Prolog

1.3K 188 32
                                    


Hari senin adalah hari kesialan.

Itulah yang selalu dipikirkan oleh otak kecil Violet. Entah kenapa hari Senin selalu membawa dampak buruk pada dirinya. Gadis itu mendesah kesal

Mobilnya mogok, dan sekarang malah turun hujan disertai angin kencang! Yang benar saja?!

"Itu yang bilang langit turunkan ujan maju sini lo tai! Ini besok baju gue masi dipake elah! Babi lo semua!"

Dirinya ingin segera memeluk ranjang tersayangnya. Namun Naasnya malah terdampar di sebuah cafe yang letaknya tidak terlalu jauh dari mobilnya yang sekarang ini sangat bersikap tidak lakik.

Padahal dirinya telah menyuruh orang bengkel untuk menanganinya. namun sekali sial akan tetap sial, gadis itu malah berakhir tergoshting.

"Tai emang, ngomong doang mau benerin. Ditungguin sampe dua jam kaya orang idiot gini lubang idungnya ga keliatan sama sekali" gadis itu terus mendumel. Kesell!!

"Kapan hujannya berhenti elah! Gue udah bosen disini"

"Bisa sedikit lebih tenang tidak sih?! Saya tidak bisa fokus karena terus mendengar keluhan kamu dari satu jam yang lalu!"

Suara yang terdengar asing namun sedikit agak banyak menarik perhatiannya membuat mata lentiknya melirik.

Gadis itu menengok kanan kiri, memastikan bahwa kecaman itu memang diperuntukan pada dirinya bukan orang lain. Pasalnya seseorang yang baru saja berujar dengan nada sinis itu masih fokus berkutat pada ipadnya, sama sekali tak melirik kearahnya.

'Siapa si? Dari pakaiannya mungkin dia pekerja kantoran?Umur berapa sih? 27? Tapi yang lebih penting apa suara gue tadi kekencengan ya? Malu banget gue' Violet mengusap wajahnya, gadis anggun seperti dirinya terpergok bersikap tidak ramah. Jika keluarganya tau dirinya bisa dikirim ke asrama lagi. Benar benar seperti di neraka!

"Ditegur malah cosplay orang idiot. Kamu tidak mengerti tata krama apa gimana?"

Mata Violet menyorot tak senang, apa tadi dia bilang?! Orang idiot?! Minta di smekdon nih nenek nenek

"Seenggaknya gue gak pernah kayak lo ya! Ngajak omong orang tapi ga mau natap matanya, lo yang kurang tata krama" tukas Violet nyolot

Wanita disampingnya menghela nafas, kepalanya menengok kearah dirinya yang tengah duduk.

"Saya ini orang sibuk"

"Bapak gue juga sibuk tapi kalo ngomong gak ada arogan-arogannya kayak lo tuh. Udah salah nyari pembelaan lagi, ngajak nikah lo?"

"Kenapa? Kamu ga seneng sama sikap saya?"

"Emang ga seneng buk"

Violet mengangkat bokong ratanya itu dari kursi dan berjalan lebih dekat kearah wanita yang sedari tadi mencoba memancing emosinya.

"Rumah lo mana sih? Ribut yuk"

"Kamu ngajak orang ribut kayak mau ngajak kawin lari. Enteng banget itu mulut"

"Emang orang kaya ibu pernah diajak kawin lari?" Violet menyeringai "Mereka bakal takut duluan karna liat muka ibu yang galak kayak bentukan medusa"

"Iba-ibu iba-ibu dengkulmu kebalik! Saya bukan ibu kamu! Yang sopan sama orang baru dikenal, orang tua kamu pasti mengajarkan cara menghormati orang yang lebih tua kan?"

Violet mengangkat sebelah alisnya "Jadi tante sadar ya kalo tante ini tua?"

"-AWW!" Violet memekik keras saat kakinya itu diinjak. Meskipun memakai sepatu, hak high healls wanita itu mampu menyakiti jari jari kakinya di dalam sana. Dia nginjek gue pake dendam apa gimana sih?!

ɪ ᴄᴀɴ'ᴛ ʜᴀɴᴅʟᴇ ɪᴛ ᴍɪꜱᴛʀᴇꜱꜱ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang