my sexy wife

tetangga baru

Pairing: ItaSaku

Disclaimer: Naruto isn't mine

Warning& Notes: AU, Multi-chapters. Typos. American High School-set. MATURE SCENES. NaruSaku pure platonic. SasuNaru pure demonic. no BL (at least not here)

Summary:

itachi yang pindah rumah dikawasan elit konoha, bertemu dengan wanita cantik bernama sakura yang telah memiliki suami bernama Naruto, sejak awal itachi sangat mendambahkan sakura. Apa yang harus itachi lakukan kalau Sakura tidak bisa menahan godaan untuk dapat menghabiskan sex bersamanya?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

sakura terbangun saat matahari pagi melewati jendela yang tidak tertutup. Dia merasakan ada sepasang lengan kekar yang sedang memeluk dengan sangat erat. siapa lagi jika bukan suami rubahnya

"hoam.. naruto-kun" sambil menguncang lengan suaminya.

" 5 menit lagi sayang " jawab naruto dengan setengah sadar.

" baiklah 5 menit. jika lewat dari itu tidak ada jatah untuk 1minggu kedepan nee." sambil terkekeh sakura menuju kekamar mandi untuk membersikan tubuhnya dari pergulatan malam tadi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Hngh!"

Suara derit kasur menggema di dalam kamar yang berukuran besar ini.

"Ah! Gguh—"

Dua bayangan hitam terlihat di atas kasur yang memberikan sumber suara. Tidak hanya suara benda mati tersebut, suara lain mengimbanginya tidak kalah keras.

"—hen...tikan—agh!"

Sebelum seseorang yang berada di balik bayangan hitam itu mengatakan sesuatu lebih jelas, tangan orang lain di belakang tubuhnya menutup mulutnya. Jari tengah dan jari manis masuk lalu memainkan lidahnya hingga dia tidak bisa menutup mulutnya.

"Hnh, ugh!"

Menggigit jari yang besar itu percuma, dorongan dari pria di belakangnya membuat dia berteriak atau mendesah lagi hingga dia kehilangan tenaganya. Saliva jatuh mengalir dari sudut-sudut mulutnya dan membasahi jari sang pria, namun itu tetap tidak menghentikan gerakan kasarnya.

Kapan... semua ini akan berakhir?

Tidak perlu waktu lama, pria yang di bawah dapat merasakan beban yang bertumpu di punggungnya, "Aku akan keluar sebentar lagi, sayang."

Kata-kata ini adalah pernyataan sekaligus peringatan. terlihat berkat bias cahaya yang mengintip dari balik gorden itu melirik tajam pada pria yang kini kembali menghisap tengkuknya. Suara yang dia keluarkan tidak koheren berkat jari-jari di dalam mulutnya. Dengan gerakan tubuhnya, dia berusaha mendorong tubuh pria di belakangnya untuk segera mengeluarkan miliknya. Mengingat pria itu tidak mengenakan pengaman apapun, dia tidak ingin mengambil resiko untuk membersihkan lubangnya nanti setelah semua ini selesai.

Jujur saja, itu merepotkan.

"itchi—"

Belum selesai menyebut nama pria kurang ajar itu, kedua matanya sudah lebih dulu membulat sempurna. Tanpa pemberitahuan untuk yang kedua kalinya, laki-laki itu mendorong keras titiknya dan mengeluarkan seluruh isinya. Tidak sengaja jari pria itu menabrak ujung dalam mulutnya hingga dia tersedak.