Chapter 29

5K 156 3
                                    

Mereka pun pergi ke resort untuk sarapan. Tentu menu sarapan mereka saat ini adalah nasi goreng dengan telur mata sapi. Disela mereka makan, Theo membuka suara.

"Mira, " kata Theo.

"Iya mas. Ada apa? " tanya Mira.

"Nanti kita berkemas pakaian kita setelah selesai makan ---, ".

"Berkemas kenapa? Apa kamu ada pekerjaan? " tanya Mira memotong perkataan suaminya.

"Hei jangan dipotong dulu perkataan suami, " jawab Theo sambil menyentil jidat sang istri.

"Lalu apa? " tanya Mira mengusap jidatnya.

"Kita akan pergi ke Amerika untuk bulan madu kita, " jawab Theo tersenyum.

"Amerika? Kamu serius? " tanya Mira.

"Ya iyalah sayang, " jawab Theo.

"Memang kamu sudah booking hotel disana? " tanya Mira.

Bukannya dijawab pertanyaan sang istri, Theo malah tertawa. Mira kesal dan mencubit lengan suaminya.

"Jawab yang benar. Malah ketawa pula, " kata Mira kesal.

"Ya jelaslah ketawa. Aku sudah memiliki villa disana. Jadi tidak perlu pesan kamar hotel, " kata Theo.

"Villa? Sejak kapan kamu ada villa? " tanya Mira dengan polosnya.

"Astaga Mira Mimosa. Itu villa sudah lama ada sejak aku kuliah disana, " jawab Theo.

"Iya iya. Aku tidak menyangka suamiku ini kaya dan pintar sampai kuliah di luar negri, " kata Mira.

"Ya sudah. Habiskan makananmu. Nanti kita bereskan pakaian kita, " kata Theo.

Mira hanya menganggukkan kepalanya dan mereka melanjutkan makannya yang sempat tertunda. Di bandara, mereka sudah mempersiapkan koper dan tiket pesawat yang sudah dipesan secara online.

"Tunggu sebentar. Tapi kan aku tidak memiliki paspor, " kata Mira.

"Kamu tenang saja. Aku sudah membuatkan paspor untuk kamu, " kata Theo menunjukkan paspor milik sang istri.

Mira hanya tersenyum manis kepada sang suami. Di dalam pesawat, Mira hanya memandang langit lewat jendela pesawat. Sedangkan Theo sendiri sedang membaca majalah.

"Apa masih lama mas? " tanya Mira.

"Masih lama. Kamu tidur saja. Aku akan bangunkan kamu jika sudah sampai, " jawab Theo mengelus kepala Mira.

"Baiklah. Aku tidur dulu, " kata Mira yang mulai memejamkan matanya.

Theo hanya tersenyum memandang sang istri yang tidur tepat disampingnya. Pada malam hari, sesampai di bandara yang ada di Amerika, mereka pergi ke sebuah villa yang begitu mewah. Mereka disambut dengan beberapa maid dan para maid membawa koper mereka masuk ke dalam villa tersebut. Mira terkagum dengan kemewahan villa tersebut dan juga terdapat taman bunga yang dipenuhi dengan bunga mawar putih serta sebuah ayunan single tepat di bawah pohon yang kokoh.

"Mas, villanya sangat mewah dan ada taman bunga juga, " kata Mira.

"Kamu suka kan? " tanya Theo merangkul pinggang sang istri.

"Aku suka kok, " jawab Mira.

Theo dengan senyuman smirk menggendong sang istri dan masuk ke dalam villa tersebut menuju kamar mereka. Tentu Mira terkejut dan menatap suaminya.

"Mas, apa yang kamu lakukan? " tanya Theo.

"Tentu melanjutkan kegiatan panas kita, " bisik Theo dengan nada sensual.

Mantan CEOku adalah Cinta PertamakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang