tak ingin melihat wajah mu lagi"




SECRET ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang