Dari keluh bebatuan yang dipijak
Matahari perlahan berbicara
Sinarnya meninggalkan bekas
Sesak napas yang menetap dalam kehidupan
Ringkih berjalan di jalur tanpa ujung
Lintasan luas gersang nan terjal
Fatamorgana terukir di sanaCamminare sulla linea
Dalam hidup
Apakah langkah ini memiliki tempat pulang?
Langit mana yang menanti?
Bahkan jika luka lama terpanggil, apa yang bisa diberi?
Di jalan antah berantah kaki melangkah
Melukiskan hari esok yang menerangi duniaJalan-jalan setapak penuh noda jejak
Setiap duri yang menancap, lara berubah menjadi suka
Jalan-jalan setapak penuh noda jejak
Setiap embun yang menetes, duka berubah menjadi pelajaran--- W A L K T H E L I N E ---
• 21 Tahun • Mahasiswa Jurusan Psikologi tahun ketiga • Bekerja sebagai caregiver di Me Home Care • Yatim piatu
• 13 Tahun • Siswa kelas VII SMP • Pengidap autisme • Pianis semasa kecil
• Cerita ini pernah diterbitkan dan akan dipublikasi ulang secara berkala
• Mengenalkan autisme dan profesi caregiver
• Heartwarming BrothershipNote:
Lirik di atas telah diubah sesuai kebutuhan cerita (bukan terjemahan asli)
KAMU SEDANG MEMBACA
Walk the Line ✔
Teen FictionJuan tak lagi sekadar hidup setelah bertemu Niko, pengidap autisme yang baru kehilangan sosok ibunya. Hari-hari sebagai caregiver menuntunnya untuk mengenalkan dunia lama yang sempat terlupakan oleh anak itu. Melodi piano yang senada dengan perjalan...